Demam naik turun sejatinya bukanlah suatu penyakit. Tetapi keluhan demam merupakan suatu tanda dan gejala dari berbagai penyakit dan tidak jarang merupakan penyakit serius loh. Misalnya berupa infeksi hingga gangguan autoimunย atau hematologi. Tentunya ini bisa membahayakan tubuh bila tidak segera ditangani dengan baik.
Dengan demikian, penanganannya pun tak boleh sembarangan. Evaluasi oleh dokter sangat diperlukan untuk menentukan penyebab pasti dan rencana terapi yang tepat. Untuk mengetahui lebih lengkap terkait hal ini, yuk simak rincian lengkapnya berikut!
Mengenal Tentang Demam Naik Turun
Demam naik turun yaitu suatu kondisi di mana suhu tubuh tidak stabil dan mengalami fluktuasi secara periodik. Jadi, suhu tubuh dapat naik tinggi pada waktu tertentu, kemudian turun kembali ke suhu normal atau subfebril (sedikit di atas normal). Setelah itu badan terasa panas kembali sebelum akhir siklus demam berakhir.
Dalam istilah medis, pola ini dikenal sebagai โintermittent feverโ. Yaitu salah satu dari beberapa pola demam selain continuous, remittent, dan relapsing fever.
Fluktuasi suhu ini bukan hanya akibat dari variabilitas tubuh terhadap infeksi, tetapi sering mencerminkan adanya infeksi sistemik atau kronik. Termasuk juga untuk kondisi seperti penyakit infeksi tropis, autoimun, hingga neoplastik.
Pola demam naik turun pada orang dewasa maupun pada anak-anak dan balita kerap mudah diamati pada kondisi berikut ini:
- Demam berdarah dengue (DBD).
- Malaria
- Tuberkulosis
- Infeksi saluran kemih (ISK) kronik.
- Tifus abdominalis (tipes).
Demam seperti ini tak boleh diabaikan. Ini bisa menjadi tanda dari penyakit sistemik yang progresif dan membahayakan tubuh.
Gejala Demam Naik Turun
Gejala dari kondisi ini dapat bersifat umum atau spesifik yang bergantung penyakit penyertanya. Berikut rinciannya:
Gejala Umum
- Suhu tubuh fluktuatif (bisa >39ยฐC lalu turun menjadi normal).
- Menggigil saat suhu naik.
- Kelelahan berat.
- Sakit kepala.
- Nyeri otot dan sendi.
Gejala Penyerta
Untuk gejala penyerta ini tergantung penyebab yang mendasarinya. Contohnya yaitu:
- Nyeri perut (DBD, ISK, tifus).
- Diare atau konstipasi (tifus).
- Batuk lama, kering atau berdahak (TBC).
- Keringat malam berlebih (TBC).
- Pembesaran kelenjar getah bening.
- Pembesaran organ hati/limpa.
Penyebab Demam Naik Turun
Demam naik turun bukanlah suatu diagnosis. Melainkan gejala dari kondisi mendasar yang lebih spesifik. Beberapa penyebab dan faktor risiko utamanya meliputi:
Penyebab Infeksi
- Demam berdarah dengue. Punya ciri khas demam 2 fase.
- Tifus abdominalis. Demam naik perlahan seperti pola anak tangga denan pola demam lebih tinggi pada sore dan malam hari serta dapat menetap hingga beberapa minggu.
- Berupa demam bersiklus antara 48 atau 72 jam.
- Tuberkulosis (TBC). Umumnya ditandai dengan demam subfebril sore sampai malam hari.
- Infeksi saluran kemih kronis.
- HIV/AIDS dan infeksi oportunistik.
Penyebab Non Infeksi
- Lupus Eritematosus Sistemik (LES).
- Keganasan darah.
- Penyakit autoimun sistemik lainnya.
- Endokarditis infektif (infeksi katup jantung).
Faktor Risiko
- Tinggal di daerah endemik (tropis, padat).
- Imunitas lemah (anak-anak, lansia, penderita HIV).
- Kebersihan lingkungan buruk.
- Riwayat perjalanan ke daerah rawan infeksi.
- Kontak erat dengan pasien TBC/DBD.
Diagnosis oleh Dokter
Berikut beberapaย langkah dalam diagnosis oleh dokter meliputi:
Anamnesis
Dengan menanyakan terkait pola dan durasi demam, riwayat bepergian, gigitan serangga, konsumsi makanan/minuman, gejala penyerta seperti batuk, diare, nyeri perut, dan juga bercak kulit.
Pemeriksaan Fisik
Melalui pemeriksaan suhu berkala, deteksi tanda dehidrasi, palpasi organ perut (hati-limpa), serta pemeriksaan kelenjar limfe.
