• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Penyebab Dermatitis Atopik pada Anak dan Dewasa serta Pengobatannya

Dermatitis

Eksim (eczeme) merupakan salah satu gangguan peradangan pada kulit yang dapat menyerang semua usia. Jenisnya sendiri cukup beragam, salah satunya yaitu dermatitis atopik atau disebut juga eksim atopik.

Dermatitis atopik ditandai dengan peradangan kulit yang disertai gatal, ruam merah, dan pecah-pecah. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut seputar kondisi ini, yuk simak rincian lengkapnya berikut.

buat jani dokter primaya

Apa Itu Dermatitis Atopik?

Penyebab Dermatitis Atopik

Dermatitis atopik yaitu suatu kondisi peradangan kronis pada kulit dengan gejala berupa kulit kemerahan, kering, gatal, dan pecah-pecah. Karena tergolong kronis, maka kondisi ini dapat terjadi selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Umumnya, kondisi ini muncul pada area kulit yang memiliki lipatan. Hal ini karena area yang lembab umumnya akan memperparah kondisinya. Contohnya pada area dahi wajah, samping leher, belakang lutut, atau pun di lipatan leher.

Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini sering kali menyerang anak dan bayi. Akan tetapi, orang dewasa juga dapat terserang. Penanganan umumnya dilakukan dengan mengetahui kondisi sekaligus penyebab yang mendasarinya.

Eksim atopik juga kerap disebut sebagai eksim kering. Walau tidak menular, namun kondisi ini  sangat reaktif terhadap zat iritan atau pun alergen. Jadi, penderita eksim umumnya harus memilih produk perawatan kulit yang benar-benar aman bagi mereka.

Walau pun kondisi umumnya dipicu oleh faktor genetik maupun kondisi lingkungan sekitar, namun mekanisme terjadinya peradangan dan ruam kulitnya sendiri belum sepenuhnya dipahami secara medis.

Nama Dermatitis atopik
Gejala Utama Ruam, kulit kering, bersisik, pecah-pecah, dan mengeluarkan cairan atau darah
Dokter Spesialis Dokter spesialis kulit dan kelamin
Penyebab Utama Faktor genetik, lingkungan, dan gangguan sistem kekebalan tubuh
Diagnosis Cek fisik, wawancara medis, dan pemeriksaan lanjutan
Faktor Risiko Punya riwayat eksim, pekerja medis, punya gangguan ADHD
Pengobatan Pemberian krim pelembab, obat eksim, maupun terapi khusus
Pencegahan Jaga kebersihan diri dan lingkungan, hindari paparan zat alergen, hindari mandi terlalu lama

Faktor Risiko

Ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan potensi seseorang untuk terkena dermatitis atopik seperti halnya berikut ini:

  • Punya riwayat keluarga/pribadi terhadap eksim dan alergi.
  • Memiliki riwayat keluarga/pribadi terhadap asma dan hay fever.
  • Pekerja medis.
  • Tinggal di tempat penitipan anak (bagi anak-anak).
    Baca Juga:  Buat Janji dengan Dokter Spesialis Jantung

    Penyebab Dermatitis Atopik

    Hingga saat ini, penyebab pasti atas kondisi ini masih belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, Memiliki riwayat atopik pada pribadi/keluarga seperti asma, urtikaria/galigato, alergi makanan, alaergi obat, rhinitis alergi, dllFaktor genetik seperti riwayat keluarga yang memiliki penyakit sama.

    • Hiperaktivitas sel-sel kulit sehingga membuat lebih mudah meradang.
    • Faktor lingkungan seperti paparan polusi, udara dingin, dan zat alergen.
    • Zat iritan seperti pada pemakaian skin care atau pun make up.
    • Perubahan hormonal seperti pada anak remaja, masa kehamilan, dan menopause.
    • Masalah skin barrier yang menjaga kelembaban pada kulit.
    • Faktor psikis seperti stres.

    Gejala Dermatitis Atopik

    Penyebab Dermatitis Atopik

    Mengacu pada laman www.cdc.gov, bahwa ada beberapa macam gejala dari dermatitis atopik yang sering terlihat seperti halnya:

    • Kulit kering dan dalam kasus yang parah sampai bersisik.
    • Ruam merah dan terkelupas.
    • Kulit pecah-pecah dengan mengeluarkan cairan dan atau darah.
    • Kulit sekitar bawah mata tampak mengerut atau kusut.
    • Area sekitar mata tampak lebih gelap.

