• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Diabetes: Buah Aman dan Pantangan Makanan

diabetes

Diabetes adalah penyakit yang mendatangkan konsekuensi besar. Selain menjalani perawatan, pasien diabetes mesti mengatur pola makannya sedemikian rupa. Namun bukan berarti makanan untuk penderita diabetes menjadi sangat terbatas, terutama yang manis-manis. Sebab, makanan yang manis dianggap menjadi salah satu pemicu diabetes, bahkan termasuk buah. Kuncinya ada pada pemahaman ihwal diabetes. Artikel berikut akan menerangkan seputar diabetes, khususnya makanan yang aman dan pantangan bagi penderita diabetes.

Mengenal Diabetes

Diabetes melitus atau biasa disebut diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah atau glukosa secara terus-menerus. Banyak orang salah kaprah mengira penyakit ini hanya soal โ€œkebanyakan gulaโ€. Tapi diabetes adalah penyakit yang kompleks.

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit kronis (menahun) akibat gangguan metabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah (hiperglikemia) karena tubuh mengalami masalah pada produksi atau kerja insulin, sehingga mengganggu metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein.

Menurut PERKENI, Diabetes Melitus (DM) adalah kelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan kondisi hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) akibat kelainan pada sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya, yang menimbulkan berbagai gangguan metabolisme dan dapat menyebabkan komplikasi kronis pada mata, ginjal, dan pembuluh darah.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) atau Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi diabetes di Indonesia pada penduduk usia โ‰ฅ15 tahun berdasarkan pemeriksaan kadar gula darah adalah 11,7%.

Data diabetes dari International Diabetes Federation (IDF) menunjukkan pada tahun 2024, terdapat 7,3 juta orang di Indonesia yang hidup dengan diabetes, yang diproyeksikan akan meningkat menjadi 20,4 juta pada tahun 2050. Secara global, 589 juta orang dewasa di dunia mengidap diabetes pada tahun 2024, dan diperkirakan akan terus meningkat hingga 853 juta pada tahun 2050, dengan mayoritas pengidapnya tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Indonesia menempati peringkat kelima dalam jumlah kasus diabetes tertinggi di dunia untuk populasi dewasa (usia 20-79 tahun).

Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel-sel tubuh. Untuk dapat masuk ke sel, glukosa membutuhkan insulin, yaitu hormon yang diproduksi pankreas. Insulin berperan layaknya kunci yang membukakan pintu bagi glukosa. Namun, pada penderita diabetes, ada masalah dalam produksi insulin yang menghambat masuknya glukosa ke sel. Walhasil, glukosa menumpuk dalam aliran darah dan mengakibatkan hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi.

Gejala Diabetes

1. Gejala Utama

  • Sering merasa lapar (polipagi
  • Sering merasa haus
  • Sering buang air kecil

2. Gejala Tambahan

  • Berat badan menurun dengan cepat
  • Mudah mengantuk
  • Cepat lelah
  • Kesemutan
  • Penglihatan yang kabur
  • Luka yang sulit sembuh
  • Impotensi pada pria
  • Merasa kebas pada telapak kaki
Baca Juga:  Tips Puasa Sehat agar Puasa Full Sampai Akhir Ramadan

 

Tipe Diabetes Mellitus

Ada 4 tipe Diabetes Mellitus:

Diabetes Tipe 1

Penyebab: Sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan sel-sel penghasil insulin di pankreas.

Karakteristik: Tubuh kehilangan kemampuan untuk memproduksi insulin, sehingga penderita harus bergantung pada suntikan insulin setiap hari.

Umumnya terjadi pada: Anak-anak, remaja, atau dewasa muda, meskipun dapat terjadi pada usia berapa pun.

Diabetes Tipe 2

Penyebab: Terjadi karena sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik (resistensi insulin) atau produksi insulin tidak mencukupi.

Karakteristik: Kondisi ini dapat berkembang karena pola makan dan kurangnya aktivitas fisik.

Umumnya terjadi pada: Orang dewasa dan lanjut usia, namun kini juga dapat dialami oleh anak-anak dan remaja.

Diabetes Gestasional

Penyebab: Terjadi selama kehamilan karena perubahan hormon dapat memicu resistensi insulin.

Karakteristik: Biasanya bersifat sementara dan hilang setelah melahirkan.

