• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Suntik Steroid untuk Nyeri Sendi: Manfaat dan Efek Sampingnya

Nyeri sendi adalah masalah kesehatan umum bagi banyak orang, terutama yang telah memasuki masa lanjut usia atau lansia. Bagi mereka, salah satu metode pengobatan osteoarthritis yang sering digunakan adalah injeksi kortikosteroid atau suntik steroid untuk nyeri sendi. Metode ini efektif mengurangi peradangan dan rasa sakit, tapi ada risikonya. Artikel ini akan membahas manfaat dan efek samping prosedur ini serta bahaya suntik steroid berulang yang bisa timbul.

Apa Itu Suntik Steroid untuk Nyeri Sendi

Suntik steroid untuk nyeri sendi mengacu pada injeksi kortikosteroid. Kortikosteroid adalah jenis obat anti-inflamasi yang kuat. Dikutip dari Healthdirect.gov.au, kortikosteroid adalah obat yang dibuat dengan meniru hormon kortisol yang diproduksi secara alami oleh tubuh kita.

Hormon ini berperan penting dalam mengatur respons peradangan dan sistem kekebalan tubuh. Ketika disuntikkan langsung ke dalam sendi yang meradang, kortikosteroid bekerja cepat menekan peradangan, mengurangi pembengkakan, dan pada akhirnya meredakan nyeri.

Proses suntik steroid ini biasanya dilakukan oleh dokter spesialis, seperti saraf, rehab medik, ortopedi, dan rheumatologist. Penggunaan suntikan ini telah menjadi pilihan populer dalam pengobatan masalah sendi, terutama pengobatan osteoarthritis. Untuk memastikan obat disuntikkan tepat ke dalam ruang sendi, terutama pada sendi yang lebih kompleks seperti pinggul atau tulang belakang, dokter sering menggunakan panduan pencitraan seperti ultrasonografi atau fluoroskopi.

Obat yang umum digunakan dalam suntik steroid untuk nyeri sendi meliputi triamcinolone, methylprednisolone, dan betamethasone. Obat-obatan ini dirancang untuk bekerja secara lokal di dalam sendi guna meminimalkan efek samping sistemik yang lebih mungkin terjadi jika steroid diminum secara oral dalam jangka panjang.

Bagaimana Mekanisme Kerja Suntik Steroid untuk Nyeri Sendi

Penggunaan suntik steroid untuk nyeri sendi didasari oleh sifat anti-inflamasinya yang kuat. Nyeri sendi, terutama yang disebabkan oleh kondisi seperti osteoarthritis, rheumatoid arthritis, atau bursitis, seringkali disertai inflamasi. Peradangan ini melibatkan pelepasan berbagai zat kimia oleh sel-sel kekebalan tubuh yang menyebabkan pembengkakan, kemerahan, panas, dan nyeri.

Ketika injeksi kortikosteroid diberikan langsung ke dalam sendi, obat ini bekerja dengan cara:

  • Menekan respons imun dengan menghambat aktivitas sel-sel kekebalan yang terlibat dalam proses peradangan.
  • Mengurangi produksi zat yang mendukung inflamasi.
  • Menstabilkan membran sel yang mengandung enzim-enzim yang bisa merusak jaringan.

Hasilnya, pembengkakan sendi berkurang, tekanan pada saraf dan jaringan sekitar mereda, dan nyeri pun ikut berkurang. Efek pereda nyeri dari injeksi kortikosteroid biasanya mulai terasa beberapa hari setelah suntikan dan dapat bertahan selama beberapa minggu hingga bulan, tergantung kondisi pasien dan tingkat keparahan peradangan.

Baca Juga:  Penyebab Sakit Kepala Terus Menerus

Manfaat Suntik Steroid untuk Nyeri Sendi

Suntik steroid untuk nyeri sendi menjadi salah satu pilihan terapi yang populer karena kemampuannya meredakan nyeri dalam waktu relatif singkat. Manfaat utama injeksi kortikosteroid ini meliputi:

