Ketika infeksi saluran pernapasan akut (SARS) menyebar beberapa tahun silam, banyak ibu hamil yang terinfeksi membutuhkan perawatan intensif dan alat bantu pernapasan. Proporsi angka kematiannya juga lebih tinggi ketimbang perempuan dewasa yang tidak hamil. Ini menjadi alasan para ibu hamil mesti waspada dalam situasi pandemi Covid-19, yang mirip dengan SARS karena menyerang saluran pernapasan. Di tengah pandemi yang masih merajalela, kehadiran vaksin Covid-19 tentu memberikan harapan.
Ibu hamil tergolong kelompok rentan terhadap penularan Covid-19 sehingga membutuhkan vaksin untuk mengurangi risiko infeksi. Selain itu, perlu perhatian ekstra bagi ibu hamil dalam mematuhi protokol kesehatan agar terhindar dari virus corona. Namun hingga saat ini masih ada pertanyaan mengenai kepastian keamanan vaksin Covid-19 buat ibu hamil.
Mengenal Vaksin Covid-19
Vaksin berperan penting dalam upaya pemutusan penularan virus atau bakteri yang mewabah. Sederet program vaksinasi sudah terbukti mampu memberantas suatu penyakit yang sebelumnya begitu mudah menyebar di suatu daerah. Polio salah satunya. Karena itu, tersedianya vaksin Covid-19 adalah kabar baik bagi dunia.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) serta banyak institusi lain yang berkompeten di bidang pengembangan vaksin telah bekerja membuat vaksin sejak Covid-19 merebak. Pengembangan vaksin Covid-19 bisa dikatakan sangat cepat. Hingga Desember 2020, sudah ada lebih dari 200 kandidat vaksin Covid-19. Setidaknya 52 di antaranya sudah melewati uji klinis pada manusia. Beberapa bahkan sudah mendapat izin penggunaan darurat di sejumlah negara, termasuk di Indonesia.
Selama ini, terdapat tiga pendekatan utama dalam mengembangkan vaksin. Perbedaannya terletak pada penggunaan bagian virus atau bakteri sebagai bahan vaksin. Ada vaksin yang menggunakan:
- Virus/bakteri secara keseluruhan
- Sebagian virus/bakteri yang memicu sistem imun
- Materi genetik virus/bakteri yang menghasilkan instruksi untuk membuat antibodi tertentu
Adapun jenis vaksin Covid-19 saat ini terdiri atas empat jenis dengan produsen berbeda, yakni:
- mRNA: Pendekatan terbaru menggunakan materi genetik yang disebut messenger RNA. Produsennya Pfizer-BioNTech dan Moderna.
- Vektor: Menggunakan virus lain yang berkaitan, dalam hal ini adenovirus. Produsennya AstraZeneca, Janssen, dan Sputnik.
- Protein subunit: Memakai sedikit bagian virus. Pembuatnya Novavax dan Sanofi.
- Virus utuh: Memanfaatkan virus utuh yang telah dimatikan atau diinaktivasi menggunakan cara khusus di laboratorium. Pengembangnya Sinovac.
Setiap vaksin itu bekerja dengan tujuan serupa, yaitu membentuk antibodi di dalam tubuh untuk melawan infeksi virus corona SARS-CoV-2. Walau demikian, setiap vaksin memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Karena itu, ada kemungkinan vaksin yang digunakan setiap negara berbeda, sesuai dengan aturan penggunaan vaksin di negara tersebut.
Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil
Belum ada uji klinis vaksin Covid-19 untuk ibu hamil. Karena itulah belum ada rekomendasi vaksinasi buat ibu hamil. Bukti non-klinis menjadi syarat permulaan uji klinis dalam pengembangan vaksin. Ini menjadi standar pembuatan vaksin di seluruh dunia. Saat ini bukti dari studi non-klinis terhadap beberapa vaksin Covid telah diterima dan ditinjau oleh WHO. Dalam bukti itu, tidak ditemukan hal yang mengkhawatirkan terkait dengan kehamilan.
Maka diharapkan uji klinis segera berlangsung untuk melihat efek vaksin Covid-19 pada ibu hamil. Belum ada informasi mengenai pelaksanaan uji klinis bagi ibu hamil. Saat ini uji klinis baru dilakukan terhadap orang berusia di atas 16 tahun. Uji vaksin terhadap anak berusia lebih muda baru direncanakan pada 2021.
Risiko dan Potensi Vaksin Covid-19 Pada Ibu Hamil dan Janin
Joint Committee on Vaccination and Immunisation (JCVI) di Inggris menyebutkan ada manfaat potensial vaksinasi Covid untuk ibu hamil dengan kondisi tertentu. Begitu juga CDC di Amerika Serikat. Di antaranya ibu hamil yang berisiko tinggi tertular Covid, misalnya tenaga kesehatan. Begitu juga bagi ibu hamil yang berpotensi mengalami komplikasi penyakit serius ketika terinfeksi Covid atau memiliki penyakit penyerta. Adapun Kementerian Kesehatan belum merekomendasikan vaksinasi Covid pada ibu hamil.
Karena vaksin Covid-19 masih diprioritaskan bagi tenaga kesehatan, ibu hamil non-tenaga kesehatan belum dapat menerima vaksin. Bila kelak sudah dapat menjadi penerima vaksin, pahami prosedur yang berlaku terutama terkait dengan status keamanannya. Butuh rekomendasi dari otoritas kesehatan bagi ibu hamil untuk bisa memperoleh vaksin dengan aman.
Narasumber:
dr. Nathalia V. Mappewali, Sp.OG
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan
Referensi:
https://www.who.int/news-room/feature-stories/detail/the-race-for-a-covid-19-vaccine-explained
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/vaccines/recommendations/pregnancy.html
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/vaccines/different-vaccines/how-they-work.html
Illustrasi Gambar : Freepic