
Dunia kerja modern yang menuntut produktivitas dan efisiensi sering mendorong pegawai untuk bekerja lebih lama. Demi mengejar target atau menyelesaikan pekerjaan, mereka rela menghabiskan waktu berjam-jam di kantor hingga mengabaikan waktu istirahat. Namun ternyata fenomena ini berdampak buruk bagi kesehatan. Berdasarkan sejumlah penelitian, jam kerja lama bisa memicu penyakit jantung dan stroke. Berikut ini penjelasannya.
Risiko Penyakit Jantung dan Stroke dari Jam Kerja
Di Indonesia, aturan jam kerja terdapat dalam Undang-Undang Cipta Kerja. Secara umum, terdapat dua skema jam kerja: 7 jam per hari untuk 6 hari kerja atau 8 jam per hari untuk 5 hari kerja. Keduanya sama-sama 40 jam per minggu. Jika melewati jam kerja tersebut, harus sesuai dengan aturan kerja lembur seperti adanya persetujuan pegawai dan pembayaran upah lembur.
Menurut ketentuan UU Cipta Kerja, kerja lembur secara umum diizinkan dengan batas maksimum 3 jam per hari dan 18 jam per minggu. Bila seseorang bekerja lembur maksimal, berarti ia bekerja selama 58 jam per minggu. Masalahnya, studi di The Lancetย yang ย menganalisis data 603.838 orang dari 25 studi pada 24 kelompok di Eropa, Amerika Serikat, dan Australia mendapati karyawan yang bekerja โฅ55 jam per minggu punya risiko 13 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung dan 33 persen lebih rentan terkena stroke dibanding yang bekerja 35-40 jam per minggu.
Rincian temuan dalam studi tersebut:
- Jam kerja 41-48 jam per minggu: Risiko naik 10 persen
- Jam kerja 49-54 jam per minggu: Risiko naik 27 persen
- Jam kerja โฅ55 jam per minggu: Risiko naik 33 persen
Berdasarkan studi itu, risiko penyakit jantung dan stroke makin naik seiring dengan durasi kerja. Artinya, makin panjang jam kerja, makin buruk dampaknya bagi kesehatan.
Menariknya, meta-analisis ini juga menemukan adanya perbedaan risiko penyakit jantung koroner berdasarkan status sosial-ekonomi. Jam kerja lama lebih umum terjadi pada pekerjaan dengan status sosial-ekonomi tinggi, tapi insiden penyakit kardiovaskular lebih tinggi pada pekerjaan dengan status sosial-ekonomi rendah.
Ada kemungkinan hal ini disebabkan oleh akumulasi faktor risiko yang lebih buruk, seperti gaya hidup tidak sehat, akses layanan kesehatan yang terbatas, serta stres psikososial yang lebih tinggi pada kelompok status sosial-ekonomi rendah.
Bagaimana Jam Kerja Lama Memicu Penyakit Jantung dan Stroke
Penelitian dalam The Lancet dan studi lain, seperti di Journal of Clinical Medicine, menjelaskan beberapa hal yang menghubungkan jam kerja panjang dengan penyakit jantung dan stroke:
Stres Kronis
Saat bekerja berlebihan, tubuh terus-menerus memproduksi hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan pembuluh darah, termasuk memicu penyempitan arteri (aterosklerosis) dan meningkatkan tekanan darah yang merupakan penyebab utama serangan jantung dan stroke.
Gaya Hidup Tidak Sehat Saat Lembur
Ketika bekerja lembur, sering ada kebiasaan buruk yang mempengaruhi kesehatan, seperti:
Duduk terlalu lama
Menurut studi di Journal of the American Heart Association, orang dengan kebiasaan sendentari atau kurang aktif bergerak hingga โฅ8 jam/hari lebih berisiko mengalami stroke, termasuk pada orang berusia muda.
Makan sembarangan, terutama fast food
Dalam studi di International Journal of Research in Pharmaceutical Sciences, konsumsi fast foodย tinggi garam/lemak dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
Kurang tidur
American College of Radiologyย menyebutkan, berdasarkan studi tentang risiko penyakit jantung, orang yang terbiasa tidur kurang dari 6 jam per hari 27 persen lebih mungkin mengalami aterosklerosis di seluruh tubuhnya dibanding orang yang tidur 7-8 jam per hari. Tubuh memerlukan waktu untuk memulihkan diri setelah bekerja. Tanpa istirahat cukup, sistem kardiovaskular akan terus bekerja keras dan meningkatkan beban pembuluh darah serta jantung.
