• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Penyakit Parkinson Usia Muda: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Parkinson Usia Muda

Penyakit Parkinson umumnya dikenal sebagai penyakit yang menyerang lansia. Namun faktanya penyakit ini juga dapat menyerang individu yang lebih muda. Dikenal sebagai young-onset Parkinson’s diseaseย (YOPD), kondisi ini menjadi tantangan bagi kehidupan mereka yang didiagnosis pada usia produktif. Berikut ini artikel yang akan membahas secara mendalam soal penyakit Parkinson usia muda tersebut.

Mengenal Penyakit Parkinson Usia Muda

Penyakit Parkinson usia muda merujuk pada penyakit Parkinson yang dialami oleh individu di bawah usia 50 tahun. Menurut American Parkinson Disease Association (APDA),ย sekitar 10 persen dari seluruh kasus Parkinson terjadi sebelum usia 50 tahun.

Penyakit Parkinson sendiri adalah gangguan neurodegeneratif progresif yang terutama mempengaruhi bagian otak yang bernama substantia nigra. Sel-sel saraf di area ini bertugas memproduksi dopamin, yakni neurotransmiter yang berfungsi mengatur pergerakan tubuh, koordinasi, dan emosi. Pada Parkinson, sel-sel penghasil dopamin ini secara bertahap rusak dan mati.

Gejala Parkinson akan muncul ketika terjadi penurunan kadar dopamin. Namun, meski mirip dengan Parkinson pada umumnya, penyakit Parkinson usia muda memiliki karakteristik yang unik. Umumnya, gejala pada individu yang menderita penyakit Parkinson di usia muda berkembang lebih lambat dibanding pasien Parkinson di usia lanjut. Walau begitu, mereka juga lebih berisiko mengalami efek samping dari pengobatan jangka panjang.

Selain itu, penyakit Parkinson yang muncul pada usia muda bisa berdampak lebih besar pada kehidupan seseorang lantaran dapat mengubah hubungan dengan pekerjaan, keluarga, keuangan, hingga aktivitas sosial.

Gejala Penyakit Parkinson Usia Muda

Gejala penyakit Parkinson usia muda umumnya bisa dibagi menjadi dua kategori: motorik dan nonmotorik. Gejala nonmotorik seringnya muncul lebih awal.

Gejala Motorik

  • Tangan mengalami tremor atau gemetar pada saat istirahat atau rileks, biasanya dimulai dari satu tangan.
  • Bradikinesia, yakni gerakan yang melambat secara signifikan sehingga aktivitas sederhana seperti mengancingkan baju atau berjalan memakan waktu lebih lama.
  • Otot terasa kaku dan menimbulkan rasa sakit serta membatasi rentang gerak.
  • Suara yang menjadi pelan, tidak jelas, atau terdengar monoton.
  • Gangguan keseimbangan dan postur sehingga menjadi mudah terjatuh dan postur tubuh membungkuk.

Gejala Nonmotorik

  • Hilangnya indra penciuman (anosmia) yang bisa muncul bertahap secara bertahun-tahun sebelum ada gejala motorik.
  • Berteriak, mengigau, atau memukul secara tiba-tiba selama tidur.
  • Masalah otonom seperti sembelit kronis, tekanan darah rendah yang menyebabkan pusing, dan keringat berlebihan.
  • Masalah psikologis seperti depresi, kecemasan, dan apati (hilangnya motivasi).

Penyebab Penyakit Parkinson Usia Muda

Penyebab pasti kerusakan hingga kematian sel saraf pada Parkinson masih menjadi misteri, termasuk pada penyakit Parkinson usia muda. Namun, menurut studi di Movement Disorders, pada Parkinson usia muda, ada faktor genetik yang dianggap lebih kuat. Sekitar 10-15 persen kasus YOPD memiliki riwayat keluarga dengan mutasi gen seperti PARKIN, PINK1, dan LRRK2.

Selain genetik, ada faktor lingkungan yang juga diduga kuat memicu penyakit ini pada individu yang rentan. Di antaranya:

  • Paparan pestisida dan herbisida dalam jangka panjang.
  • Paparan logam berat (seperti mangan, timbal).
  • Cedera kepala berulang.
  • Stres psikologis yang tak terkendali.
Baca Juga:  Apa Itu Stroke? dan Cara Pengananannya

Cara Dokter Mendiagnosis Penyakit Parkinson Usia Muda

Hingga kini tidak ada tes laboratorium ataupun pencitraan medis yang dapat secara pasti mendiagnosis penyakit Parkinson usia muda ataupun Parkinson yang muncul di usia lanjut. Dokter spesialis Neurologi biasanya menegakkan diagnosis dengan cara:

  • Menanyakan riwayat gejala, riwayat keluarga, dan penyakit lain yang pernah diderita.
  • Mengevaluasi kemampuan motorik, keseimbangan, koordinasi, dan refleks.
  • Melakukan uji respons terhadap obat Levodopa yang secara signifikan dapat mengurangi gejala Parkinson.

