• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Sindrom Cushing: Dampak Kelebihan Hormon Kortisol

Sindrom Cushing

Sindrom Cushing adalah gangguan hormon yang terjadi ketika tubuh menghasilkan terlalu banyak kortisol. Kortisol, yang dikenal sebagai hormon stres, memiliki peran penting dalam metabolisme dan respon tubuh terhadap stres. Ketika produksi kortisol berlebihan, hal ini dapat mempengaruhi berbagai sistem tubuh, menyebabkan gejala yang signifikan.

Sindrom Cushing dapat disebabkan oleh tumor atau penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang. Penting untuk mengenali gejalanya sejak dini, karena penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi serius. Artikel ini akan membahas secara rinci tentang Sindrom Cushing, gejalanya, penyebab, dan cara pengobatannya.

buat jani dokter primaya

Mengenal Sindrom Cushing

Menurut Endrocine Society, Sindrom Cushing terjadi saat tubuh memiliki kadar kortisol yang berlebihan dalam waktu lama. Kortisol, hormon yang diproduksi kelenjar adrenal, berperan dalam berbagai fungsi tubuh, seperti metabolisme. Kondisi ini bisa disebabkan oleh tumor pada kelenjar pituitari atau penggunaan steroid jangka panjang. Gejala Sindrom Cushing mencakup penambahan berat badan, perubahan kulit, dan peningkatan tekanan darah. Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita berusia 20 hingga 50 tahun. Deteksi dini sangat penting untuk mengelola penyakit ini dan mencegah komplikasi yang lebih serius.

Gejalaย ย 

Sindrom Cushing dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh, menyebabkan berbagai gejala yang perlu diwaspadai.

Gejala dapat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan dan penyebab kondisi ini. Berikut adalah beberapa gejala yang umum ditemukan:

  • Penambahan berat badan, terutama di sekitar perut dan wajah
  • Kulit tipis dan mudah memar
  • Tekanan darah tinggi
  • Otot dan tulang yang melemah
  • Wajah bulat (moon face)
  • Peningkatan pertumbuhan rambut pada wanita (hirsutisme)
  • Mood yang mudah berubah atau depresi
  • Sering merasa lelah atau lemah
  • Gangguan tidur
  • Penyembuhan luka yang lambat

Penyebabย 

Sindrom Cushing disebabkan oleh peningkatan kadar kortisol dalam tubuh. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya kondisi ini.

1. Tumor Pituitari (Sindrom Cushing Endogen)

Sindrom Cushing sering disebabkan oleh tumor pada kelenjar pituitari. Tumor ini menghasilkan hormon adrenokortikotropik (ACTH) berlebih.

ACTH yang berlebihan merangsang kelenjar adrenal untuk memproduksi lebih banyak kortisol.

Tumor pituitari biasanya bersifat jinak, tetapi tetap menyebabkan peningkatan produksi kortisol yang berlebihan.

2. Tumor Adrenal

Tumor pada kelenjar adrenal juga bisa menjadi penyebab utama Sindrom Cushing.

Tumor ini memproduksi kortisol secara berlebihan tanpa adanya pengaruh dari ACTH.

Baca Juga:  Batuk Rejan: Mengapa Anak-Anak Rentan Terkena Batuk Menular?

Tumor adrenal bisa bersifat jinak atau ganas, yang dapat memengaruhi produksi hormon secara langsung.

3. Penggunaan Obat Steroid (Cushing Iatrogenik)

Penyebab lain dari Sindrom Cushing adalah penggunaan obat steroid dalam jangka panjang.

Obat-obatan ini digunakan untuk mengobati kondisi peradangan, seperti arthritis atau asma.

Steroid yang berlebihan mengganggu sistem tubuh, meningkatkan kadar kortisol yang dapat menyebabkan gejala Sindrom Cushing.

4. Penyakit Tertentu

Beberapa penyakit lain, seperti sindrom Cushing yang terkait dengan kanker, bisa menyebabkan peningkatan kortisol.

Kanker tertentu, seperti kanker paru-paru, dapat menghasilkan ACTH secara berlebihan, memicu peningkatan kortisol.

Penyebab ini lebih jarang ditemukan, namun dapat memperburuk kondisi pasien jika tidak diobati.

Cara Dokter Mendiagnosisย 

Diagnosis Sindrom Cushing dimulai dengan evaluasi gejala klinis pasien. Dokter akan mencatat riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.

