Dalam literature review tahun 2020, diketahui bahwa adenoid merupakan salah satu organ yang berperan dalam proses aktivasi sel darah putih. Dengan begitu, tubuh punya kemampuan dalam melawan infeksi. Namun, organ ini pun dapat terinfeksi bakteri ataupun virus yang mengakibatkan meradang dan membesar yang disebut sebagai adenoiditis.
Walau dapat terjadi pada semua usia, namun kondisi ini lebih sering menyerang anak-anak di bawah usia 10 tahun. hal ini karena adenoid akan menyusut seiring berjalannya usia. Nah, bila buah hati bunda punya keluhan berupa sakit telinga dan tenggorokan, maka waspadai terkena infeksi adenoiditis.
Pengertian
Adenoiditis adalah peradangan yang terjadi pada adenoid, suatu kumpulan kelenjar limfatik yang berlokasi di bagian belakang hidung. Kelenjar ini memiliki fungsi yang sama dengan amandel yakni untuk menghasilkan sel darah putih yang berguna untuk melawan bakteri.
Bila pada amandel bisa dengan mudah dilihat hanya dengan membuka mata, namun pada adenoid sulit dilihat karena terletak di tengah belakang hidung. Jadi, dokter akan menggunakan peralatan khusus untuk mendiagnosa penyakit ini.
Penyakit ini termasuk jenis penyakit yang umum terjadi pada anak-anak. Hal ini karena sistem imunnya masih lemah dan adenoidnya masih pada perkembangan puncaknya. Walau demikian, orang dewasa juga tetap dapat terkena penyakit ini.
Gejala utamanya yaitu berupa sakit tenggorokan dan sakit telinga. Setidaknya, 7% penderita adenoiditis memiliki gejala mendengkur saat tidur dan sebanyak 2% yang mengalami kesulitan bernafas saat tengah malam.
Kondisi | Adenoiditis |
Gejala Utama | Nyeri tenggorokan, sulit bernafas dengan hidung, sulit menelan |
Dokter Spesialis | Dokter spesialis THT-KL (Telinga, Hidung, Tenggorokan, dan Bedah Kepala Leher) |
Penyebab | Infeksi virus atau bakteri |
Diagnosis | Pemeriksaan fisik, x-Ray, waancara medis, swab tenggorokan, tes darah |
Faktor Risiko | Anak-anak, infeksi berulang, infeksi amandel |
Pengobatan | Pemberian antibiotik atau antiviral, operasi, nasal spray |
Pencegahan | Jaga kebersihan diri maupun lingkungan, lakukan pola hidup sehat |
Komplikasi | Sinusitis, pneumonia, bronkitis, otitis media |
Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko yang menjadikan seseorang lebih rentan terhadap infeksi yang menyebabkan adenoiditis yaitu:
- Anak-anak di bawah 10 tahun
- Penderita infeksi amandel
- Paparan virus, bakteri, atau patogen
- Infeksi berulang pada tenggorokan
Penyebab Adenoiditis
Umumnya, adenoiditis disebabkan oleh infeksi bakteri. Salah satu kelompok bakteri yang sering menyerang yaitu golongan Streptococcus.
Walau demikian, infeksi ini juga dapat terjadi akibat dari infeksi virus seperti halnya rhinovirus, Epstein Barr virus, dan adenovirus.
Gejala
Mengutip dari laman Otolaryngology Specialists of North Texas, bahwa gejala adenoiditis yang sering menyerang anak meliputi:
- Tenggorokan gatal dan kering
- Tenggorokan sakit saat pagi hari
- Mendengkur saat tidur
- Infeksi telinga
- Gelisah dan tidak nyaman saat tidur
- Infeksi sinus yang berulang
- Bronkitis
- Sulit menelan
- Pneumonia
- Kesulitan bernafas saat tidur
- Tidur yang tidak nyenyak
- Bernafas melalui mulut
Diagnosis
Proses diagnosis pada adenoiditis tidak sesederhana diagnosis tonsilitis. Dokter akan menggunakan beberapa tahapan pemeriksaan yang meliputi:
- Wawancara medis: dokter akan bertanya tentang berbagai keluhan yang muncul beserta berapa lama gejala mulai menyerang.
