
Jerawat adalah salah satu masalah kulit yang paling umum, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda. Menurut penelitian, jerawat mempengaruhi sekitar 80 persen orang berusia 11-30 tahun. Selain menimbulkan rasa tidak percaya diri, jerawat sering meninggalkan bekas. Banyak orang pun berupaya mencari cara menghilangkan bekas jerawat yang bisa bertahan lama ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai metode untuk mengatasi jerawat dan bekasnya serta memberikan solusi yang efektif untuk mendapatkan wajah bersih dan sehat.
Apa Itu Jerawat dan Bekasnya?
Sebelum membahas cara menghilangkan bekas jerawat, penting untuk memahami apa itu jerawat dan bagaimana bekasnya terbentuk. Jerawat adalah peradangan yang terjadi pada unit pilosebasea, yaitu folikel rambut dan kelenjar minyak di kulit, terutama di wajah, dada, lengan atas, dan punggung. Ketika peradangan jerawat menembus kulit secara mendalam dan merusak jaringan di bawahnya, maka bekas jerawat mulai terbentuk.
Bekas jerawat merupakan perubahan permanen pada tekstur kulit. Penting untuk membedakan bekas jerawat dengan perubahan warna kulit pasca-inflamasi, seperti bekas jerawat hitam (post-inflammatory hyperpigmentation/PIH) atau kemerahan (post-inflammatory erythema/PIE). PIH dan PIE adalah noda yang akan memudar dengan sendirinya dalam beberapa bulan dan bisa lebih cepat dengan perawatan. Sementara itu, bekas jerawat adalah perubahan tekstur kulit yang memerlukan intervensi lebih lanjut.
Ada dua jenis utama bekas jerawat:
- Bekas luka atrofi (depressed scars): jenis bekas jerawat yang paling umum, terjadi pada 80-90 persen kasus, terjadi akibat hilangnya kolagen (serat protein penting yang membuat kulit kenyal dan mulus) pada dermis sehingga menyebabkan cekungan atau bolong pada kulit.
- Bekas luka hipertrofi atau keloid (raised scars): lebih jarang terjadi, jenis ini disebabkan oleh produksi kolagen berlebihan selama proses penyembuhan sehingga bekas luka menonjol di atas permukaan kulit sekitarnya, lebih sering terjadi pada jerawat di dada dan punggung.
Mengapa Jerawat Muncul dan Meninggalkan Bekas?
Kemunculan jerawat bermula dari proses yang kompleks di kulit, tepatnya pada folikel yang merupakan tempat tumbuhnya rambut dan kelenjar minyak. Pada kulit, terdapat siklus sel yang mati dan kemudian berganti dengan sel yang baru. Jerawat berawal ketika sel kulit yang mati malah menumpuk dan menyumbat pori-pori. Selain itu, kelenjar minyak di kulit kadang terlalu banyak memproduksi minyak atau sebum yang makin memperparah sumbatan di pori-pori. Sementara itu, bakteri yang berada di kulit akan berkembang biang dengan cepat ketika ada banyak minyak dan sumbatan.
Akhirnya gabungan sumbatan pori, minyak berlebih, dan bakteri ini memicu peradangan. Dari awalnya mungkin cuma kecil dan tidak terlihat, lama-kelamaan peradangan bisa berkembang menjadi jerawat yang bengkak dan merah. Peradangan inilah yang jadi biang keladi utama munculnya bekas jerawat. Kalau peradangannya menyebabkan kerusakan kolagen yang parah, kulit jadi cekung ke dalam. Sedangkan jika kulit justru terlalu berlebihan dalam memproduksi kolagen untuk menyembuhkan luka jerawat, bekas jerawat jadi menonjol keluar seperti benjolan.
Cara Menghilangkan Jerawat
Mengatasi jerawat adalah langkah pertama untuk mencegah bekasnya. Berikut adalah beberapa cara menghilangkan jerawat yang efektif:
- Penggunaan Obat Topikal
Produk dengan kandungan asam salisilat (salicylic acid) membantu mengelupas sel-sel kulit mati dan membuka pori-pori. Sedangkan benzoil peroksida (benzoyl peroxide) dapat membunuh bakteri penyebab jerawat.
- Retinoid
Obat retinoid seperti tretinoin dapat membantu mempercepat regenerasi sel kulit dan mengurangi penyumbatan pori. Retinoid juga membantu mengurangi produksi sebum.
- Perawatan Profesional
Jika jerawat tidak kunjung membaik, konsultasi dengan dokter kulit untuk perawatan lebih lanjut adalah langkah yang bijak. Beberapa perawatan profesional yang umum dilakukan termasuk:
- Terapi laser untuk menghancurkan bakteri pemicu jerawat dan mengurangi peradangan.
