• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Kanker Kulit: Kenali Jenis dan Tanda Bahayanya

kanker kulit

Bintik hitam, kebiruan, atau kemerahan di kulit atau tahi lalat yang mudah berdarah serta luka yang sulit sembuh harus menjadi perhatian khusus. Bisa jadi itu adalah tanda kanker kulit, yang merupakan salah satu jenis kanker paling umum di seluruh dunia. Dengan meningkatnya paparan sinar ultraviolet (UV) akibat perubahan iklim dan gaya hidup, pemahaman tentang kanker kulit menjadi makin penting. Dalam artikel ini akan diulas berbagai jenis kanker kulit, tanda-tanda yang perlu diwaspadai, serta penyebab dan faktor risiko yang berkontribusi terhadap perkembangan penyakit ini.

buat jani dokter primaya

Apa Itu Kanker Kulit?

Kanker kulit adalah pertumbuhan sel abnormal pada kulit yang terjadi akibat sel-sel kulit mengalami kerusakan DNA. Kerusakan ini memicu mutasi genetik pada sel kulit yang menyebabkan perubahan siklus hidup sel yang normal sehingga sel tumbuh tak terkendali dan membentuk massa atau tumor.

Kanker kulit dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yakni kanker kulit keratinositik dan non-keratinositik (termasuk melanoma). Insiden kanker kulit non-melanoma 18-20 kali lebih tinggi daripada melanoma sehingga jumlah kematian pasiennya lebih banyak. Meski begitu, kanker kulit melanoma lebih serius dan membahayakan.

Pajanan sinar UV baik dari cahaya matahari maupun atau artificial seperti tanning bed kulit merupakan faktor risiko semua jenis kanker. Kebanyakan kanker kulit dengan tanda seperti bintik hitam di kulit atau ruam merah pada kulit terkait dengan paparan sinar matahari alami dalam jangka panjang. Risikonya lebih tinggi pada orang dengan sistem imun yang lemah, ada riwayat kanker kulit dalam keluarga, dan punya tahi lalat yang banyak atau besar pada kulitnya.

Jenis-jenis Kanker Kulit

Secara umum kanker kulit dibedakan menjadi kanker kulit keratinositik dan non-keratinositik (termasuk melanoma). Tiap jenis memiliki karakteristik, tingkat bahaya, dan tampilan yang berbeda.

Kanker kulit keratinositik

Ini jenis kanker kulit yang paling umum. Walau tak seagresif jenis melanoma, tetap penting untuk mengenali tanda bahaya dan melakukan penanganan dini. Terdapat sejumlah jenis keratinositik, yakni:

Karsinoma sel basal (basal cell carcinoma/BCC)

BCC sering kali muncul di area yang terpapar matahari seperti wajah, kepala, dan leher. Tampilannya bisa bervariasi:

  • Benjolan kecil, transparan, atau berkilau seperti mutiara yang sering keliru disangka sebagai jerawat yang tak sembuh-sembuh.
  • Lesi datar berwarna cokelat, kehitaman, atau kemerahan seperti daging.
  • Bercak ruam merah pada kulit yang bersisik dan mungkin terasa gatal.
  • Luka yang tidak sembuh-sembuh atau sembuh lalu kambuh lagi dan mudah berdarah.
Baca Juga:  Penyakit Dermatomiositis: Peradangan Otot dan Kulit Autoimun

Karsinoma sel basal tumbuh sangat lambat dan sangat jarang menyebar atau bermetastasis ke bagian tubuh lain. Namun, jika dibiarkan, sel kanker dapat merusak jaringan kulit dan tulang di sekitarnya.

Karsinoma sel skuamosa (squamous cell carcinoma/SCC)

SCC juga kerap ditemukan di area yang terpapar sinar matahari. Tanda-tandanya meliputi:

  • Benjolan merah yang keras dan padat.
  • Bercak datar dengan permukaan kasar, bersisik, atau berkerak yang bisa terasa gatal atau nyeri.
  • Luka terbuka yang tak kunjung sembuh, kadang dengan bagian tengah yang lebih rendah dan pinggiran yang menonjol.
  • Pertumbuhan yang menyerupai kutil.

SCC lebih agresif daripada BCC. Jika tidak ditangani, ada potensi menyebar ke kelenjar getah bening dan organ lain.

Kanker kulit non-keratinositik (termasuk melanoma)

Kanker kulit non-keratinositik tersering adalah melanoma. Walau lebih jarang terjadi dibanding kanker kulit keratinositik, melanoma adalah jenis kanker kulit yang paling mematikan lantaran mampu menyebar dengan cepat ke organ lain jika tidak terdeteksi sejak dini.

