Infeksi bakteri termasuk masalah kesehatan yang kerap terjadi. Berbagai bagian tubuh bisa terkena infeksi ini, dari gigi, saluran pernapasan, kulit, hingga saluran kemih. Untuk mengatasinya, dokter dapat meresepkan antibiotik. Bintamox adalah salah satu antibiotik yang sering digunakan dokter.
Apa Itu Bintamox?
Bintamox adalah obat antibiotik dengan kandungan utama amoxicillin trihydrate. Antibiotik ini tergolong obat keras dan masuk kategori antibiotik beta-laktam. Bintamox bekerja dengan cara menghancurkan sel bakteri yang menyebabkan infeksi.
Terdapat dua bentuk sediaan Bintamox, yaitu kaplet dan sirup kering. Tiap kaplet mengandung amoxicillin trihydrate 500 mg yang dikemas dalam dus berisi 10 strip yang masing-masing strip terdiri atas 10 kaplet. Sedangkan Bintamox sirup mengandung amoxicillin trihydrate 125 mg dengan kemasan botol berisi 60 ml sirup.
Antibiotik seperti Bintamox tidak bisa digunakan untuk menyembuhkan demam, flu, atau infeksi lain yang disebabkan oleh virus. Obat ini hanya bisa dikonsumsi sesuai dengan resep dokter. Medline Plus menjelaskan bahwa penggunaan antibiotik ketika tidak diperlukan bisa meningkatkan risiko terkena infeksi di kemudian hari yang resistan terhadap pengobatan menggunakan antibiotik.
Manfaat Bintamox
Bintamox memiliki spektrum manfaat yang luas dalam mengatasi beragam infeksi bakteri. Berikut ini beberapa kondisi medis yang bisa diatasi dengan Bintamox:
- Abses gigi: infeksi yang menyebabkan terbentuknya kantong nanah di sekitar gigi dan gusi
- Gonore (kencing nanah): infeksi menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae
- Infeksi kulit dan struktur kulit: misalnya selulitis, impetigo, dan infeksi luka
- Infeksi saluran kemih: termasuk infeksi kandung kemih dan infeksi uretra
- Antraks: infeksi serius akibat bakteri Bacillus anthracis
- Infeksi saluran pernapasan: antara lain pneumonia (infeksi paru-paru) dan otitis media (infeksi telinga tengah)
Dosis dan Aturan Pakai Bintamox
Sebagai obat keras, Bintamox hanya bisa dibeli dan digunakan dengan menggunakan resep dokter. Dosis yang direkomendasikan bervariasi, tergantung kondisi medis, usia, dan berat badan pasien. Berikut ini panduan umum dosis Bintamox:
- Abses gigi: dewasa 3 gram, diulangi setelah 8 jam
- Gonore: dewasa 3 gram, dosis tunggal
- Infeksi telinga, hidung, dan tenggorokan:
- Dewasa: 500 mg setiap 12 jam atau 250 mg setiap 8 jam (infeksi ringan-sedang); 875 mg setiap 12 jam atau 500 mg setiap 8 jam (infeksi berat)
- Bayi di bawah 3 bulan: 30 mg/kg/hari setiap 12 jam
- Bayi di atas 3 bulan dengan berat badan < 40 kg: 25 mg/kg/hari setiap 12 jam atau 20 mg/kg/hari setiap 8 jam
- Bayi di atas 3 bulan dengan berat badan > 40 kg: 500 mg setiap 12 jam atau 250 mg setiap 8 jam
- Infeksi saluran kemih serta infeksi kulit dan struktur kulit:
- Dewasa: 500 mg setiap 12 jam atau 250 mg setiap 8 jam (infeksi ringan-sedang); 875 mg setiap 12 jam atau 500 mg setiap 8 jam (infeksi berat)
- Infeksi saluran pernapasan bawah:
- Dewasa: 875 mg setiap 12 jam atau 500 mg setiap 8 jam
- Bayi di bawah 3 bulan: 30 mg/kg/hari setiap 12 jam
- Bayi di atas 3 bulan dengan berat badan < 40 kg: 45 mg/kg/hari setiap 12 jam atau 40 mg/kg/hari setiap 8 jam
- Bayi di atas 3 bulan dengan berat badan > 40 kg: 500 mg setiap 8 jam
- Pneumonia:
- Bayi di atas 3 bulan: 90 mg/kg setiap 12 jam selama 10 hari, tidak melebihi 4 gram/hari
- Antraks:
- Dewasa: 500 mg setiap 8 jam
- Bayi berat badan < 40 kg: 15 mg/kg/hari setiap 8 jam
- Bayi berat badan > 40 kg: 500 mg setiap 8 jam selama 4 minggu
Bagaimana Cara Menggunakan Bintamox?
