• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Phenylephrine: Dosis, Efek Samping, Manfaat, dan Aturan Pakainya

Phenylephrine adalah obat yang digunakan sebagai dekongestan untuk hidung tersumbat tanpa komplikasi, melebarkan pupil, meningkatkan tekanan darah (diberikan secara intravena jika tekanan darah rendah).

Obat golongan dekongestan ini termasuk obat bebas terbatas sehingga bisa dengan mudah didapatkan di apotek tanpa harus menyertakan resep dokter. Namun, untuk tipe suntik atau injeksi tergolong sebagai obat resep dan harus diberikan langsung di bawah pengawasan dokter.

buat jani dokter primaya

Apa itu Phenylephrine?

Phenylephrine

Phenylephrine merupakan obat golongan dekongestan yang digunakan untuk mengatasi gejala hidung tersumbat yang diakibatkan oleh influenza, sinusitis, pilek, rhinitis alergi, atau kondisi lainnya. Cara kerja obat ini yaitu dengan mengurangi pembengkakan yang terjadi di area saluran pernafasan, khususnya di area pembuluh darah hidung. Dengan begitu, pernafasan akan menjadi lebih lega dan lebih terbuka. Akan tetapi, obat ini tidak dapat digunakan untuk mengobati penyebab dari hidung tersumbat. Oleh karena itu, banyak obat flu dan batuk yang mengombinasikan bahan aktif ini dengan paracetamol maupun dextromethorphan.

Phenylephrine terutama bekerja sebagai agonis reseptor adrenergik alfa-1 dan menunjukkan aktivitas beta-adrenergik yang minimal hingga tidak ada. Obat ini merupakan pilihan yang optimal untuk meningkatkan tekanan arteri rata-rata dengan menginduksi vasokonstriksi pada vena dan arteri serta meningkatkan preload jantung tanpa memberikan efek yang signifikan pada miosit jantung. The US Food and Drug Administration (FDA) menyetujui Phenylephrine hidroklorida intravena untuk meningkatkan tekanan darah pada orang dewasa yang mengalami hipotensi yang signifikan secara klinis, yang terutama disebabkan oleh vasodilatasi, dalam situasi seperti syok septik atau anestesi. 

Tipe lain yang tersedia yaitu dalam bentuk tetes mata. Fungsinya yaitu untuk melebarkan pupil (biasa dilakukan saat menjelang operasi mata atau pemeriksaan mata) serta untuk mengatasi gejala gangguan pada mata.

Phenylephrine hydrochloride (phenylephrine HCl) termasuk ke dalam obat bebas terbatas (khusus untuk tablet dan sirup). Di pasaran, beberapa merek yang dapat kalian temui di antaranya yaitu: Komix OBH, Panadol Flu & Batuk, Bodrex Flu & Batuk, Mixagrip Flu, Contrexyn Flu, dan Procold Flu.

Nama Obat Phenylephrine (Fenilefrin)
Kategori Obat Dekongestan
Golongan Obat Obat bebas terbatas (tablet dan sirup), obat resep (injeksi/suntik)
Bentuk Obat Tablet, sirup, tetes mata, dan injeksi
Manfaat/Indikasi Mengatasi gejala hidung tersumbat
Dikonsumsi Oleh Anak ≥12 tahun dan dewasa
Kategori Ibu Hamil Kategori C: adanya efek samping pada janin hewan penelitian
Peringatan Ibu Menyusui Ibu menyusui dapat meminumnya asal dengan dosis rendah dan juga jangka pendek.

Manfaat Phenylephrine

Phenylephrine

Secara medis, phenylephrine memiliki manfaat atau indikasi untuk mengatasi beberapa kondisi seperti berikut ini:

  • Mengatasi gejala hidung tersumbat
  • Mengendalikan takikardia supraventrikular paroksismal
  • Mengatasi hipotensi
  • Melebarkan pupil mata
  • Mengatasi gangguan mata
    Baca Juga:  Minum Es Dapat Menyebabkan Radang Amandel

    Dosis dan Aturan Pakai Phenylephrine

    Dosis pemberian phenylephrine di dasarkan pada kondisi atau penyakit yang menyertainya serta berdasarkan usia seseorang. Berikut ini rinciannya:

    Mengatasi Hidung Tersumbat

    • Anak ≥12 tahun: dosis 10 mg tiap 4 jam atau sesuai dengan kebutuhan. Dapat diberikan hingga 7 hari berturut-turut. Maksimal dosisnya yaitu 60 mg/hari.
    • Dewasa: dosis 10 mg tiap 4 jam atau sesuai dengan kebutuhan. Dapat diberikan hingga 7 hari berturut-turut. Maksimal dosisnya yaitu 60 mg/hari.