- Mikrodermabrasi: penggunaan alat khusus untuk membantu mengelupas lapisan atas kulit.
- Microneedling(terapi jarum mikro): penggunaan jarum-jarum kecil untuk menusuk kulit guna memicu penyembuhan luka dan pelepasan faktor pertumbuhan sehingga terjadi produksi dan pengendapan kolagen di lapisan dermis atas. Bisa juga sebagai cara mengatasi bekas jerawat.
- Radiofrekuensi (RF): perawatan ini bisa menghasilkan kolagen baru dan melembutkan cacat bekas luka.
Pengelolaan Stres
Stres dapat memperburuk kondisi jerawat. Melakukan teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi bisa membantu mengurangi stres dan, pada gilirannya, mengurangi jerawat.
Cara Menghilangkan Bekas Jerawat
Setelah jerawat teratasi, langkah berikutnya adalah mengatasi bekas jerawat. Ada banyak metode yang bisa digunakan:
- Penggunaan Produk Topikal
Bahan aktif seperti asam alfa hidroksi (AHA) dan retinoid juga efektif untuk bekas jerawat. AHA membantu mengelupas kulit dan meratakan warna kulit, sedangkan retinoids mendorong produksi kolagen yang penting untuk perbaikan kulit.
- Pengelupasan Kimia (Chemical Peels)
Chemical peelsย menggunakan larutan asam untuk mengelupas lapisan atas kulit guna membantu mengurangi bekas jerawat, terutama yang dalam.
- Laser Resurfacing
Laser resurfacingย dapat mengurangi kedalaman bekas jerawat dengan meremajakan kulit. Namun cara ini harus dilakukan dengan hati-hati pada individu dengan kulit lebih gelap untuk menghindari risiko hiperpigmentasi.
- Subcision
Subcisionย adalah prosedur bedah kecil untuk mengangkat bekas jerawat yang dalam dengan memotong jaringan yang mengikat bekas jerawat ke lapisan bawah kulit.
Bekas Jerawat Hitam dan Bruntusan
Bekas jerawat hitam atau post-inflammatory hyperpigmentationย adalah kondisi umum yang terjadi setelah jerawat sembuh. Ini bukan bekas luka, melainkan perubahan warna kulit akibat peradangan. Bekas jerawat hitam bisa dihilangkan dengan cara:
- Penggunaan sunscreen tiap hari agar hiperpigmentasi tak makin gelap terutama akibat sinar matahari.
- Konsumsi produk topikal dengan kandungan hidrokinon dan vitamin C untuk membantu mencerahkan kulit dan mengurangi hiperpigmentasi.
Adapun bruntusan adalah benjolan kecil yang sering muncul di wajah dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk jerawat. Cara menghilangkan bruntusan meliputi:
- Mencuci wajah secara teratur dengan pembersih yang lembut dapat membantu mengurangi bruntusan.
- Melakukan eksfoliasi dengan produk yang mengandung asam alfa hidroksi atau beta asam hidroksi dapat membantu mengangkat sel-sel kulit mati dan mencegah penyumbatan pori.
- Hindari memencet bruntusan karena dapat menyebabkan iritasi dan meninggalkan bekas.
Jerawat dan bekasnya bisa menjadi masalah yang sangat mengganggu. Namun, dengan penanganan yang tepat, banyak metode yang tersedia untuk mengatasi masalah ini. Dari perawatan topikal hingga prosedur profesional, penting untuk mencari solusi yang sesuai dengan jenis kulit dan kondisi masing-masing individu. Selalu konsultasikan dengan dermatolog sebelum memulai perawatan baru untuk memastikan keamanan dan efektivitas.
Narasumber:
Primaya Hospital Sukabumi
Referensi:
- Acne scars: What’s the best treatment?. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/acne/expert-answers/acne-scars/faq-20058101. Diakses 3 Juli 2025
- How to Best Treat Acne Scars. https://www.healthline.com/health/acne-scars. Diakses 3 Juli 2025
- Modern techniques in addressing facial acne scars: A thorough analysis. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10835023/. Diakses 3 Juli 2025
- 10 tips for clearing acne in darker skin tones. https://www.aad.org/public/diseases/acne/diy/skin-color. Diakses 3 Juli 2025
- Acne ScarringโPathogenesis, Evaluation, and Treatment Options. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC5749614/. Diakses 3 Juli 2025
- Methods for the Improvement of Acne Scars Used in Dermatology and Cosmetology: A Review. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9147527/. Diakses 3 Juli 2025
- Topical management of acne scars: The uncharted terrain. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/jocd.15584. Diakses 3 Juli 2025