• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Phenylketonuria (PKU): Kelainan Metabolisme Otak pada Anak

Phenylketonuria

Penyakit Phenylketonuria (PKU) adalah kelainan genetik langka yang mengganggu metabolisme asam amino fenilalanin dalam tubuh. Penyakit ini bersifat bawaan.

Kelainan ini disebabkan oleh mutasi pada gen PAH yang mengkode enzim fenilalanin hidroksilase. Enzim ini penting dalam pemecahan fenilalanin.

buat jani dokter primaya

Jika tidak diobati, fenilalanin menumpuk dalam darah dan otak. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan saraf dan keterbelakangan mental.

Mengenal Penyakit Phenylketonuria

Penyakit Phenylketonuria (PKU) adalah kelainan metabolik bawaan yang memengaruhi pemecahan asam amino fenilalanin dalam tubuh.

PKU disebabkan oleh mutasi pada gen PAH yang mengkode enzim fenilalanin hidroksilase. Enzim ini diperlukan untuk mengubah fenilalanin menjadi tirosin.

Tanpa enzim yang cukup, fenilalanin menumpuk dalam darah dan jaringan otak. Hal ini dapat merusak sel saraf secara progresif. PKU diwariskan secara autosomal resesif. Anak harus mewarisi dua salinan gen cacat dari kedua orang tua.

Gejala Penyakit Phenylketonuria

Gejala Penyakit Phenylketonuria (PKU) biasanya muncul pada masa bayi. Gejalanya dapat berkembang seiring waktu jika tidak ditangani.

  • Keterlambatan perkembangan mental
  • Bau apek pada napas dan urine
  • Kejang-kejang
  • Kulit pucat dan rambut pirang
  • Gangguan perilaku atau hiperaktif
  • Keterbelakangan mental jika tidak diobati
  • Ruam kulit (eksim)

Penyebab Penyakit Phenylketonuria

Penyakit Phenylketonuria (PKU) disebabkan oleh mutasi genetik yang memengaruhi pemecahan asam amino fenilalanin. Mutasi ini bersifat autosomal resesif.

1. Mutasi pada Gen PAH

Mutasi pada gen PAH merupakan penyebab utama PKU. Gen ini bertanggung jawab mengkode enzim fenilalanin hidroksilase.

Enzim ini penting untuk mengubah fenilalanin menjadi tirosin. Jika gen PAH bermutasi, enzim tidak diproduksi dengan benar.

Tanpa enzim yang cukup, fenilalanin tidak terurai. Akibatnya, fenilalanin menumpuk dalam darah dan jaringan otak.

Mutasi gen PAH diwariskan secara autosomal resesif. Anak harus menerima dua salinan gen cacat dari kedua orang tua.

2. Kekurangan Enzim Fenilalanin Hidroksilase

Fenilalanin hidroksilase bertanggung jawab menguraikan fenilalanin menjadi tirosin. Kekurangan enzim ini menyebabkan penumpukan fenilalanin.

Tanpa pemecahan yang tepat, fenilalanin berubah menjadi zat beracun. Hal ini merusak jaringan otak dan menghambat perkembangan kognitif.

Kekurangan enzim dapat dideteksi melalui tes darah pada bayi baru lahir. Kadar fenilalanin yang tinggi menunjukkan adanya PKU.

Penanganan cepat diperlukan untuk mencegah kerusakan otak. Terapi diet khusus dimulai sejak dini untuk mengurangi risiko komplikasi.

3. Faktor Genetik Autosomal Resesif

PKU diwariskan secara autosomal resesif. Kedua orang tua harus menjadi pembawa gen cacat agar anak terkena penyakit ini.

Orang tua pembawa gen cacat biasanya tidak menunjukkan gejala. Namun, mereka dapat menurunkan mutasi gen ke anak.

Baca Juga:  Ubun-Ubun Bayi Tidak Sulit Teraba? Waspadai Gejala Craniosynostosis

Risiko anak terkena penyakit adalah 25% jika kedua orang tua pembawa. Konsultasi genetik penting untuk mendeteksi risiko sebelum kehamilan.

Pemeriksaan genetik membantu mengidentifikasi pasangan berisiko. Skrining neonatal juga penting untuk deteksi dini PKU pada bayi.

4. Ketidakseimbangan Metabolisme Asam Amino

Tanpa enzim fenilalanin hidroksilase, fenilalanin tidak diubah menjadi tirosin. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan metabolisme protein.

Fenilalanin yang berlebih menyebabkan kerusakan sel otak. Ini berdampak pada perkembangan kognitif dan fungsi neurologis anak.

Ketidakseimbangan ini menyebabkan perubahan kimia pada jaringan otak. Hal ini berisiko menyebabkan keterlambatan mental dan gangguan perilaku.

Manajemen diet rendah fenilalanin diperlukan seumur hidup. Pemantauan kadar fenilalanin secara berkala dilakukan untuk mencegah kerusakan permanen.

Cara Dokter Diagnosis Penyakit Phenylketonuria

Dokter melakukan diagnosis PKU melalui skrining neonatal. Tes darah dilakukan pada bayi baru lahir untuk mendeteksi kadar fenilalanin.

Jika hasil tes menunjukkan kadar fenilalanin tinggi, dokter akan melakukan uji konfirmasi. Biasanya dengan metode tes tandem mass spectrometry.

Selain itu, tes genetik dilakukan untuk mendeteksi mutasi pada gen PAH. Tes ini memastikan adanya gangguan metabolisme fenilalanin.

Dokter juga memantau kadar fenilalanin secara rutin selama masa perawatan. Pemantauan membantu mengatur diet dan terapi yang tepat.