    Mengatasi Gangguan Mata

    • Anak-anak: 1 tetes mata 2,5% pada tiap mata yang diberikan 3x sehari. Maksimal 3 tetes per mata.
    • Dewasa: 1 tetes mata 2,5% atau 10% pada tiap mata yang diberikan 3x sehari. Maksimal 3 tetes per mata.

    Mengatasi Hipotensi (Tekanan Darah Rendah)

    • Kondisi ringan (Dewasa):2-5 mg larutan 1% via suntikan subkutan atau pun instramuskular. Bisa lanjut ke dosis 1-10 mg pada 15 menit setelah pemberian dosis yang pertama.
    • Kondisi parah (Dewasa):dosis 180mcg/menit larutan 1% via infus. Setelah itu lanjut 30 – 60 mg/menit sesuai kondisi pasien.
    Baca Juga:  Apa itu Radang Amandel? Perlukah Operasi?

    Melebarkan Pupil

    • Anak-anak: 1 tetes mata 2,5% pada tiap mata yang diberikan 3x sehari. Maksimal 3 tetes per mata.
    • Dewasa: 1 tetes mata 2,5% atau 10% pada tiap mata yang diberikan 3x sehari. Maksimal 3 tetes per mata. Dosis bisa diberikan bersamaan dengan anestesi lokal untuk prosedur operasi mata.

    Bagaimana Cara Menggunakan Phenylephrine?

    Penggunaan Phenylephrine harus mengacu pada label kemasan obat yang tersedia. Tipe tablet bisa diminum langsung, sementara tipe sirup harus mengocoknya terlebih dahulu.

    Untuk tipe injeksi, maka harus diberikan langsung di bawah pengawasan dokter di rumah sakit.

    Cara Penyimpanan

    Simpan phenylphrine pada tempat yang aman, bebas dari paparan sinar matahari, dan juga jauh dari jangkauan anak-anak.

    Interaksi Phenylephrine dengan Obat Lain

    • Obat golongan MAOI
    • Quinidine
    • Digoxin
    • Chlorpromazine
    • Antidepresan trisiklik

    Peringatan dan Perhatian Menggunakan Phenylephrine

    Phenylephrine tidak dianjurkan untuk diberikan pada orang yang memiliki kondisi seperti berikut ini:

    • Alergi terhadap obat ini
    • Sedang hamil
    • Sedang menyusui
    • Tekanan darah tinggi
    • Hipertiroidisme
    • Penyakit jantung
    • Gangguan prostat
    • Sindrom Raynaud
    • Sedang mengonsumsi obat lain
    • Akan melakukan aktivitas tinggi konsentrasi

    Efek Samping dan Bahaya Phenylephrine

    sakit kepala

    Efek samping obat ini meliputi:

    • Sakit kepala
    • Pusing
    • Denyut jantung meningkat
    • Sakit perut ringan
    • Sulit tidur
    • Gelisah
    • Tremor / gemetar
    • Tangan dan kaki terasa dingin

    Alternatif Obat Sejenis Phenylephrine

    Obat dekongestan lain yang sering menjadi alternatif fenilefrin yaitu pesudoephedrine.

    Kapan Harus ke Dokter?      

    Phenylephrine

    Segera kunjungi dokter apabila Anda mengalami gejala efek samping serius akibat penggunaan phenylephrine seperti halnya kejang, perubahan suasana hati, kesulitan buang air kencing, dan tremor parah.

    Narasumber:

    dr. Edy Purwanto, Sp.THT-KL

    Spesialis THT-KL

    Primaya Hospital Bekasi Timur

    Referensi:

    • Phenylephrine. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a606008.html. Diakses pada 06 Mei 2024.
    • Pseudoephedrine vs. Phenylephrine: What’s the Difference? https://www.healthline.com/health/allergies/pseudoephendrine-vs-phenylephrine. Diakses pada 06 Mei 2024.
    • Phenylephrine 10 Mg Tablet Oral Decongestants. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-21821/phenylephrine-oral/details. Diakses pada 06 Mei 2024.
    • Phenylephrine (NeosynephrineR). https://www.lhsc.on.ca/critical-care-trauma-centre/phenylephrine-neosynephrine. Diakses pada 06 Mei 2024.
    • Phenylephrine hydrochloride spray. https://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/drugInfo.cfm?setid=0cb284b1-6fcb-4650-83a3-4c4542aeff45. Diakses pada 06 Mei 2024.
    • Pseudoephedrine. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682619.html. Diakses pada 06 Mei 2024.
    • Sudogest PE – phenylephrine HCl tablet, film coated.
    • https://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/drugInfo.cfm?setid=85476c30-f22a-42b7-9c16-4ec1634145d4. Diakses pada 06 Mei 2024.
    Share to :

    Promo

    Login to your account below

    Fill the forms bellow to register

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Select an available coupon below