• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Apakah Jantung Atlet (Athlete’s Heart) Berbahaya? Ini Faktanya!

athlete’s heart

Jantung atlet atau athlete’s heart yaitu kondisi ketika struktur jantung berubah akibat aktivitas yang intens. Disebut sebagai jantung atlet yaitu karena kondisi ini kerap terjadi pada atlet profesional di mana otot jantungnya menebal dan membesar. Namun, apakah jantung atlet berbahaya dan perlu diwaspadai?

Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini tidak perlu diwaspadai. Hal ini merupakan respons alami tubuh dalam menyesuaikan dengan rutinitas beratnya setiap hari. Asalkan perubahannya tidak berlebihan, maka kondisi ini tergolong normal dan tidak membutuhkan perawatan medis tertentu.

buat jani dokter primaya

Apa Itu Jantung Atlet (Athlete’s Heart)?

Jantung atlet yaitu kondisi di mana terjadi perubahan fungsional dan struktural pada otot jantung seseorang. Kondisi ini kerap terjadi pada mereka yang rutin melakukan aktivitas fisik intens.

Selama normal dan tidak menimbulkan gangguan (asimtomatik), maka kondisi ini tidak bisa disebut sebagai gangguan medis. Akan tetapi, jika menimbulkan masalah seperti nyeri dada, sesak napas, bradikardia, dan gangguan jantung lainnya, maka tergolong sebagai gangguan medis.

Kondisi ini merupakan respons tubuh secara normal untuk memenuhi kebutuhan atlet saat berolahraga. Jadi, saat sedang kondisi normal, detak jantung justru tidak beraturan dan bahkan lebih lambat dari normal.

Sejatinya, olahraga berlebihan berbahaya untuk jantung jika kondisi pengguna belum terbiasa dengan rutinitas tersebut. hal ini karena jantung akan dipaksa untuk bekerja ekstra keras dalam waktu singkat.

Terkecuali, Anda sudah sering latihan fisik sehingga jantung akan terbentuk ulang dengan kekuatan dan ukuran yang lebih besar. Hal ini tentunya lebih aman, bahkan justru membuat efisiensinya dalam memompa darah lebih bagus.

Baca Juga:  Puasa Ramadan Bermanfaat bagi Kesehatan Jantung, tapi Ada Risikonya

Olahraga yang bertujuan untuk meningkatkan endurance lebih berpotensi untuk meningkatkan risiko seseorang terkena athlete’s heart. Berbeda dengan strength training yang tidak selalu menyebabkan kondisi ini. Beberapa macam olahraga yang dapat memicu terjadinya atlet jantung yaiu berupa:

  • Renang
  • Bersepeda
  • Dayung sampan.
  • Ski

Faktor Risiko

Kondisi ini terjadi atlet yang menjalani aktivitas intens dalam jangka panjang. Atau para pekerja yang melakukan aktivitas intens pun dapat mengalami kondisi ini di mana jantung mereka beradaptasi terhadap aktivitas sehari-hari.

Olahraga endurance seperti berlari, bersepeda, atau mendayung seringkali lebih berpotensi menimbulkan kondisi ini bila dibandingkan dengan olahraga lainnya seperti angkat beban.

Penyebab Jantung Atlet

Jantung atlet merupakan bentuk adaptasi fisiologis/alami yang bersifat baik pada jantung atas kebutuhan oksigen yang meningkat selama olahraga. Jadi, apabila seseorang melakukan kegiatan intens dalam waktu lama, otot-otot jantung akan semakin menebal.

Hal inilah yang menjadikan jantung dapat berukuran lebih besar dari jantung orang normal pada umumnya. Namun, setelah 3-4 bulan aktivitas olahraga tersebut berhenti total, maka akan mengakibatkan kembalinya ukuran jantung ke semula.

Gejala Jantung Atlet

Mengacu pada laman ClevelandClinic, bahwa tidak ada gejala khusus dari kondisi ini. Apabila timbul gejala seperti nyeri dada, sesak napas saat aktivitas dan berdebar, maka perlu dilakukan pemeriksaan untuk mengidentifikasi apakah terdapat kelainan lain yang mendasari. Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk  kondisi ini, dokter akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, hingga beberapa jenis tes tambahan seperti:

  • Elektrokardiogram
  • Ekokardiogram
  • Rontgen dada.
Baca Juga:  Stenosis Aorta: Penyebab, Ciri-Ciri, Gejala, dan Pengobatannya

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri Anda ke dokter spesialis jantung apabila Anda mendapati adanya rasa nyeri dada, denyut jantung yang melambat, jantung berdebar-debar, hingga timbul suara tambahan pada detak jantungnya. Kondisi ini membutuhkan pemeriksaan dokter agar dapat dipastikan apakah berbahaya ataukah tidak.

Narasumber:

dr. Cahyo Baskoro, Sp. JP, FIHA

Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

Primaya Hospital PGI Cikini

Referensi:

  • Athlete’s heart. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC1767992. Diakses pada 19 Oktober 2024.
  • Athlete’s Heart. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23920-athletes-heart. Diakses pada 19 Oktober 2024.
  • Effects of exercise on the resting heart rate. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6306777/. Diakses pada 19 Oktober 2024.
  • Athletic heart syndrome. https://en.wikipedia.org/wiki/Athletic_heart_syndrome. Diakses pada 19 Oktober 2024.
  • Athlete’s Heart. https://www.msdmanuals.com/professional/cardiovascular-disorders/sports-and-the-heart/athlete%E2%80%99s-heart. Diakses pada 19 Oktober 2024.
  • All about heart rate (pulse). https://www.heart.org/en/health-topics/high-blood-pressure/the-facts-about-high-blood-pressure/all-about-heart-rate-pulse. Diakses pada 19 Oktober 2024.
  • Cardiac imaging in athletes. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4969032/. Diakses pada 19 Oktober 2024.
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below