Risiko: Wanita yang mengalami diabetes gestasional memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Diabetes Tipe Lainnyaย 

Penyebab: Kategori ini mencakup berbagai jenis diabetes yang disebabkan oleh kondisi spesifik, seperti:

Diabetes yang diinduksi steroid: Akibat penggunaan obat steroid.

MODY (Maturity Onset Diabetes of the Young): Bentuk diabetes yang diwariskanย secara genetik dan terjadi pada usia muda.

Diabetes LADA (Latent Autoimmune Diabetes of Adulthood): Tipe diabetes autoimun yang berkembang pada orang dewasa, serupa dengan tipe 1 tetapi berkembang perlahan.

Makanan untuk Penderita Diabetes

Berdasarkan uraian sebelumnya, diabetes memang berkaitan dengan apa yang kita konsumsi. Tapi bukan berarti makanan untuk penderita diabetes harus hambar atau tidak manis. Prinsip utama dalam pengelolaan diabetes adalah mengontrol asupan karbohidrat dan memilih jenis makanan yang tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara drastis.

Dalam hal ini, penting untuk memahami konsep indeks glikemik (IG) dan beban glikemik (BG). Indeks glikemik adalah sistem peringkat dalam skala 0-100 untuk makanan yang mengandung karbohidrat. Indeks ini menunjukkan seberapa cepat makanan meningkatkan glukosa setelah dikonsumsi. Makanan dengan IG tinggi lebih cepat dicerna dan diserap sehingga bisa memicu lonjakan gula darah secara drastis.

Adapun beban glikemik mempertimbangkan seberapa cepat gula darah naik dan jumlah karbohidrat dalam satu porsi makanan. Jadi suatu makanan mungkin punya IG tinggi, tapi dampaknya terhadap gula darah bisa tak signifikan bila dikonsumsi dalam jumlah sangat kecil.

Bagaimana dengan buah untuk diabetes? Seperti disebutkan MayoClinic, ada mitos bahwa buah tak boleh sama sekali menjadi makanan untuk penderita diabetes. Buah memang mengandung gula alami (fruktosa), tapi juga memiliki vitamin, mineral, antioksidan, dan serat. Serat sangat penting karena memperlambat penyerapan gula ke dalam darah.

Baca Juga:  Mencegah Kelelahan dan Terkena Penyakit saat Mudik

Maka, mengacu pada konsep glikemik di atas, pilih buah untuk diabetes dengan indeks glikemik rendah hingga sedang dengan memperhatikan ukuran porsi konsumsinya. Buah-buahan yang umumnya aman dikonsumsi dalam porsi wajar karena tidak menyebabkan lonjakan gula darah drastis antara lain:

  • Beri-berian seperti stroberi, blueberry, dan
  • Apel dan pir
  • Jeruk dan golongan situs lainnya
  • Ceri
  • Persik

Sedangkan buah untuk diabetes yang punya IG sedang sampai tinggi sehingga konsumsinya harus memperhatikan jumlah porsi meliputi:

  • Semangka
  • Melon
  • Nanas
  • Pisang
  • Mangga
  • Anggur

Adapun buah yang harus sangat dihindari adalah:

  • Jus buah, terutama yang menggunakan tambahan gula
  • Buah kering
  • Manisan buah
  • Buah dalam kalengan dengan kandungan sirop atau gula

Selain itu, ada pantangan makanan untuk penderita diabetes alias wajib dihindari atau dihilangkan sama sekali dalam menu sehari-hari, yakni:

  • Minuman manis
  • Karbohidrat olahan, seperti nasi putih dan makanan berbahan tepung seperti roti tawar, kue kering, dan kue basah
  • Lemak trans, termasuk gorengan, makanan cepat saji, dan margarin
  • Makanan olahan tinggi (ultra-processed foods) seperti nuget, sosis, dan makanan beku siap saji

Hidup dengan diabetes memang menantang dan memerlukan adaptasi. Tapi bukan berarti makanan untuk penderita diabetes tak boleh yang enak-enak. Kuncinya adalah selalu memperhatikan apa yang dikonsumsi. Dokter yang memeriksa bisa memberikan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi masing-masing pasien.

Narasumber:

Endang

Ahli Gizi

Primaya Hospital PGI Cikini

 

Referensi:

Share to :

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Sahabat Sehat Primaya

Select an available coupon below