Tes darah dan urin juga digunakan untuk mengukur kadar kortisol. Pemeriksaan ini membantu mengidentifikasi apakah kadar kortisol pasien terlalu tinggi.

Tes stimulasi ACTH dilakukan untuk menilai respons kelenjar adrenal terhadap hormon ACTH. Ini memberikan informasi penting untuk diagnosis.

Pemeriksaan pencitraan seperti MRI atau CT scan digunakan untuk mencari tumor pada kelenjar pituitari atau adrenal.

Terkadang, biopsi diperlukan untuk memeriksa tumor lebih lanjut jika penyebabnya masih belum jelas. Semua langkah ini membantu dokter mendiagnosis Sindrom Cushing dengan akurat.

Cara Mengobatiย ย 

Pengobatan Sindrom Cushing bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Tujuan utamanya adalah menurunkan kadar kortisol yang berlebihan.

1. Operasi untuk Mengangkat Tumor

Jika Sindrom Cushing disebabkan oleh tumor di kelenjar pituitari atau adrenal, pengobatan pertama adalah operasi.

Operasi ini bertujuan untuk mengangkat tumor yang memproduksi kortisol secara berlebihan.

Pasien yang menjalani operasi sering kali membutuhkan pemantauan jangka panjang untuk mencegah kekambuhan tumor.

2. Pengobatan Medis

Jika operasi tidak memungkinkan atau tidak efektif, dokter dapat meresepkan obat untuk mengontrol produksi kortisol.

Obat seperti ketokonazol atau mitotan bekerja dengan menekan produksi kortisol dalam tubuh.

Terapi obat ini digunakan ketika operasi tidak dapat mengobati kondisi atau untuk kasus yang lebih kompleks.

3. Terapi Radiasi

Pada beberapa kasus, jika tumor pituitari tidak bisa diangkat secara keseluruhan, radiasi digunakan.

Baca Juga:  Hidrops Fetalis : Dampaknya pada Perkembangan Janin

Radiasi membantu menghentikan produksi hormon berlebih dari kelenjar pituitari. Proses ini memerlukan waktu untuk melihat hasilnya dan bisa memiliki efek samping.

4. Penggantian Hormon

Setelah pengobatan, tubuh mungkin tidak dapat menghasilkan cukup kortisol secara alami.

Penggantian hormon melalui pil kortisol dapat diberikan untuk menstabilkan kadar hormon dalam tubuh.

Penting untuk terus memantau keseimbangan hormon agar terapi penggantian berjalan efektif.

Komplikasiย 

Sindrom Cushing dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius yang memengaruhi kesehatan jangka panjang.

Kadar kortisol yang tinggi dapat merusak berbagai organ tubuh, menyebabkan masalah fisik dan mental.

Komplikasi jangka panjang meliputi tekanan darah tinggi, diabetes, dan osteoporosis yang dapat memperburuk kualitas hidup.

Jika tidak diobati, penyakit ini bisa menyebabkan gangguan jantung, infeksi, dan penurunan fungsi organ tubuh lainnya.

Penderita juga berisiko mengalami gangguan psikologis seperti depresi dan kecemasan akibat ketidakseimbangan hormon.

Pencegahanย ย 

Sindrom Cushing sulit dicegah karena sering kali disebabkan oleh kondisi medis tertentu. Namun, pengelolaan yang tepat dapat mengurangi risiko.

  • Menghindari penggunaan obat kortikosteroid dalam jangka panjang bila memungkinkan.
  • Memantau kesehatan secara rutin jika ada riwayat penggunaan kortikosteroid.
  • Menjaga berat badan yang sehat untuk mengurangi tekanan pada tubuh.
  • Melakukan pemeriksaan medis teratur untuk mendeteksi masalah hormonal lebih awal.
  • Mengelola stres dengan teknik relaksasi dan olahraga untuk menjaga keseimbangan hormon.

Kapan Harus ke Dokter

Jika Anda mengalami gejala seperti penambahan berat badan yang cepat atau perubahan fisik yang mencolok, segera konsultasikan ke dokter.

Perubahan suasana hati yang ekstrem atau kelemahan otot juga bisa menjadi tanda. Jika gejala tidak kunjung hilang meskipun perubahan gaya hidup, pemeriksaan medis sangat disarankan.

Narasumber:

dr. Mochammad Irsyad, Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam

Primaya Hospital Inco Sorowako

Referensi:

Share to :

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below