    Cara Dokter Mendiagnosis

    Dokter akan mengevaluasi apakah seseorang memiliki kondisi dermatitis atopik atau tidak dengan cara sebagai berikut:

    • Wawancara medis dan cek riwayat kesehatan pasien.
    • Pemeriksaan fisik untuk melihat kondisi kulit.
    • Tes alergi kulit (patch test).
    • Tes darah kadar antibodi.

    Pencegahan Dermatitis Atopik

    Baca Juga:  Penyakit Arteri Perifer : Jangan Anggap Remeh Nyeri Pada Kaki

    Untuk kondisi yang disebabkan faktor genetik, maka tidak ada pencegahan yang akan efektif. Hanya saja, Anda perlu menghindari faktor risiko serta melakukan beberapa metode pencegahan berikut:

    • Hindari zat alergen baik itu dari makanan maupun faktor lingkungan.
    • Selalu bersihkan lingkungan tempat tinggal secara rutin.
    • Hindari paparan udara dingin, khususnya bagi yang punya alergi dingin.
    • Ganti sarung bantal dan seprai secara rutin, paling lama 2 minggu sekali.

    Pengobatan Dermatitis Atopik

    Dokter akan memberikan pengobatan dengan melihat faktor pemicunya. Jadi, antara satu orang dengan orang lain akan memiliki pengobatan yang berbeda. Namun, ada beberapa pengobatan mandiri maupun medis yang dapat Anda lakukan seperti:

    • Mengoleskan obat krim/salep untuk eksim.
    • Minum obat anti alergi.
    • Gunakan krim pelembab emolien.
    • Selalu jaga kebutuhan cairan harian.
    • Untuk kasus berat, dokter akan menyuntik kortikosteroid.

    Komplikasi

    Komplikasi dari penderita dermatitis atopik yang kerap ditemui yaitu meliputi:

    • Infeksi kulit
    • Gatal kronis
    • Gangguan tidur
    • Kulit bersisik

    Kapan Harus ke Dokter?

    Penyebab Dermatitis Atopik

    Lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kulit dan kelamin apabila gejala dermatitis atopik muncul selama beberapa waktu dan tidak ada tanda-tanda sembuh. Pemeriksaan sedini mungkin diperlukan guna terhindar dari berbagai komplikasi yang membahayakan.

    Narasumber:

    dr. Indah Kencana, Sp. DV

    Spesialis Dermatovenerologi

    Primaya Hospital Bhakti Wara

    Referensi:

    • Everything You Need to Know About Eczema. https://www.healthline.com/health/eczema#types. Diakses pada 08 Juli 2024.
    • Overview of atopic dermatitis. https://www.ajmc.com/view/overview-of-atopic-dermatitis-article. Diakses pada 08 Juli 2024.
    • Eczema. https://medlineplus.gov/eczema.html. Diakses pada 08 Juli 2024.
    • Eczema causes and triggers. https://nationaleczema.org/eczema/causes-and-triggers-of-eczema/. Diakses pada 08 Juli 2024.
    • Atopic dermatitis. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29063427/. Diakses pada 08 Juli 2024.
    • Eczema types. https://www.aad.org/public/diseases/eczema/nummular-dermatitis. Diakses pada 08 Juli 2024.
    • Eczema resource center. https://www.aad.org/public/diseases/eczema. Diakses pada 08 Juli 2024.
    • Atopic dermatitis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448071/. Diakses pada 08 Juli 2024.
    • Managing itch. https://nationaleczema.org/eczema/itchy-skin/. Diakses pada 08 Juli 2024.
    • Allergic contact dermatitis. https://www.dermnetnz.org/topics/allergic-contact-dermatitis/. Diakses pada 08 Juli 2024.
    • Overview: Atopic eczema. https://www.nhs.uk/conditions/atopic-eczema/. Diakses pada 08 Juli 2024.
    Share to :

    Promo

    Login to your account below

    Fill the forms bellow to register

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Select an available coupon below