• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Cortisol Face: Benarkah berhubungan dengan stres?

Cortisol faceย 

Sosial media saat ini banyak menghubungkan kondisi stres dengan perubahan bentuk wajah yang disebut โ€cortisolย faceโ€. Namun, yang sebenarnya, hubungan antara kondisi stres dan cortisol faceย tidak sesederhana itu. Apa itu cortisol face akan dibahas lebih lengkap dalam artikel ini.

Apa Itu Kortisolย ?

Kortisol adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal, yaitu kelenjar kecilย yang terletak di atas ginjal. Hormon ini sering disebut sebagai hormon stres karena perannya yang penting dalam respons tubuh terhadap stres. Ketika kita menghadapi situasi yang dianggap mengancam atau menekan, baik secara fisik maupun emosional, tubuh akan melepaskan kortisol ke aliran darah.

buat jani dokter primaya

Meski terkenal sebagai hormon stres, kortisol sebenarnya justru membantu kita dalam menghadapi stres. Tanpa adanya hormon kortisol, seperti dijelaskan dalam National Library of Medicine, tubuh akan berhenti berfungsi dan mengalami ย โ€œkrisis adrenal.โ€ Krisis adrenal adalah kondisi darurat endokrin yang parah dan mengancam jiwa karena insufisiensi adrenal akut.

Kortisol membantu tubuh merespons stres dengan cara:

  • Meningkatkan kadar gula darah (glukosa) melalui glukoneogenesis
  • Membantu metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat
  • Menekan sistem kekebalan tubuh untuk mengurangi peradangan dalam jangka pendek
  • Mempengaruhi tekanan darah dan fungsi kardiovaskular

Selama dalam kadarย normal dan tidak naik-turun secara drastis, kortisol sangat penting untuk mengatur siklus tidur-bangun, mengurangi peradangan, dan mengontrol tekanan darah. Problem baru akan muncul tatkala kortisol terus meningkatย dalam jangkaย waktuย panjangย atau kronis, yang antara lain bisa disebabkan oleh kondisi stres berat berkepanjanganย maupun penggunaan obat kortikosteroid jangka panjang.

Sebuah studi dalam jurnal International Review of Neurobiologyย menyoroti bagaimana stres kronis dapat mengganggu ritme sirkadian normal kortisol. Gangguan ini dapat memiliki berbagai implikasi kesehatan, terutama pada fungsi kognitif atau kesehatan otak.

Apa Itu Cortisol Face?

Cortisol faceย atau wajah kortisol mengacu pada kondisi wajah yang terlihat bulat dan penuh seperti bulan purnama. Dunia medis tidak mengenal istilah cortisol face, melainkan moon face untuk kondisi ini. Menurut para pakar kesehatan, wajah memang bisa tampak bengkak karena kadar kortisol yang tinggi dalam tubuh. Kortisol tinggi juga bisa menyebabkan:

  • Penipisan kulit sehingga pembuluh darah lebih terlihat
  • Jerawat atau kulit kusam, karena peningkatan produksi minyak
  • Lingkaran hitam di bawah mata akibat gangguan sirkulasi dan kurang tidur
Baca Juga:  Penanganan Terbaik Bronkopneumonia pada Anak, Orang Tua Harus Tahuย 

Tanda-tanda itu memang bisa mengindikasikan adanya stres kronis atau berat. Namun ada banyak faktor penyebab selain stres yang bisa menyebabkan kondisi tersebut, di antaranya:

Penggunaan Kortikosteroid Jangka Panjang

Ini salah satu penyebab paling umum moon face. Obat kortikosteroid sering diresepkan dokter untuk menangani berbagai kondisi medis, misalnya:

  • Penyakit autoimun, seperti lupus dan penyakit Addison
  • Kelainan darah, seperti anemia
  • Beberapa jenis kanker, termasuk kanker darah dan limfoma
  • Penyakit inflamasi (peradangan), seperti radang sendi (artritis)
  • Kondisi kulit akibat paparan tanaman beracun

Penggunaan steroid jangka panjang hingga lebih dari beberapa minggu dapat membuat kelenjar adrenal melepaskan hormon kortisol dalam jumlah tinggi. Seiring dengan waktu, ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan penambahan berat badan dan penumpukan cairan dalam tubuh, termasuk wajah.

Sindrom Cushing

Sindrom Cushing adalah tanda klinisย yang terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu banyak kortisol. Gejala-gejalanya sering disebut sebagai Cushingoid faceย yang meliputi bertambahnya berat badan, peradangan, pembengkakan, dan wajah membulat, yang mengacu pada istilah cortisol face.

Sindrom Cushing bisa disebabkan oleh tingkat stres yang sangat tinggi dan berkelanjutan. Faktor pemicu lainnya adalah penggunaan kortikosteroid jangka panjang. Selain itu, juga bisa disebabkan olehย tumor pada kelenjar pituitari atau kelenjar adrenalย yang dapat menyebabkan Cushing disease

Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas, cortisol face lebih tepat disebut sebagaiย moon face dan tidak selalu hanya berhubungan dengan kondisiย stres berat. Namun terdapat beragam faktor lain yang juga bisa memicu perubahan wajah menjadi terlihat lebih bulat atau bengkak, yang merupakan salah satu gejalaย dariย sindrom Cushing .

Baca Juga:  Persiapan Melahirkan Anak Pertama, Bunda Perlu Tahu

Waspadai jika cortisol face disertai dengan gejala lain, seperti:

  • Jerawat yang memburuk
  • Rambut rontok
  • Kulit mudah memar
  • Sering mengalami infeksi kulit dan sulit sembuh
  • Peningkatan kadar gula darah dan/atau tekanan darah
  • Bahu dan leher terlihat menonjol akibat penumpukan lemak
  • Perut terlihat lebih besar, tapi kaki dan lengan justru tampak kurus
  • Kelelahan ekstrem
  • Kelemahan otot, terutama pada paha dan bahu
  • Muncul guratan atau stretch mark yang lebar dan tebal terutama pada perut, punggung, paha, dan lengan atas

Jika Anda merasa mengalami cortisol faceย dan merasa terganggu oleh penampilan itu, terutama jika disertai gejala lain, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memberikan diagnosis yang akurat dan penanganan yang tepat.

Narasumber:

dr. Stephanie Adelia, Sp. A(K)

Spesialis Anak Subspesialis Endokrin Anak

Primaya Hospital Semarang

 

 

Referensi:

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Sahabat Sehat Primaya

Select an available coupon below