Melanoma bisa berkembang dari tahi lalat yang sudah ada atau muncul sebagai bintik hitam di kulit yang baru. Kanker ini bisa muncul di mana saja, bahkan di area yang tidak terpapar matahari, terutama pada orang dengan kulit lebih gelap. Untuk mengenali melanoma, para ahli medis mengembangkan panduan ABCDE:

  • A (Asymmetry/Asimetri): Bentuk tahi lalat tidak beraturan atau tidak simetris. Jika dibelah dua, kedua sisinya tidak sama.
  • B (Border/Pinggiran): Tepi atau pinggirannya tidak rata, bergerigi, atau kabur.
  • C (Color/Warna): Warnanya tidak merata, bisa berupa campuran cokelat, hitam, putih, merah, atau bahkan biru.
  • D (Diameter): Diameternya lebih besar dari 6 milimeter (seukuran penghapus pensil), meskipun beberapa bisa lebih kecil.
  • E (Evolving/Evolusi): Tahi lalat mengalami perubahan ukuran, bentuk, warna, atau mulai terasa gatal dan berdarah.

Tingkat bahaya kanker kulit melanoma sangat tinggi karena kemampuannya bermetastasis ke organ vital seperti paru-paru, hati, otak, dan tulang.

Selain tiga jenis utama di atas, ada beberapa jenis kanker kulit lain yang jauh lebih jarang tapi sering kali sangat agresif, yakni:

  • Karsinoma sel Merkel (Merkel cell carcinoma/MCC):sangat langka tapi juga sangat agresif, biasanya berupa benjolan kecil, keras, tidak nyeri, berwarna kemerahan atau ungu, dan berkilau di area kepala atau leher.
  • Sarkoma Kaposi (Kaposi sarcoma): berkembang dari sel-sel yang melapisi pembuluh darah atau getah bening, sering dikaitkan dengan infeksi Human Herpesvirus 8 (HHV-8) dan sistem kekebalan yang lemah, umumnya berupa benjolan berwarna merah, ungu, atau cokelat pada kulit, selaput lendir (seperti di mulut), atau organ dalam.
  • Dermatofibrosarcoma protuberans (DFSP): kanker kulit langka yang tumbuh lambat di lapisan dalam kulit atau dermis, biasanya muncul sebagai benjolan kecil seperti jerawat atau bekas luka.
Baca Juga:  Kenali Gejala Angioedema, Kondisi Wajah Bengkak dan Gatal secara Tiba-Tiba

Tanda Bahaya yang Harus Segera Diperiksakan ke Dokter

Deteksi dini adalah kunci utama dalam keberhasilan pengobatan kanker kulit. Biasakan untuk memeriksa kulit sendiri sebulan sekali. Gunakan cermin untuk melihat area yang sulit dijangkau, seperti punggung. Jangan menunda berkonsultasi dengan dokter kulit bila ada tanda seperti:

  • Ada tahi lalat baru atau tahi lalat lama berubah. Gunakan metode ABCDE sebagai panduan.
  • Luka, borok, atau iritasi kulit yang tidak sembuh dalam beberapa minggu atau sembuh lalu muncul lagi.
  • Benjolan baru yang berkilau, licin, bersisik, atau keras, terutama yang berwarna merah, merah muda, atau cokelat.
  • Bercak pada kulit yang terasa kasar, bersisik, atau mudah berdarah yang bisa jadi ruam merah pada kulit.
  • Bintik hitam di kulit yang tak biasa, terutama di telapak tangan, telapak kaki, ujung jari, atau di bawah kuku.
  • Pigmen menyebar dari pinggiran tahi lalat ke kulit di sekitarnya.
  • Rasa gatal, nyeri, atau sensasi yang tak biasa pada benjolan atau tahi lalat yang sebelumnya tak terasa apa-apa.

Memeriksakan perubahan kulit yang mencurigakan adalah langkah bijak. Penyebab ruam merah pada kulit dan tanda-tanda lain bukan selalu kanker. Dokter mungkin akan mengambil sampel kecil dari jaringan kulit untuk diperiksa di bawah mikroskop atau melakukan biopsi untuk memastikan diagnosis.

Narasumber:

dr. Tiar Marina Octyvani, Sp. DV

Spesialis Dermato Venereologi

Primaya Evasari Hospital

 

Referensi:

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Sahabat Sehat Primaya

Select an available coupon below