Banyak masyarakat yang mengalami keluhan nyeri pinggang atau nyeri pada tulang belakang, namun baru berkonsultasi ke dokter apabila nyeri tersebut tidak kunjung sembuh setelah melakukan serangkaian pengobatan alternatif. Hal ini bisa menimbulkan penyakit nyeri pinggang yang sudah kronik. Kasus nyeri yang biasa terjadi umumnya saraf kejepit atau Hernia Nukleus Pulposus (HNP).
Ari Sigit D.P, Sp. OT(K) – Spine selaku Dokter spesialis Orthopedi konsultan Tulang Belakang dari Primaya Hospital Tangerang menjelaskan bahwa Teknologi PLDD (Percutaneus Laser Disc Decompression) adalah suatu alternatif pengobatan pada kasus saraf terjepit pada usia muda.
Hernia Nukleus Pulposus (HNP) dan saraf terjepit pada usia tua (Spinal stenosis) dengan metode pengecilan bantalan tulang (Disc) ini menggunakan sinar laser yang disuntikan pada bantalan tulang yang megalami penonjolan (bulging). “Metode ini dikerjakan tanpa sayatan sama sekali,”ujar Dokter Ari Sigit.
Menurut Dokter Ari Sigit, Teknologi PLDD (Percutaneus Laser Disc Decompression) ini berkembang pada tahun 1990, Namun di Indonesia baru berkembang pada awal tahun 2000-an.
Metode ini sekarang sedang booming karena banyak penderita HNP tidak mau dioperasi secara langsung pada kesempatan pertama berobat ke dokter orthopedi khusus tulang belakang.
“Prosedur PLDD ini sangat sederhana karena tidak membutuhkan pembiusan, tidak perlu puasa, dan pasien bisa langsung pulang atau one day care setelah di observasi dalm 1-2 jam serta recovery lebih cepat,”jelas Dokter Ari Sigit
Tahapan PLDD untuk mengatasi nyeri pinggang atau tulang belakang
Dokter spesialis Orthopedi konsultan Tulang Belakang dari Primaya Hospital Tangerang, dr. Ari Sigit D.P, Sp. OT(K) – Spine mengatakan kalau angka keberhasilan teknik PLDD (Percutaneus Laser Disc Decompression) dilaporkan bervariasi antara 60-70% bergantung dari kasusnya. “Setiap bulannya, Primaya Hospital Tangerang mengerjakan rata-rata 10-15 kasus. Teknik PLDD ini di Indonesia masih tergolong baru,”tandasnya.
Berikut ini adalah tahapan-tahapan pada prosedur PLDD yang dilakukan dikamar operasi:
- Pasien sadar, tak perlu puasa, posisi tengkurap di meja operasi
- Dilakukan gambar/Marking pada titik yang akan dilakukan PLDD (bisa 1/2/3 level) dengan bantuan alat C-arm
- Asepsis dan antisepsis daerah tindakan
- Dilakukan penyuntikan pada bantalan yang menonjol dengan bantuan C-arm
- Pastikan jarum suntik pada bantalan dengan pemberian kontras dan Nacl
- Jarum dihubungkan dengan tip laser ke mesin laser
- Dilakukan proses heating sampai mencapai 1200 joule pada pinggang dan 800 joule pada leher dengan panjang gelombang yang sesuai masing 2 lokasi
- Prosedur selesai
Ilustrasi Gambar: Raw Pixel