Apakah Anak Terlihat Kurus Pasti Kurang Gizi?

Berat badan anak yang sehat merupakan aspek penting dalam memastikan pertumbuhan dan perkembangan optimal mereka. Menjaga berat badan yang sesuai dengan usia dan tinggi badan merupakan indikator utama kesehatan dan kesejahteraan anak.

Anak-anak yang memiliki berat badan yang tepat cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat, performa fisik yang lebih baik, serta kognisi dan perkembangan mental yang optimal.

Menerapkan pola makan seimbang, mengutamakan nutrisi, dan memperhatikan aktivitas fisik yang cukup merupakan langkah penting dalam membantu anak mencapai berat badan yang sehat dan menjaga kesehatannya secara keseluruhan.

Apakah anak kurus pasti kekurangan gizi?

Tidak semua anak yang memiliki tubuh kurus mengalami kekurangan gizi. Pada 12 bulan pertama usia anak, pertumbuhan mereka berkembang pesat dan berat badan cenderung bertambah dengan stabil saat usia 1-5 tahun. Setelah itu, pertambahan berat badan secara umum akan melambat.

Namun, ada juga anak yang tetap mengalami pertambahan berat badan yang stabil hingga masa pubertas. Hal ini menyebabkan setiap anak memiliki bentuk tubuh yang berbeda, dan pengaruh dari pola makan, asupan nutrisi, dan aktivitas fisik yang berbeda pula.

Beberapa faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak secara umum antara lain faktor genetik dari orangtua yang dapat menentukan postur tubuh anak, masalah kesehatan atau hormonal yang dapat mempengaruhi penyerapan gizi, serta aktivitas fisik yang tidak seimbang dengan asupan gizi pada anak.

Bagaimana cara membedakan anak dengan gizi baik walau terlihat kurus dengan anak yang mengalami kekurangan gizi? Berikut penjelasan lebih lengkapnya:

Ciri Anak Sehat

Walaupun anak kesan terlihat kurus, seorang anak masih bisa tetap dikategorikan gizi baik. Tanda-tanda bahwa seorang anak dengan gizi baik walaupun kesan tubuhnya terlihat kurus:

1. Berat badan dan tinggi badan bertambah secara optimal setiap bulan
2. Tetap aktif
3. Tidak mudah sakit dan mudah lesu
4. Perkembangan perilaku dan intelektualnya berada dalam kondisi normal.

Bagaimana Membantu Anak Menambah Berat Badan

Mungkin ada beberapa alasan mengapa anak Anda atau anak yang Anda asuh kekurangan berat badan meski merekaterlihat sehat. Jika karena mereka tidak mendapatkan cukup kalori, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu.

Sangat penting bagi anak dalam memenuhi jumlah kalori, nutrisi, dan mineral untuk mendukung pertumbuhan mereka secara sehat. Anda dapat membantu mereka mendapatkan lebih banyak kalori dengan mengubah apa yang mereka makan dan minum serta mendorong kebiasaan sehat.

Informasi ini untuk anak usia 2 tahun ke atas. Beberapa tips untuk meningkatkan asupan nutrisi anak yakni:

Trending

Neuro Spine, Solusi Gangguan Sistem Saraf Tulang Belakang

1. Menambahkan lebih variasi karbohidrat di setiap makanan seperti ubi, kentang, jagung, atau nasi setiap dalam makanan
2. Meningkatkan asupan kalori dengan lemak seperti menambahkan santan dalam setiap makanan atau cemilan.
3. Memberikan  asupan protein hewani di setiap makanan dan cemilan
4. Mendorong sikap makan yang sehat dengan melibatkan anak dalam persiapan makanan dan mencoba untuk makan bersama.
5. Menyediakan camilan jika anak merasa lapar di antara waktu makan, misalnya roti panggang dengan isian telur goreng, bubur kacang hijau dengan tambahan roti tawar dan sate telur puyuh atau stik kentang goreng dengan tambahan ikan goreng krispi.
6. Membantu mereka mendapatkan cukup vitamin dengan memberikan anak usia 6 bulan hingga 5 tahun tetes vitamin A minimal tiap 6 bulan
7. Memperkenalkan makanan baru secara bertahap dan dalam porsi kecil, terutama jika mereka cenderung pemilih dalam makanan, agar mereka dapat terbiasa dengan makanan baru.