  • Pereda Nyeri Cepat dan Efektif
    Berbeda dengan obat oral yang membutuhkan waktu untuk diserap dan didistribusikan ke seluruh tubuh, injeksi kortikosteroid bekerja langsung di lokasi peradangan. Banyak pasien merasakan penurunan nyeri yang signifikan dalam 24-72 jam setelah suntikan.
  • Mengurangi Peradangan Lokal
    Suntik steroid untuk nyeri sendi secara langsung menargetkan peradangan di dalam sendi. Dalam kasus osteoarthritis, peradangan seringkali memperburuk nyeri. Dengan menekan peradangan, injeksi kortikosteroid dapat memutus siklus nyeri-peradangan.
  • Meningkatkan Fungsi Sendi dan Kualitas Hidup
    Dengan berkurangnya nyeri dan peradangan, fungsi sendi akan meningkat dan pasien dapat melakukan aktivitas dengan lebih lancar. Dengan demikian, kualitas hidup pasien dapat turun meningkat, terutama mereka yang mengalami nyeri kronis.
  • Menghindari Efek Samping Sistemik
    Karena obat disuntikkan ke area sendi yang bermasalah, dosis steroid yang masuk ke aliran darah jauh lebih rendah dibanding obat steroid oral yang diminum langsung. Maka ada penurunan risiko efek samping sistemik yang terkait dengan penggunaan steroid jangka panjang, seperti penipisan tulang (osteoporosis), peningkatan gula darah, dan pertambahan berat badan.
  • Sebagai Alat Diagnostik
    Dalam beberapa kasus, injeksi kortikosteroid juga dapat berfungsi sebagai alat diagnostik. Jika nyeri pasien mereda secara signifikan setelah suntikan, berarti sumber nyeri memang berasal dari sendi yang disuntik. Dokter pun terbantu dalam merencanakan strategi pengobatan osteoarthritis atau kondisi nyeri sendi lain secara lebih tepat.

Efek Samping Suntik Steroid untuk Nyeri Sendi

Suntik steroid untuk nyeri sendi menawarkan banyak manfaat, tapi penting untuk menyadari potensi efek sampingnya. Sebagian besar efek samping ini bersifat ringan dan sementara, tapi ada juga risiko yang lebih serius, terutama terkait dengan bahaya suntik steroid berulang.

Efek Samping Ringan dan Sementara:

  • Nyeri pasca-suntikan di area sendi yang disuntik dalam 24-48 jam setelah prosedur. Bisa mereda sendiri atau dengan kompres dingin.
  • Kemerahan atau sensasi hangat pada wajah selama beberapa hari setelah suntikan.
  • Perubahan menjadi lebih terang karena efek steroid pada sel pigmen.
  • Cekungan atau lekukan pada kulit akibat penipisan lapisan lemak di bawah kulit pada lokasi suntikan.
Baca Juga:  Jenis Afasia pada Anak yang Harus Bunda Ketahui

Efek Samping yang Lebih Serius (Jarang Terjadi):

  • Infeksi sendi yang terjadi jika ada bakteri yang masuk ke sendi selama prosedur suntikan. Gejalanya meliputi nyeri hebat, bengkak, kemerahan, panas, dan demam. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera.
  • Kerusakan tulang rawan, terutama akibat injeksi kortikosteroid berulang atau berdosis tinggi.
  • Osteonekrosis berupa kondisi langka ketika pasokan darah ke bagian tulang terganggu hingga menyebabkan kematian jaringan tulang.
  • Peningkatan kadar gula darah sementara yang bisa membahayakan pasien dengan diabetes.
  • Kerusakan tendon atau ligamen jika suntikan tidak tepat atau dilakukan berulang di area dekat tendon.

Selain efek samping tersebut, ada potensi bahaya suntik steroid berulang yang mesti menjadi perhatian ketika hendak menjalani prosedur injeksi kortikosteroid. Terdapat potensi kerusakan tulang rawan yang lebih besar jika menjalani prosedur ini secara berulang dan dalam jangka panjang. Risiko infeksi pun meningkat.

Di samping itu, ada risiko efek samping sistemik akumulatif. Sebab, suntikan dilakukan secara berulang sehingga steroid terkumpul di dalam tubuh hingga memicu berbagai efek samping sistemik. Seiring waktu, pasien juga bisa mengembangkan toleransi terhadap efek analgesik kortikosteroid sehingga efektivitas suntik steroid untuk nyeri sendi pun berkurang.

Suntik steroid untuk nyeri sendi menyodorkan beragam manfaat yang signifikan dalam mengurangi nyeri dan meningkatkan fungsi sendi, terutama bagi mereka yang menderita osteoarthritis. Namun penting untuk menyadari efek samping dan risiko terkait, terutama dari injeksi kortikosteroid yang berulang. Sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur ini, konsultasikan dengan dokter supaya bisa memahami semua risiko dan manfaat yang mungkin terjadi.

Narasumber:

dr. Yohanna, Sp. N, AIFO-K

Spesialis Neurologi (Saraf)

Primaya Hospital Bekasi Utara

 

Referensi:

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Sahabat Sehat Primaya

Select an available coupon below