Pemeriksaan Penunjang
Nah, untuk pemeriksaan penunjang ini dilakukan sesuai dengan indikasi dari hasil pemeriksaan sebelumnya. Di antaranya dilakukan dengan:
- Darah lengkap (CBC). Untuk deteksikemungkinan sepertiย leukosit darah meningkat dan trombositย yang menurun.
- Tes malaria. Apusan darah tebal dan tipis.
- NS1, IgG/IgM dengue. Diagnosis awal DBD.
- Widal & TUBEX. Skrining tifus.
- Uji Mantoux / IGRA. Deteksi TB laten.
- CRP, ESR. Untuk mengetahui marker inflamasi.
- USG/CT Scan. Jika ada dugaan abses atau atau penyebab lain.
- Kultur darah. Bila dicurigai sepsis atau endokarditis.
Penanganan & Obat
Penanganan demam naik turun harus berdasarkan penyebab utamanya. Pengobatan simptomatik atau untuk meredakan demam sejatinya hanya bersifat sementara, pengobatan utamanya tentunya saja dengan menangani
a) Penanganan Simptomatik
- Antipiretik seperti Parasetamol atau ibuprofen.
- Rehidrasi oral atau Intravena.
- Istirahat total.
b) Penanganan Spesifik
| Penyakit | Penanganan |
| DBD | Cairan,ย pemantauanย darahย rutinย berkala |
| Tifus | Antibiotikย sesuaiย denganย polaย kumanย tifus |
| Malaria | ACTย (artemisininย combinationย therapy) |
| TB | OATย (Obatย Antiย Tuberkulosis)ย selamaย minimalย 6ย bulan |
| LES | Kortikosteroidย danย imunomodulator |
Nah, untuk penggunaan antibiotik harus berdasarkan indikasi dan uji sensitivitas jikaย memungkinkan.
Komplikasi Demam Naik Turun
Komplikasi serius yang mungkin terjadi meliputi:
- Syok hipovolemik (pada DBD berat).
- Kerusakan organ (hati, ginjal, jantung).
- Infeksi sistemik yang bersifat menyebar.
- Penyakit kronik progresif. Contohnya TB paru menjadi TB milier.
- Gangguan elektrolit.
- Malnutrisi akibat gangguan nafsu makan dan metabolisme.
Pencegahan Demam Naik Turun
Mengutip dari Mayoclinic, bahwa pencegahan terhadap demam sangatlah bergantung pada faktor risiko penyebab yang mendasarinya. Beberapa langkah preventif yang dapaat Anda lakukan meliputi:
- Vaksinasi seperti hepatitis B, tifoid, BCG (untuk TB), dan lainnya.
- Penggunaan kelambu dan repelan di daerah endemik malaria/demam berdarah.
- Cuci tangan & sanitasi makanan untuk cegah tifus.
- Hindari konsumsi air tidak matang.
- Screeningrutin bagi individu dengan faktor risiko TB atau HIV.
- Gaya hidup sehat.
Kapan Harus ke Dokter?
Pada anak-anak dan lansia, demam yang naik turun dapat menyebabkan dehidrasi atau ย bahkan kejang. Segera ke dokter spesialis anak atau dokter penyakit dalam bila muncul gejala demam tinggi serta tanda-tanda kejang.
Kitaย tak boleh menganggap remeh demam naik turun apalagi jika berlangsung lebih dari 3 hari atau disertai gejala berikut:
- Suhu >39ยฐC berkali-kali dalam sehari.
- Muncul perdarahan spontan (gusi, mimisan, BAB hitam).
- Penurunan kesadaran, kejang, atau lemas berat.
- Berat badan turun tanpa sebab jelas.
- Berkeringat malam berlebihan
- Batuk lebih dari 2 minggu.
- Timbul ruam, bercak merah, atau pembengkakan.
Narasumber:
Spesialis Penyakit Dalam
Primaya Hospital Bhakti Wara
Referensi:
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/fever/symptoms-causes/syc-20352759. Diakses pada 24 Juni 2025.
- https://www.emergencyphysicians.org/article/know-when-to-go/fever. Diakses pada 24 Juni 2025.
- Everything You Need to Know About Fever. https://www.healthline.com/health/fever. Diakses pada 24 Juni 2025.
- https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/10880-fever. Diakses pada 24 Juni 2025.
- https://www.webmd.com/first-aid/fevers-causes-symptoms-treatments. Diakses pada 24 Juni 2025.
- Feverin children. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/fevers-in-children. Diakses pada 24 Juni 2025.
- Fever in children. https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=fever-in-children-90-P02512. Diakses pada 24 Juni 2025.
- Kidsโ fevers. https://health.clevelandclinic.org/kids-fevers-when-to-worry-when-to-relax/. Diakses pada 24 Juni 2025.



