Cedera muskuloskeletal adalah salah satu masalah kesehatan yang cukup banyak terjadi di seluruh dunia. Cedera ini mempengaruhi sistem muskuloskeletal yang memungkinkan tubuh bergerak. Maka, ketika ada bagian dari sistem ini yang mengalami cedera, aktivitas sehari-hari bisa sangat terpengaruh. Karena itu, penting untuk memahami kondisi ini secara menyeluruh, termasuk cara mencegah dan mengatasinya.
Mengenal Cedera Muskuloskeletal
Cedera muskuloskeletal adalah sebutan untuk cedera yang terjadi pada sistem muskuloskeletal. Terdiri atas otot, tulang, sendi, ligamen, dan tendon yang bekerja bersama-sama, sistem ini membuat tubuh kita leluasa bergerak. Jika ada salah satu bagian saja yang bermasalah, sistem itu pun akan turut bermasalah.
Sebagai contoh, sendi terasa nyeri ketika digerakkan. Berarti ada kemungkinan sendi tersebut mengalami gangguan. Maka kondisi itu bisa disebut sebagai cedera muskuloskeletal.
Cedera ini dapat terjadi secara tiba-tiba (akut), misalnya nyeri otot punggung karena mengangkat beban yang terlalu berat. Cedera muskuloskeletal juga dapat berkembang dalam periode waktu yang lebih lama (kronis), seperti nyeri punggung karena posisi duduk yang tidak tepat setiap hari ketika bekerja di depan komputer.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kondisi muskuloskeletal termasuk sangat banyak terjadi secara global dengan 1,71 miliar orang yang mengalaminya. Kondisi ini adalah penyebab utama kecacatan di seluruh dunia, terutama nyeri punggung bawah. Cedera muskuloskeletal dapat membatasi mobilitas secara signifikan dan memicu pensiun dini dari pekerjaan serta menurunkan kesejahteraan dan kemampuan berpartisipasi dalam masyarakat.
Gejala
Tanda dan gejala cedera muskuloskeletal bisa bervariasi, tergantung komponen sistem muskuloskeletal yang mengalami gangguan dan tingkat keparahannya. Gejala yang umum termasuk:
- Nyeri tumpul ataupun tajam baik yang muncul tiba-tiba maupun berkembang secara perlahan merupakan gejala yang paling umum
- Pembengkakan akibat peradangan di area yang terpengaruh
- Keterbatasan gerak ketika terjadi cedera pada tulang, sendi, atau otot yang mengakibatkan rasa kaku
- Memar pada kulit ketika jaringan lunak atau kapiler darah di bawah kulit mengalami cedera
- Otot melemah atau kehilangan fungsi untuk sementara
- Terdengar bunyi “krek” atau “klik” ketika bagian tubuh yang mengalami cedera digerakkan
Penyebab
Ada beragam hal yang bisa memicu cedera muskuloskeletal, dari benturan hingga gerak berulang. Berikut ini di antaranya:
- Trauma fisik, misalnya akibat jatuh, mengalami kecelakaan, atau terbentur benda keras
- Gerakan berulang, misalnya mengetik dan mengangkat benda berat untuk melatih otot
- Posisi duduk atau berdiri yang membuat otot dan sendi tertekan dalam jangka panjang
- Kelelahan otot karena melakukan kegiatan fisik yang intensif dan berat tanpa waktu istirahat yang cukup
- Kurangnya kekuatan dan fleksibilitas otot sehingga lebih rentan mengalami cedera saat digunakan atau mengalami tekanan secara berlebihan
Mendiagnosis
Proses diagnosis cedera muskuloskeletal memerlukan pendekatan yang sistematis dan komprehensif. Dokter akan memulai proses diagnosis dengan melakukan wawancara medis mengenai gejala dan riwayat cedera yang dialami.
Dokter juga akan memeriksa area yang cedera untuk mencari tanda-tanda pembengkakan, peradangan, atau memar. Pasien juga mungkin diminta melakukan gerakan tertentu untuk mengevaluasi rentang gerak dan kekuatan otot.