Kadang dokter akan merekomendasikan pencitraan resonansi magnetik (MRI) otak atau pencitraan lain tapi bukan untuk mendiagnosis Parkinson, melainkan memastikan penyebab gejalanya bukan penyakit lain seperti stroke yang gejalanya mirip.

Cara Mengatasi Penyakit Parkinson Usia Muda

Penanganan penyakit Parkinson usia muda bersifat individual tergantung gejala yang dialami. Tujuan utamanya adalah mengendalikan gejala dan mempertahankan kualitas hidup. Caranya termasuk:

Terapi obat-obatan

  • Levodopa paling efektif untuk mengatasi gejala motorik. Namun, pada pasien berusia muda, dokter biasanya menunda penggunaannya atau memberikan dosis rendah karena ada risiko gangguan gerakan otot yang tidak disengaja dan tidak terkendali (diskinesia) dini.
  • Agonis dopamin seperti pramipeksole dan ropinirole yang sering dijadikan pilihan pertama pada pasien muda karena risiko diskinesia yang lebih rendah.

Pembedahan

Prosedur bedah berupa stimulasi otak dalam bisa dilakukan untuk pasien yang tidak menunjukkan perbaikan gejala setelah meminum obat atau mengalami diskinesia parah. Dalam prosedur ini, elektroda akan ditanamkan di area otak tertentu untuk mengirimkan rangsangan listrik guna mengatur sinyal saraf yang tidak normal.

Terapi rehabilitasi

  • Fisioterapi yang berfokus pada latihan keseimbangan, kelenturan, dan kekuatan.
  • Terapi okupasi untuk membantu pasien beradaptasi dengan aktivitas sehari-hari dan pekerjaan.
  • Terapi wicara untuk mengatasi masalah volume dan kejelasan bicara.
  • Konseling psikologis untuk membantu mengatasi stres dan depresi.
Baca Juga:  Sakit Kepala Saat Kepanasan, Apakah Berbahaya?

Komplikasi Penyakit Parkinson Usia Muda

Jika tidak dikelola dengan baik, penyakit Parkinson usia muda dapat menimbulkan komplikasi, antara lain:

  • Diskinesia gerakan tak terkendali yang merupakan efek samping Levodopa jangka panjang.
  • Fluktuasi motorik atau gejala yang reda tapi lalu muncul kembali sebelum meminum dosis obat berikutnya.
  • Gangguan kognitif, dari kesulitan berkonsentrasi hingga demensia.
  • Depresi dan gangguan kecemasan berat.
  • Masalah menelan (disfagia) dan pneumonia aspirasi (radang paru karena ada benda yang masuk ke paru seperti makanan atau minuman.
  • Gangguan tidur parah dan kelelahan ekstrem.

Pencegahan Penyakit Parkinson Usia Muda

Belum ada cara yang seratus persen ampuh mencegah penyakit Parkinson usia muda ataupun usia lanjut. Walau demikian, penerapan gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko dan diyakini bisa memperlambat perkembangan penyakit pada mereka yang sudah didiagnosis. Misalnya:

  • Rutin berolahraga baik aerobik maupun latihan ketahanan.
  • Pola makan gizi seimbang, perbanyak makanan kaya antioksidan dan omega-3.
  • Menghindari paparan toksin, antara lain memakai alat pelindung diri jika bekerja di lingkungan dengan paparan pestisida atau logam berat.
  • Menjaga kesehatan otak, misalnya dengan cara aktif bersosialisasi atau rajin membaca.
  • Mengelola stres, antara lain dengan teknik seperti meditasi atau yoga.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala seperti tremor, kekakuan, atau kesulitan bergerak, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Penyakit Parkinson usia muda bisa menyerang siapa saja. Diagnosis dini dapat memperlambat perkembangan penyakit dan memperbaiki kualitas hidup secara keseluruhan.

Narasumber:

dr. Haris Nur, Sp.N

Spesialis Neurologi (Saraf)

Primaya Hospital Sukabumi

Referensi:

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Sahabat Sehat Primaya

Select an available coupon below