- Pemeriksaan fisik: beberapa langkah yang kerap dokter lakukan meliputi pengecekan dengan menekan atau meraba daerah sekitar adenoiditis.
- Pemeriksaan lanjutan: meliputi beberapa metode yang kerap dokter lakukan seperti halnya pemeriksaan x-ray, swab tenggorokan, dan tes darah.
Pencegahan
Bunda bisa melakukan beberapa hal berikut ini agar anak terhindar dari adenoiditis:
- Tidur dan istirahat yang cukup
- Konsumsi makanan yang bernutrisi
- Pastikan kebutuhan cairan mencukupi
- Jaga kebersihan diri maupun lingkungan
- Tunjang dengan pola gaya hidup sehat
Pengobatan
Dokter akan memberikan pengobatan pada penyakit ini sesuai dengan tingkat keparahannya maupun berdasarkan penyakit lain yang mungkin menyertainya. Contoh pengobatannya yaitu:
- Nasal spray: bila masih dalam kondisi ringan, maka dokter akan memberikan nasal spray yang berguna untuk melegakan peradangan sehingga gejala seperti sakit tenggorokan dapat berkurang.
- Antibiotik: untuk infeksi akibat dari bakteri maka obat-obatan berupa antibiotik selalu dokter resepkan.
- Kortikosteroid: obat golongan ini berguna untuk mengurangi peradangan sehingga kelenjar adenoid dapat mengecil seperi semula.
- Operasi: dalam kasus parah seperti adenoiditis kronis maka operasi merupakan pilihan terbaik agar infeksi tidak terus berulang.
Komplikasi
Tanpa penanganan yang tepat, maka penyakit ini dapat mengakibatkan beragam komplikasi seperti:
- Otitis media (infeksi telinga tengah)
- Sinusitis
- Pneumonia
- Bronkitis
- Glue ear (penumpukan lendir telinga tengah)
Kapan Harus ke Dokter?
Kunjungi segera dokter spesialis THT-KL (Telinga, Hidung, Tenggorokan, dan Bedah Kepala Leher) setelah buah hati bunda menunjukkan gejala sakit tenggorokan, sakit telinga, dan memiliki masalah bernafas saat tidur di malam hari.
Perawatan sekaligus penanganan yang tepat dari dokter tentunya dapat membantu mengurangi gejalanya bahkan menyembuhkan secara permanen. Selain itu, penaganan dari ahlinya juga akan meminimalisir terjadinya komplikasi yang mungkin terjadi.
Narasumber:
dr. Candra Segeren, Sp. A, M. Kes
Spesialis Anak
Primaya Hospital Karawang
Referensi:
- https://medlineplus.gov/adenoids.html. Diakses pada 26 Desember 2023.
- Tonsillectomy and adenoidectomy in children. https://www.choa.org/medical-services/wellness-and-preventive-care/parent-resources/all/tonsillectomy-and-adenoidectomy-in-children. Diakses pada 26 Desember 2023.
- Group A streptococcal disease (GAS). https://www.cdc.gov/groupastrep/index.html. Diakses pada 26 Desember 2023.
- Enlarged tonsils and adenoids. http://www.childrenshospital.org/conditions-and-treatments/conditions/e/enlarged-tonsils-and-adenoids. Diakses pada 26 Desember 2023.
- Enlarged tonsils and adenoids. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536881/. Diakses pada 26 Desember 2023.
- Adenoid hypertrophy in adults. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3696153/. Diakses pada 26 Desember 2023.
- Ear infection (middle ear). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ear-infections/symptoms-causes/syc-20351616. Diakses pada 26 Desember 2023.
- Pediatric sinusitis. https://www.enthealth.org/conditions/pediatric-sinusitis/. Diakses pada 26 Desember 2023.
- https://www.aaaai.org/conditions-and-treatments/allergies/sinusitis. Diakses pada 26 Desember 2023.
Tonsils and adenoids. https://www.enthealth.org/conditions/tonsils-and-adenoids/. Diakses pada 26 Desember 2023.