Ciri Anak Kekurangan Gizi

Berikut adalah tanda-tanda bahwa anak mungkin mengalami kekurangan gizi:

• Tidak tumbuh atau bertambah berat badan dan tinggi badan pada kurva pertumbuhan tiap bulan
• Perubahan perilaku, seperti mudah marah
• Memiliki daya tahan energi yang  rendah dan mudah lelah

Temui dokter jika Anda mengkhawatirkan kesehatan atau perkembangan anak Anda kapan saja.

Dampak Anak Kekurangan Gizi

Menurut Power of Nutrition, anak-anak yang mengalami stunting atau kurang gizi cenderung menderita penyakit kronis yang terkait dengan pola makan yang tidak memadai. Seperti sistem kekebalan yang lemah, dan  berkurangan tingkat intelektual kemudian hari. Termasuk untuk mereka yang mengalami wasting atau berat badan  kurus karena berat tidak bertambah secara optimal atau stuck

Kondisi ini membuat mereka lebih rentan terhadap berbagai masalah kesehatan jangka panjang. Pada tahun 2020, lebih dari 149 juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami stunting, sedangkan 45 juta anak mengalami wasting. Kondisi ini menghalangi mereka untuk mencapai potensi penuh mereka bahkan sebelum mencapai usia sekolah.

Malnutrisi tidak hanya berdampak pada kesehatan anak, tetapi juga menghambat perkembangan mereka di masa depan:

1. Anak-anak pada kondisi stunting memiliki kemungkinan lebih besar untuk tidak mencapai tinggi badan optimal atau mengembangkan potensi kognitif penuh.
2. Sebanyak 43 persen anak balita di negara berpenghasilan rendah dan menengah berisiko tinggi mengalami kemiskinan akibat stunting.
3. Anak-anak yang mengalami kekerdilan memiliki penghasilan 20 persen lebih rendah sebagai orang dewasa ketimbang dengan rekan-rekan mereka yang tidak mengalami kerdilan.
4. Ibu yang mengalami kekurangan gizi berisiko tinggi memiliki anak yang menderita stunting atau wasting, yang melanggengkan siklus kemiskinan dan kekurangan gizi.

Sebaliknya,

1. Anak-anak yang tidak terlalu terpengaruh oleh stunting pada tahun-tahun awal mereka memiliki skor tes yang lebih tinggi dalam penilaian kognitif dan tingkat aktivitas.
2. Anak-anak yang mendapatkan gizi yang baik memiliki peluang 33 persen lebih besar untuk keluar dari kemiskinan saat mereka dewasa.

Bagaimana Penanganan Terhadap Anak Kurang Gizi

Anak kurus yang mengalami malnutrisi seringkali terkait dengan kondisi kesehatan jangka panjang yang memerlukan perawatan di rumah sakit, meskipun hal ini tidak berlaku untuk semua anak yang mengalami gizi buruk. Perawatan untuk anak dengan malnutrisi dapat meliputi:

1. Perubahan pola makan, seperti mengonsumsi makanan yang kaya energi dan nutrisi.
2. Dukungan bagi keluarga untuk membantu mengatasi faktor-faktor yang mempengaruhi asupan gizi anak.
3. Pengobatan untuk kondisi medis yang mendasari yang menyebabkan malnutrisi.
4. Suplemen vitamin dan mineral.
5. Suplemen makanan tinggi energi dan protein – jika perawatan lain tidak mencukupi.

Anak-anak dengan gizi buruk membutuhkan makanan dan rehidrasi dengan hati-hati dan tidak dapat langsung menerima diet atau asupan makan normal. Mereka biasanya memerlukan perawatan khusus di rumah sakit.

Setelah kondisi kesehatan mereka membaik, mereka secara bertahap dapat mulai mengonsumsi makanan normal dan melanjutkannya di rumah.

Penting untuk Anda memantau perawatan secara teratur untuk memastikan keberhasilannya. Melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan secara berkala, dan jika tidak ada perkembangan, anak lebih baik menerima perawatan di layanan kesehatan atau juga layanan spesial spesialis.

Narasumber:

dr. Noor Anggrainy Retnowati, Sp. A

Spesialis Anak

Primaya Hospital Karawang

Artikel lainnya:

Prolaps Dasar Panggul: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya Gejala Awal Penyakit Jantung dan Pencegahannya