Bedah jantung adalah prosedur medis yang bisa menjadi pilihan untuk mengatasi masalah kesehatan yang berkaitan dengan penyakit jantung dan pembuluh darah alias kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler adalah penyakit paling mematikan di seluruh dunia. Sebanyak 17,9 juta orang meninggal akibat penyakit tersebut tiap tahun menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO). Di Amerika Serikat, penyakit itu pun menjadi pembunuh nomor satu pada 2020 dengan angka kematian sebanyak 690.882, dua kali lipat jumlah kematian pasien Covid-19 yang mencapai 345.323.
Mengenal Bedah Jantung
Bedah jantung merupakan tindakan medis untuk memperbaiki kondisi jantung yang bermasalah. Dokter yang melakukan tindakan bedah jantung berbeda dengan dokter jantung. Dokter jantung lebih berfokus pada pemeriksaan dan diagnosis penyakit jantung serta tindakan minimal invasif non bedah seperti pemasangan ring jantung dan kateterisasi. Sedangkan dokter bedah jantung bertugas memeriksa dan mendiagnosis penyakit jantung hingga menangani pasien di meja operasi baik secara invasif maupun minimal invasif.
Tindakan invasif mengharuskan dokter bedah jantung membuka kulit pasien untuk mengganti, memperbaiki, atau memasang alat bantu untuk menunjang kinerja jantung. Sedangkan tindakan minimal invasif hanya membutuhkan sayatan kecil dalam prosesnya.
Bila seseorang hendak memeriksakan kondisi jantungnya, ia mesti menemui dokter jantung. Ketika dokter jantung sudah memeriksa dan hasilnya adalah pasien tersebut memerlukan pembedahan, barulah ia mendatangi dokter bedah jantung. Operasi jantung adalah prosedur yang bisa dilakukan terhadap anak-anak ataupun orang dewasa. Contoh tujuan bedah jantung antara lain:
- Memperbaiki atau mengganti katup jantung
- Memperbaiki struktur jantung yang rusak atau mengalami kelainan
- Memasang peralatan medis untuk membantu menunjang fungsi jantung
- Mengganti jantung yang rusak dengan organ donor
Jenis-jenis Operasi Jantung
Terdapat beragam jenis operasi jantung sesuai dengan kondisi jantung yang memerlukan pembedahan. Misalnya:
Operasi Bypass
Ini adalah jenis operasi jantung yang paling umum. Operasi bypass bertujuan membuat jalan pintas pada pembuluh darah agar aliran darah ke jantung lancar. Dokter melakukan operasi ini ketika pembuluh darah di sekitar jantung mengalami penyempitan atau tersumbat akibat plak yang terdiri atas kolesterol dan zat lain. Fungsi jantung terganggu bila tak menerima pasokan darah yang lancar.
Perbaikan atau Penggantian Katup Jantung
Jantung memiliki katup yang berfungsi mengatur aliran darah dari dan menuju jantung dalam satu arah. Katup bekerja dengan cara membuka dan menutup layaknya pintu. Bila katup bermasalah, dokter bisa melakukan bedah jantung untuk memperbaiki atau menggantinya.
Penanganan Aritmia
Aritmia adalah gangguan irama jantung yang bisa membahayakan jiwa. Bila mengalami aritmia, irama detak jantungnya bisa lebih kencang, lebih lambat, atau tak beraturan. Jika diperlukan, aritmia dapat ditangani lewat bedah jantung dengan menanam alat implan yang berfungsi mengendalikan irama jantung.
Penanganan Aneurisme
Aneurisme adalah masalah berupa pelebaran dinding pembuluh darah atau otot jantung. Aneurisma bisa mengganggu aliran darah dan menyebabkan perdarahan ketika dinding pembuluh darah itu pecah. Operasi bisa dilakukan untuk memperbaiki area arteri atau jantung yang mengalami aneurisma dengan tambalan atau membuat jalan baru untuk aliran darah.
Transplantasi Jantung
Jantung yang kondisinya sudah terlalu parah harus diganti dengan organ dari donor. Prosedur penggantian itu disebut transplantasi dan dilakukan lewat operasi.
Pemasangan Alat Pompa Jantung
Pasien gagal jantung yang tak bisa ditangani dengan perawatan biasa mungkin memerlukan alat pompa atau bahkan jantung artifisial yang berfungsi menggantikan peran jantung. Pemasangan alat itu memerlukan prosedur operasi.
Hal yang Perlu Dilakukan Menjelang dan Setelah Operasi
Operasi jantung adalah prosedur yang rumit dan membutuhkan persiapan matang. Persiapan penting tidak hanya dari sisi tenaga medis, tapi juga pasien yang akan menjalaninya.
Menjelang operasi
Sebelum masuk ruang operasi, pasien akan diminta menjalani serangkaian pemeriksaan dan tes. Petugas medis juga akan memberikan arahan dan menyiapkan pasien untuk menjalani operasi. Tim medis yang terdiri atas dokter bedah jantung, dokter jantung, dokter anestesi, dan perawat akan mendiskusikan operasi. Dalam diskusi ini, pasien bebas menanyakan apa pun, termasuk soal kekhawatiran dan tips agar operasi berjalan lancar.
Tes yang dibutuhkan menjelang operasi termasuk elektrokardiogram dan sinar-X dada. Lokasi tubuh yang akan dibedah harus dicukur dan dibersihkan lebih dulu dengan antiseptik untuk memudahkan operasi dan mencegah infeksi.
Teknik bedah modern saat ini lebih sederhana dan bisa menekan volume darah yang hilang selama operasi berlangsung. Pasien tak boleh makan atau minum setidaknya 8 jam sebelum operasi. Dokter akan memberitahukan obat-obatan apa yang masih bisa dan tak boleh diminum menjelang operasi demi menghindari risiko komplikasi.
Sesudah operasi
Setelah operasi berjalan lancar, pasien akan dibawa ke ruang perawatan intensif atau ICU. Berapa lama pasien mesti dirawat di ICU tergantung jenis operasi yang dijalani. Selama di ICU, pasien dipantau secara ketat untuk mengantisipasi jika terjadi penurunan kondisi. Bila pemantauan sudah dinilai cukup, pasien dapat dibawa ke kamar inap untuk menjalani pemulihan hingga dibolehkan pulang.
Pasien harus mendapat pendampingan dari anggota keluarga selama di rumah sakit dan dalam perjalanan pulang ke rumah. Di rumah, pasien masih harus beristirahat dan mengikuti program dari dokter sampai pulih sepenuhnya dan dapat beraktivitas kembali.
Apa Saja yang Harus Dibawa Ketika akan Menjalani Bedah Jantung?
Sebelum menjalani bedah jantung, siapkan barang-barang yang penting dibawa selama dirawat di rumah sakit. Kenakan celana yang longgar atau celana pendek agar memudahkan proses operasi. Celana longgar juga lebih memudahkan pemasangan kateter urin saat masa pemulihan.
Bawa pula sandal yang nyaman dan ringan, misalnya sandal jepit. Bagi perempuan, bawa bra yang nyaman. Pakaian berupa kaus yang longgar juga lebih baik demi kenyamanan. Agar persiapan lebih matang, pasien bisa menanyakan lebih lanjut kepada perawat atau tim medis lain.
Ditinjau oleh:
dr. Sanggap Indra Sitompul, Sp. Jp, FIHA
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
Primaya Hospital Betang Pambelum