Demi mengoptimalkan efektivitas dan meminimalkan risiko efek samping, penting untuk menggunakan Bintamox dengan benar. Berikut ini panduannya:
- Bintamox kaplet:
- Dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Namun lebih baik bila dikonsumsi bersama makanan demi meningkatkan penyerapan obat dan mengurangi efek samping pada saluran pencernaan
- Lebih baik diminum secara teratur di waktu yang sama setiap hari
- Bintamox sirup kering:
- Kocok obat hingga merata sebelum diminum
- Larutkan obat sesuai dengan petunjuk pada kemasan
- Gunakan sendok obat untuk mengukur dosis yang tepat
Seluruh obat harus dihabiskan sesuai dengan resep dokter meski gejala sudah membaik. Penggunaan obat bisa dihentikan atau dosisnya dikurangi hanya setelah berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah risiko resistansi antibiotik.
Bila jadwal minum obat terlewat, segera minum saat ingat bila jadwal untuk dosis selanjutnya masih lama. Tapi bila sudah berdekatan waktunya, lanjutkan minum obat dengan jadwal yang normal dan lewatkan dosis sebelumnya. Dosis harus tetap sama pada jadwal minum obat berikutnya.
Cara Penyimpanan
Agar kualitas dan keamanan obat Bintamox terjamin, pastikan untuk menyimpannya secara benar dengan panduan berikut ini:
- Simpan di tempat sejuk, kering, dan terlindung dari sinar matahari langsung dalam suhu 15-30 derajat Celsius
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak
- Bentuk sediaan kaplet yang sudah dibuka bisa digunakan hingga 6 bulan asalkan masa kedaluwarsa masih lebih dari setahun
- Bentuk sediaan sirup kering yang sudah dibuka hanya bisa digunakan selama 7 hari
- Jangan gunakan obat bila ada perubahan warna, aroma, atau rasa
Interaksi Bintamox dengan Obat Lain
Jika digunakan dengan obat lain, interaksi dengan obat tertentu bisa mempengaruhi efektivitas Bintamox ataupun obat lain tersebut. Risiko efek samping juga bisa meningkat. Di antaranya:
- Vaksin aktif (Vaxchora, Vivotif): bisa mengurangi efektivitas vaksin
- Antibiotik lain (sulfametoksazol, trimetoprim, tetrasiklin, makrolida): efektivitas Bintamox bisa berkurang
- Probenesid: meningkatkan risiko efek samping seperti mual, muntah, atau diare parah
- Warfarin: meningkatkan risiko pendarahan
- Allopurinol: meningkatkan risiko ruam kulit
Peringatan dan Perhatian Menggunakan Bintamox
Bintamox umumnya aman, tapi ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian:
- Jika digunakan dalam jangka panjang, diperlukan pemantauan berkala terhadap fungsi ginjal dan hati
- Dosis yang tinggi bisa menyebabkan kejang, terutama pada pasien dengan gangguan ginjal
- Informasikan kepada dokter atau dokter gigi ihwal penggunaan Bintamox jika hendak menjalani operasi atau prosedur medis lain
- Konsultasikan dengan dokter bila menderita gangguan ginjal, infeksi virus tertentu, penyakit hati, alergi, atau asma
- Obat ini tidak direkomendasikan bagi orang dengan hipersensitivitas atau alergi terhadap amoxicillinatau antibiotik beta-laktam lain
Efek Samping dan Bahaya Bintamox
Bintamox dapat menyebabkan efek samping yang umum seperti mual dan muntah, diare, serta sakit kepala. Selain itu, ada kemungkinan efek samping yang lebih serius dan membutuhkan bantuan medis secepatnya, seperti:
- Kulit muncul ruam, melepuh, atau mengelupas
- Kesulitan bernapas
- Reaksi alergi seperti bengkak pada wajah dan bagian tubuh lain
Bintamox aman untuk ibu hamil, tapi harus digunakan di bawah pengawasan dokter. Begitu pula bagi ibu menyusui yang mesti berkonsultasi dulu dengan dokter meskipun kadar obat dalam ASI kecil.
Alternatif Obat Sejenis Bintamox
Jika Anda tidak dapat menggunakan Bintamox karena alasan tertentu, ada beberapa alternatif obat sejenis yang mengandung amoxicillin:
- Amoxsan
- Solpenox
- Etamox
- Yusimox
- Broadamox
- Novamox
Kapan Harus ke Dokter?
Bintamox terbukti efektif untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri. Tapi jika gejala tidak mereda setelah beberapa hari, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Demikian pula jika ada efek samping serius dan ada gejala infeksi baru yang muncul.
Narasumber:
Apt. Khadijah Nurul Rahma, S. Farm., M.Si
Apoteker
Primaya Hospital Bhakti Wara
Referensi:
- Bintamox. https://www.klikdokter.com/obat/obat-antibiotik/bintamox. Diakses 9 Juni 2024
- Amoxicillin. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a685001.html. Diakses 9 Juni 2024
- Bintamox. https://kalbemed.com/product/id/97. Diakses 9 Juni 2024
- Amoxicillin. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482250/. Diakses 9 Juni 2024