Cara Mengobati Penyakit Phenylketonuria

Pengobatan Penyakit Phenylketonuria (PKU) bertujuan mengurangi kadar fenilalanin dalam darah. Terapi dilakukan secara multidisiplin dan berfokus pada manajemen diet.

1. Diet Rendah Fenilalanin

Diet rendah fenilalanin merupakan pengobatan utama PKU. Makanan tinggi protein seperti daging dan susu harus dihindari.

Pasien mengonsumsi formula khusus rendah fenilalanin. Formula ini menggantikan protein tanpa meningkatkan kadar fenilalanin.

Diet ini harus dimulai sejak bayi untuk mencegah kerusakan otak. Orang tua diberikan panduan oleh ahli gizi.

Pemantauan kadar fenilalanin secara rutin dilakukan. Penyesuaian diet dilakukan berdasarkan hasil pemantauan laboratorium.

2. Terapi Suplemen Asam Amino

Pasien PKU sering memerlukan suplemen asam amino esensial. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan protein tanpa menambah fenilalanin.

Suplemen mengandung tirosin, yang penting dalam pembentukan neurotransmitter. Ini membantu menjaga fungsi otak secara optimal.

Dokter akan meresepkan suplemen sesuai kondisi pasien. Pemantauan kadar asam amino dilakukan untuk menghindari defisiensi.

Konsistensi dalam konsumsi suplemen sangat penting. Terapi ini dikombinasikan dengan diet rendah fenilalanin secara ketat.

3. Obat Penurun Kadar Fenilalanin

Sapropterin digunakan pada beberapa pasien PKU. Obat ini meningkatkan aktivitas enzim fenilalanin hidroksilase sehingga pemecahan fenilalanin lebih efisien.

Obat ini hanya efektif pada tipe PKU yang responsif terhadap sapropterin. Tidak semua pasien merespons dengan baik.

Baca Juga:  Menyusui ASI Eksklusif Muncul Darah? Ini Penyebabnya

Dokter akan melakukan uji coba penggunaan obat. Jika efektif, kadar fenilalanin akan menurun secara signifikan.

Pemantauan ketat dilakukan selama terapi. Efek samping obat dipantau secara berkala untuk memastikan keamanan.

4. Terapi Enzim Pengganti

Enzim pengganti sedang dikembangkan sebagai pengobatan PKU. Terapi ini bertujuan menggantikan enzim fenilalanin hidroksilase yang hilang.

Studi klinis menunjukkan hasil menjanjikan pada beberapa pasien. Namun, terapi ini masih dalam tahap penelitian lebih lanjut.

Jika berhasil, terapi ini dapat mengurangi ketergantungan pada diet ketat. Penggunaan enzim dapat meningkatkan kualitas hidup.

Partisipasi dalam uji klinis penting bagi pasien yang memenuhi syarat. Dukungan komunitas juga diperlukan selama proses penelitian.

Komplikasi Penyakit Phenylketonuria

Penyakit Phenylketonuria dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani. Kerusakan otak merupakan risiko utama pada pasien.

Salah satu komplikasi utama adalah keterbelakangan mental. Penumpukan fenilalanin merusak sel saraf, menghambat perkembangan kognitif.

Selain itu, gangguan perilaku dan hiperaktif sering muncul. Anak mungkin mengalami kesulitan belajar dan interaksi sosial.

Komplikasi neurologis lain adalah kejang berulang. Kejang terjadi akibat toksisitas fenilalanin pada jaringan otak yang rentan.

Pencegahan Penyakit Phenylketonuria

Sayangnya, Penyakit Phenylketonuria tidak dapat dicegah karena bersifat genetik. Namun, deteksi dini dapat membantu mencegah komplikasi.

  • Pemeriksaan genetik pada pasangan dengan riwayat PKU
  • Konsultasi genetik sebelum merencanakan kehamilan
  • Skrining neonatal pada bayi baru lahir
  • Deteksi dini kadar fenilalanin dalam darah
  • Edukasi keluarga terkait risiko genetik
  • Diet rendah fenilalanin sejak diagnosis dini

Kapan Harus ke Dokter

Segera periksakan bayi jika ada bau apek pada urine atau napas. Terutama jika disertai keterlambatan perkembangan.

Jika anak menunjukkan gejala kejang, kulit pucat, atau gangguan perilaku, segera konsultasikan ke dokter spesialis metabolik.

Selain itu, lakukan pemeriksaan jika ada riwayat keluarga dengan PKU. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi.

Narasumber:

dr. Noor Anggrainy Retnowati, Sp. A

Spesiais Anak

Primaya Hospital Karawang

Referensi:

  • Fenilketonuria – Penyebab, gejala dan mengobati – Alodokter. https://www.alodokter.com/fenilketonuria. Diakses 1 Mei 2025
  • Fenilketonuria: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll. – Hello Sehat. https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/penyakit-pada-anak/fenilketonuria-pku-adalah/. Diakses 1 Mei 2025
  • Phenylketonuria (PKU) – Symptoms and causes – Mayo Clinic.https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/phenylketonuria/symptoms-causes/syc-20376302. Diakses 1 Mei 2025
  • Fenilketonuria – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.https://id.wikipedia.org/wiki/Fenilketonuria. Diakses 1 Mei 2025
  • Etiologi Fenilketonuria – Alomedika. https://www.alomedika.com/penyakit/kedokteran-genetika/fenilketonuria/etiologi. Diakses 1 Mei 2025
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Sahabat Sehat Primaya

Select an available coupon below