• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Hipoglikemia: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Hipoglikemia

Ketika membicarakan gula darah, banyak orang yang cenderung khawatir ketika kadarnya melonjak tinggi. Padahal kadar gula darah rendah sama-sama membahayakan kesehatan. Kadar gula rendah alias hipoglikemia bisa mempengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan. Dalam artikel ini akan dibahas secara mendalam seputar hipoglikemia, dari pengertian hingga cara pencegahan dan pengobatan yang efektif.

Mengenal Hipoglikemia

Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar glukosa dalam darah turun di bawah level normal, yaitu kurang dari 70 mg/dL. Glukosa adalah sumber energi utama bagi tubuh, terutama otak. Ketika kadar glukosa terlalu rendah, otak dan organ tubuh lain tidak dapat berfungsi dengan baik.

buat jani dokter primaya

Menurut studi di World Journal of Diabetes, hipoglikemia merupakan salah satu komplikasi utama diabetes. Orang yang menderita diabetes rentan mengalami penurunan kadar gula darah, terutama mereka yang menggunakan insulin atau obat yang bisa menurunkan kadar glukosa dalam darah. Meski demikian, siapa pun bisa mengalami hipoglikemia.

Dalam artikel di National Library of Medicine – National Institutes of Healthย dijelaskan bahwa hipoglikemia dapat menyebabkan berbagai gejala yang mengganggu dan dapat berakibat fatal jika tidak ditangani. Walau begitu, tanda dan gejala kondisi ini mungkin tidak muncul hingga kadar glukosa anjlok sampai di bawah 55 mg/dL. Karena itu, penting untuk memahami gejala, penyebab, dan cara mengatasi hipoglikemia demi mencegah komplikasi yang membahayakan.

Gejalaย 

Ketika kadar gula darah turun, tubuh pasti akan memberikan sinyal. Namun sinyal alias gejala hipoglikemia bisa bervariasi dari ringan hingga berat. Gejala yang umum antara lain:

  • Keluar keringat dingin
  • Kepala terasa pusing dan ringan
  • Kelelahan ekstrem
  • Tubuh gemetar, terutama tangan
  • Jantung berdebar-debar

Bila dibiarkan tanpa penanganan, gejala itu bisa berkembang menjadi lebih serius, antara lain kebingungan atau sulit memahami situasi di sekelilingnya dan kehilangan kesadaran atau pingsan.

Penyebabย 

Ada berbagai kemungkinan penyebab hipoglikemia yang bisa diklasifikasikan berdasarkan kondisi apakah orang tersebut menderita menderita diabetes atau tidak.

Pada penderita diabetes:

  • Penggunaan insulin atau obat penurun gula darah yang berlebihan, seperti sulfonilurea.
  • Tidak makan tepat waktu atau melewatkan jam makan, terutama bila sedang mengonsumsi obat penurun gula darah.
  • Aktivitas fisik yang berlebihan, termasuk olahraga berat, tanpa asupan karbohidrat yang memadai.
  • Konsumsi minuman beralkohol yang dapat mengganggu kemampuan hati dalam melepaskan glukosa ke dalam darah, terutama bila alkohol dikonsumsi dalam keadaan perut kosong.
Baca Juga:  Pemeriksaan AST/SGOT untuk Mengetahui Kondisi Fungsi Hati

Pada non-penderita diabetes:

  • Respons insulin yang berlebihan beberapa jam setelah mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat.
  • Tidak makan dalam waktu lama dapat, termasuk saat berpuasa.
  • Kondisi medis tertentu yang bisa memicu penurunan gula darah, seperti gangguan hati, ginjal, dan tumor pankreas.
  • Efek samping obat-obatan seperti obat malaria dan antibiotik tertentu.
  • Kekurangan hormon tertentu, seperti kortisol atau hormon pertumbuhan, yang bisa mempengaruhi pengaturan kadar gula darah.

Cara Dokter Mendiagnosisย 

Untuk memastikan hipoglikemia pada seseorang, dokter bisa melakukan pemeriksaan gula darah. Pemeriksaan ini bertujuan mengukur kadar gula darah dengan alat yang disebut glukometer. Dokter atau tenaga medis lain akan mengambil sampel darah dengan alat ini yang kemudian mengukur kadar gula dalam sampel itu dan menunjukkan hasilnya dalam layar.