Konsumsi Rokok dan Alkohol
Studi di Social Science & Medicineย menemukan bahwa pekerja dengan jam kerja panjang lebih mungkin mengonsumsi rokok untuk menghilangkan stres. Riset lain di BMJย mendapati jam kerja lama berkait erat dengan peningkatan konsumsi alkohol sebagai pereda stres. Rokok dan alkohol sama-sama buruk buat kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Pencegahan Penyakit Jantung dan Stroke dari Jam Kerja Lama
Temuan-temuan dalam penelitian tersebut memberi peringatan penting bagi masyarakat, terutama mereka yang sering bekerja lembur atau memiliki jam kerja lama. Karena itu, upaya-upaya pencegahan perlu dilakukan baik di tingkat individu maupun organisasi/perusahaan. Di level individu, karyawan perlu membiasakan diri untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti:
- Memastikan waktu istirahat dan tidur yang cukup (minimal 7 jam per hari)
- Rutin berolahraga atau beraktivitas fisik secara teratur
- Menjaga pola makan yang seimbang dan menghindari kebiasaan merokok
- Mencari dukungan sosial yang memadai dari keluarga dan teman
Di level organisasi, perusahaan atau tempat kerja perlu menerapkan kebijakan dan praktik yang mendukung kesehatan karyawan, seperti:
- Mengatur jam kerja yang wajar dan fleksibel serta menghindari praktik lembur berkepanjangan
- Menyediakan fasilitas olahraga atau program aktivitas fisik bagi karyawan
- Memberikan edukasi dan konseling mengenai gaya hidup sehat
- Mendorong iklim kerja yang mendukung kesejahteraan mental karyawan
- Mengupayakan pemeriksaan kesehatan rutin sebagai deteksi dini penyakit kardiovaskular
Dengan upaya kolaboratif antara pegawai dan perusahaan, diharapkan risiko penyakit jantung dan stroke akibat jam kerja lama dapat diminimalkan. Kesehatan karyawan merupakan aset berharga bagi perusahaan sehingga upaya menjaganya harus menjadi perhatian utama.
Narasumber:
dr.RR.Hari Hendriarti Satoto, Sp. JP, Subsp.P.R.Kv(K),FIHA, FAPSC, AIFO-K, CRFC
Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Prevensi dan Rehabilitasi Kardiovaskuler
Primaya Hospital Semarang
Referensi:
- Long working hours and risk of coronary heart disease andmstroke: a systematic review and meta-analysis of published and unpublished data for 603 838 individuals. https://www.thelancet.com/pdfs/journals/lancet/PIIS0140-6736(15)60295-1.pdf. Diakses 7 Mei 2025
- Sit less and move more for cardiovascular health: emerging insights and opportunities. https://www.nature.com/articles/s41569-021-00547-y. Diakses 7 Mei 2025
- Impact of fast foods on developing cardiovascular diseases. https://ijrps.com/home/article/view/2465/9405. Diakses 7 Mei 2025
- Association Between Excess Leisure Sedentary Time and Risk of Stroke in Young Individuals. https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/STROKEAHA.121.034985. Diakses 7 Mei 2025
- The Impact of Mental Stress on Cardiovascular HealthโPart II. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9369438/. Diakses 7 Mei 2025
- Sleeping Less Than Six Hours a Night May Increase Cardiovascular Risk. https://www.acc.org/About-ACC/Press-Releases/2019/01/14/13/57/Sleeping-Less-Than-Six-Hours-a-Night-May-Increase-Cardiovascular-Risk. Diakses 7 Mei 2025
- Long working hours and alcohol use: systematic review and meta-analysis of published studies and unpublished individual participant data. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25587065/. Diakses 7 Mei 2025
- Working time and cigarette smoking: Evidence from Australia and the United Kingdom. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0277953614002627. Diakses 7 Mei 2025