
Telinga berdenging di telinga yang tidak kunjung berhenti mungkin terasa seperti gangguan kecil. Namun, bagi banyak orang di seluruh dunia, ini adalah kondisi yang sangat mengganggu karena suara itu bisa terus terdengar baik siang maupun malam sehingga mempengaruhi kualitas hidup secara signifikan. Artikel ini akan mengupas fenomena telinga berdenging dan tata laksananya.
Apa Itu Tinitus
Tinitus adalah persepsi suara di telinga atau kepala tanpa adanya sumber suara eksternal. Suara ini kerap digambarkanย sebagai suara nging di telinga, tapi bisa juga berupa desisan, gemuruh, klik, dengungan, atau bahkan siulan. Suara ini bisa muncul pada satu atau kedua telinga, bisa datang dan pergi, atau terus-menerus terdengar sepanjang waktu.
Menurut American Tinnitus Association, tinitus bukanlah penyakit, melainkan gejala sejumlah kondisi kesehatan lain yang melatarinya. Tinitus kerap dikaitkan dengan kehilangan pendengaran, tapi ada setidaknya 200 gangguan kesehatan yang bisa memicu gejala berupa tinitus.
Banyak orang menganggap tinitus sebagai gangguan kecil. Tapi, bagi sebagian orang, kondisi ini bisa sangat mengganggu, bahkan memicu gangguan tidur serta menyebabkan stres, kecemasan, kesulitan konsentrasi, hingga depresi. Mayo Clinic Health Systemย menjelaskan, dalam kasus yang ekstrem, tinitus bahkan dapat memicu pikiran atau tindakan bunuh diri. Karena itu, memahami penyebab dan cara mengatasi suara nging di telinga ini sangatlah penting.
Jenis-jenis Tinitus
Tinitus dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan karakteristik dan penyebabnya. Di antaranya:
- Tinitus subjektif: Ini jenis tinitus yang paling umum. Hanya orang yang mengalaminya yang dapat mendengar suara nging di telinga tersebut. Suara ini tidak memiliki sumber eksternal dan tidak dapat dideteksi oleh orang lain atau dengan alat medis.
- Tinitus objektif: Dalam kasus tinitus objektif, suara yang didengar oleh pasien juga dapat didengar oleh dokter dalam pemeriksaan menggunakan stetoskop.
- Tinitus pulsatile: Tinitus ini ditandai dengan suara nging di telinga yang berirama dan seringnya seirama dengan denyut jantung. Jenis tinitus ini kerap berhubungan dengan tekanan darah tinggi ataukondisi lain yang menyebabkan aliran darah bergejolak
- Tinitus somatik: Jenis tinitus ini terkait dengan gerakan dan sentuhan. Suara nging di telinga dapat dipengaruhi oleh gerakan anggota tubuh seperti kepala, leher, atau rahang.
Penyebab Telinga Berdengingย
Penyebab telinga berdenging terus kerap berkaitan dengan masalah pada sistem pendengaran. Namun, dalam banyak kasus, penyebab pastinya tidak dapat diidentifikasi. Penyebab yang paling umum antara lain gangguan pendengaran terkait dengan usia dan paparan kebisingan yang berlebihan.
Salah satu pemicu utamanya adalah kerusakan pada sel-sel rambut kecil di telinga bagian dalam yang bertanggung jawab mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik bagi otak. Ketika rusak, sel-sel ini dapat mengirimkan sinyal listrik acak ke otak, yang kemudian diinterpretasikan sebagai suara nging di telinga.
Beberapa penyebab umum lainnya meliputi:
- Kerusakan saraf pendengaran
- Sumbatan kotoran di telinga
- Perubahan tulang telinga, misalnya otosklerosis atau pertumbuhan tulang abnormal di telinga tengah
- Masalah pembuluh darah, termasuk tekanan darah tinggi dan aterosklerosis (pengerasan arteri)
- Efek samping obat-obatan tertentu
- Kondisi medis kronis, misalnya penyakit Meniere (gangguan telinga bagian dalam), gangguan tiroid, diabetes, dan kondisi autoimun seperti lupus
- Cedera kepala atau leher
- Gangguan sendi temporomandibular yang menghubungkan rahang bawah ke tengkorak
- Stres dan kecemasan
Gejala Tinitus
Gejala utama tinitus adalah terdengarnya suara nging di telinga atau kepala tanpa adanya sumber suara dari luar. Selain nging, suara ini bisa berupa dering, desisan, gemuruh, klik, atau dengungan. Selain suara itu sendiri, tinitus dapat disertai gejala lain yang mempengaruhi kualitas hidup, seperti:
- Kesulitan tidur (insomnia)
- Kesulitan konsentrasi
- Kecemasan dan stres
- Depresi
- Iritabilitas
- Masalah komunikasi, terutama jika disertai gangguan pendengaran
Cara Mengatasi Telinga Berdengingย
Belum ada obat tunggal untuk mengatasi semua kasus tinitus. Tapi terdapat sejumlah metode yang terbukti efektif dalam mengelola kondisi ini dan mengurangi dampaknya pada kualitas hidup. Terutama bila digunakan dalam kombinasi. Berikut ini di antaranya:
Terapi Medis dan Intervensi
- Pengobatan kondisi medis yang mendasari tinitus, seperti penumpukan kotoran telinga, infeksi telinga, atau masalah tekanan darah. Jika tinitus dipicu obat-obatan tertentu, dokter bisa menyesuaikan dosis atau mengganti obat tersebut.