Di samping itu, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien yang meliputi riwayat penyakit, pola makan, kebiasaan aktivitas fisik, dan obat-obatan yang tengah dikonsumsi. Adapun untuk mendiagnosis hipoglikemia reaktif, dokter akan memberikan minuman khusus dengan kandungan gula, lemak, dan protein. Setelah itu, dokter akan mengecek kadar gula darah secara berkala selama beberapa jam.

Ada kemungkinan dokter juga meminta pasien berpuasa di bawah pengawasan medis selama 48-72 jam. Selama masa pengawasan itu, dokter akan mengambil sampel darah untuk memeriksa kadar insulin, C-peptida, dan proinsulin secara berkala.

Untuk mengonfirmasi diagnosis, ada kriteria Whippleโ€™s triad yang meliputi:

  • Adanya gejala hipoglikemia
  • Kadar gula darah rendah (di bawah 70 mg/dL)
  • Gejala berkurang ketika kadar gula darah kembali normal

Cara Mengatasi Hipoglikemia

Tujuan penanganan hipoglikemia adalah meningkatkan kadar gula darah hingga normal dan mencegah komplikasi. Langkah penanganan biasanya bergantung pada tingkat keparahan hipoglikemia, antara lain:

Hipoglikemia Ringan hingga Sedang (Pasien Sadar):

Aturan 15-15, yakni mengonsumsi 15 gram karbohidrat sederhana dan memeriksa kembali gula darah setelah 15 menit. Karbohidrat sederhana bisa berupa:

  • 1 sendok makan gula pasir atau madu
  • Permen keras
  • 1/2 gelas jus buah
  • 1 gelas minuman ringan biasa (bukan diet)

Jika setelah 15 menit kadar gula darah masih di bawah 70 mg/dL, ulangi langkah tersebut. Setelah kadar gula darah naik dan normal, makanlah camilan atau makanan dengan kandungan karbohidrat kompleks dan protein, misalnya roti gandum dengan selai kacang atau telur, untuk mencegah penurunan gula darah kembali.

Hipoglikemia Berat (Pasien Tidak Sadar):

  • Jika ada, suntikkan glukagon, yaitu hormon yang meningkatkan kadar gula darah, sesuai dengan petunjuk dokter.
  • Segera hubungi layanan medis darurat atau bawa pasien ke rumah sakit terdekat.
Baca Juga:  Mari Berkenalan dengan Pemeriksaan HbA1c

Penting untuk diketahui, bila pasien tidak sadar, jangan memberikan makanan atau minuman melalui mulut karena ada risiko tersedak.

Komplikasiย ย 

Terdapat beberapa komplikasi serius hipoglikemia yang mesti menjadi perhatian. Komplikasi ini bisa dibagi menjadi jangka pendek dan jangka panjang.

Jangka Pendek:

  • Cedera akibat jatuh
  • Kecelakaan lalu lintas
  • Kejang
  • Koma

Jangka Panjang:

  • Gangguan kognitif
  • Kerusakan saraf
  • Masalah kardiovaskular
  • Kecemasan kronis

Pencegahanย 

Pencegahan hipoglikemia sangat penting, terutama bagi penderita diabetes. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah hipoglikemia meliputi:

  • Pantau kadar gula darah secara teratur menggunakan glukometer, terutama sebelum makan, sebelum tidur, dan setelah berolahraga.
  • Jangan melewatkan atau menunda jam makan.
  • Makan makanan yang seimbang dengan karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat.
  • Bagi penderita diabetes yang menggunakan insulin atau obat penurun gula darah, pastikan dosis obat sesuai dengan kebutuhan dan anjuran dokter.
  • Jika punya gula darah rendah, selalu bawa camilan yang mengandung karbohidrat sederhana seperti permen untuk mengatasi gejala hipoglikemia jika terjadi.
  • Jika berolahraga, pastikan untuk mengonsumsi karbohidrat yang cukup sebelum, selama, dan setelahnya.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami hipoglikemia berulang, terutama jika tidak menderita diabetes. Dokter akan membantu mencari penyebab hipoglikemia dan memberikan penanganan yang tepat.

Narasumber:

dr. Dicky Taruna

Dokter Umum

Primaya Hospital PGI Cikini

 

Referensi:

Share to :

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below