Guna memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang dengan pencitraan medis seperti:
- Sinar-X: mengecek kerusakan pada sendi atau tulang
- Pemindaian resonansi magnetik (MRI): memeriksa otot, tendon, dan ligamen
- Pencitraan tomografi terkomputasi (CT scan): melihat gambar yang lebih detail dari struktur tulang dan sendi
Cara Mengatasi
Penanganan cedera muskuloskeletal bergantung pada jenis cedera dan tingkat keparahannya, meliputi :
- Istirahat sebagai langkah pertama penanganan cedera muskuloskeletal
- Imobilisasi atau tidak membuat bagian yang cedera bergerak atau bergeser, antara lain dengan menggunakan gips atau alat penyangga
- Kompres dingin untuk meredakan nyeri dan pembengkakan, terutama dalam 48 jam setelah cedera
- Obat pereda nyeri, misalnya ibuprofen
- Terapi fisik atau rehabilitasi guna memulihkan fleksibilitas dan kekuatan otot serta meningkatkan rentang gerak sendi
- Pembedahan, terutama untuk kasus yang lebih parah seperti otot robek dan patah tulang
Komplikasi
Cedera ini bisa mengakibatkan beragam komplikasi bila tak mendapat perawatan yang tepat. Misalnya:
- Nyeri berkepanjangan hingga berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun
- Keterbatasan gerak yang bisa berkembang menjadi kecacatan permanen
- Kelemahan otot permanen atau atrofi otot
- Peradangan sendi yang serius seperti osteoartritis
Pencegahan
Banyak cara untuk mencegah cedera muskuloskeletal yang bisa dipraktikkan setelah memahami risikonya. Berikut ini contohnya:
- Pemanasan sebelum melakukan aktivitas fisik, bukan hanya olahraga. Misalnya saat hendak mengangkat benda berat di kantor, lakukan peregangan dulu selama 1-2 menit sebelumnya
- Melatih kekuatan dan fleksibilitas otot dengan olahraga kebugaran khusus, terutama untuk otot yang kerap digunakan
- Memperbaiki posisi atau postur tubuh saat duduk atau berdiri untuk meminimalkan tekanan pada otot dan sendi
- Menggunakan alat pengaman atau peralatan yang benar ketika bekerja atau berolahraga untuk menghindari cedera
- Memastikan waktu istirahat cukup setelah melakukan aktivitas fisik yang intens
Kapan Harus ke Dokter?
Cedera muskuloskeletal bisa terjadi secara mendadak ataupun berkembang secara perlahan. Diagnosis dan penanganan sejak dini penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan dan pemulihan. Maka, jika mengalami gejala-gejala yang mengarah ke cedera muskuloskeletal, lebih baik langsung ke dokter. Terlebih bila sebelumnya mengalami kejadian yang merupakan faktor cedera muskuloskeletal. Makin cepat diagnosis yang tepat, makin besar kemungkinan sembuh sepenuhnya tanpa komplikasi lebih lanjut
Narasumber:
Spesialis Ortopedi dan Traumatologi
Primaya Hospital Bekasi Timur
Referensi:
- Musculoskeletal Pain. https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/musculoskeletal-pain. Diakses 20 Oktober 2024
- Musculoskeletal health. https://www.england.nhs.uk/elective-care-transformation/best-practice-solutions/musculoskeletal/. Diakses 20 Oktober 2024
- Personalizing Injury Management and Recovery: A Cross-Sectional Investigation of Musculoskeletal Injuries and Quality of Life in Athletes. https://www.dovepress.com/personalizing-injury-management-and-recovery-a-cross-sectional-investi-peer-reviewed-fulltext-article-ORR. Diakses 20 Oktober 2024
- The incidence of musculoskeletal injuries: a systematic review and meta-analysis. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9680199/. Diakses 20 Oktober 2024
- Association between Musculoskeletal Injuries and Depressive Symptoms among Athletes: A Systematic Review. https://www.mdpi.com/1660-4601/20/12/6130. Diakses 20 Oktober 2024
- Occupational Health: Physical Activity, Musculoskeletal Symptoms and Quality of Life in Computer Workers: A Narrative Review. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9778108/. Diakses 20 Oktober 2024
- Musculoskeletal Disorders. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559512/. Diakses 20 Oktober 2024
- Musculoskeletal health. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/musculoskeletal-conditions. Diakses 20 Oktober 2024