- Penggunaan alat bantu dengar yang memperkuat suara eksternal sehingga suara nging di telinga menjadi kurang menonjol dan kemampuan komunikasi pun meningkat.
- Terapi suara menggunakan suara eksternal untuk mengubah persepsi atau reaksi pasien terhadap tinitus.
- Penggunaan suara latar belakang (misalnya suara alam atau musik lembut) untuk menyamarkan suara nging di telinga atau mengalihkan perhatian dari suara tersebut.
- Terapi suara bertingkat untuk menghilangkan frekuensi tinitus yang spesifik dari spektrum suara tertentu.
- Tinnitus retraining therapy(TRT) yang menggabungkan konseling dan terapi suara untuk membantu otak pasien “membiasakan diri” dengan tinitus sehingga suara tersebut menjadi kurang mengganggu atau bahkan tidak disadari.
Terapi Perilaku dan Psikologis
- Terapi perilaku kognitif untuk membantu pasien mengelola stres dan reaksi negatif terhadap tinitus. Terapi ini tidak menghilangkan suara nging di telinga, tapi membantu mengubah pola pikir dan perilaku yang berkaitan dengan tinitus sehingga mengurangi dampaknya pada kehidupan sehari-hari.
- Mindfulness-based stress reduction(MBSR), yakni terapi yang menekankan kesadaran penuh terhadap sensasi fisik, emosi, dan proses kognitif.
Perubahan Gaya Hidup
- Menghindari kebisingan berlebihan, misalnya dengan menggunakan Penyumbat atau penutup telinga, terutama di lingkungan yang bising.
- Mengelola stres, antara lain lewat latihan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, yoga, atau tai chi.
- Menghindari keheningan total yang bisa membuat suara nging di telinga menjadi lebih menonjol.
- Tidur yang cukup selama 7-8 jam tiap malam.
- Batasi konsumsi kafein, alkohol, dan nikotin yang dapat mempengaruhi aliran darah dan aktivitas saraf hingga berpotensi memperburuk tinitus.
- Menerapkan pola makan sehat dan olahraga teratur.
Kapan ke Dokter
Telinga berdenging terus atau tinitus adalah kondisi yang umum, tapi sering tidak diperhatikan. Meskipun tidak ada obat yang pasti, berbagai metode dapat membantu mengelola gejalanya. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan penyebab dan pengobatan yang tepat. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami suara nging di telinga, jangan ragu untuk mencari bantuan medis.
Narasumber:
Spesialis THT-KL
Primaya Hospital Semarang
Referensi:
- Tinnitus. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430809/. Diakses 4 Agustus 2025
- Why Are My Ears Ringing? https://www.ata.org/about-tinnitus/why-are-my-ears-ringing/causes/. Diakses 4 Agustus 2025
- Tinnitus and hypertension: Is there a link?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/tinnitus-and-hypertension. Diakses 4 Agustus 2025
- Types of Tinnitus. https://nyulangone.org/conditions/tinnitus/types. Diakses 4 Agustus 2025
- Tinnitus: Characteristics, Causes, Mechanisms, and Treatments. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC2686891/. Diakses 4 Agustus 2025
- Is tinnitus making you miserable?. https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/tinnitus-and-quality-of-life. Diakses 4 Agustus 2025
- Tinnitusโs Effect on Daily Life. https://hearinghealthfoundation.org/tinnitus-effect-on-daily-life. Diakses 4 Agustus 2025
- Tinnitus. https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/14164-tinnitus. Diakses 4 Agustus 2025
- Living with Tinnitus: Coping Strategies and Tips. https://adaptiveaudiology.com/living-with-tinnitus/. Diakses 4 Agustus 2025
- Tinnitus. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/tinnitus. Diakses 4 Agustus 2025
- Tinnitus: Diagnosis and Management. https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2021/0601/p663.html. Diakses 4 Agustus 2025