
Penyakit Hashimoto adalah gangguan autoimun yang memengaruhi kelenjar tiroid. Kondisi ini mengakibatkan penurunan fungsi tiroid.
Penyakit ini sering menyebabkan kelelahan, kenaikan berat badan, dan masalah kesehatan lainnya. Deteksi dini sangat penting untuk penanganan yang tepat.
Penyebab pasti penyakit Hashimoto belum sepenuhnya dipahami, namun faktor genetik dan lingkungan berperan. Konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan.
Mengenal Penyakit Hashimoto
Menurut Vanderpump, penyakit Hashimoto adalah gangguan autoimun yang menyerang kelenjar tiroid. Kelenjar ini berfungsi mengatur metabolisme tubuh.
Pada penyakit ini, sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tiroid. Akibatnya, kelenjar tiroid tidak dapat berfungsi dengan baik.
Hashimoto lebih sering terjadi pada wanita. Penyakit ini bisa berkembang secara perlahan tanpa gejala yang jelas pada awalnya.
Gejala Penyakit Hashimoto
Gejala Penyakit Hashimoto bisa bervariasi dari ringan hingga berat. Beberapa gejala muncul perlahan dan sering kali tidak disadari.
- Kelelahan berlebihan
- Peningkatan berat badan
- Kulit kering
- Rambut rontok
- Sembelit
- Suasana hati yang berubah
- Depresi
- Pembengkakan di leher
- Suhu tubuh rendah
Penyebab Penyakit Hashimoto
Penyakit Hashimoto terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid. Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terkena kondisi ini.
1. Faktor Genetik
Faktor genetik memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit Hashimoto. Jika keluarga Anda memiliki riwayat, risikonya lebih tinggi.
Faktor genetik ini melibatkan mutasi pada gen yang mengontrol respons kekebalan tubuh. Beberapa varian genetik dapat meningkatkan kecenderungan tubuh untuk menyerang tiroid.
Seseorang dengan riwayat keluarga yang memiliki gangguan tiroid cenderung memiliki risiko lebih besar untuk mengalaminya.
Faktor ini memberikan petunjuk mengenai kemungkinan predisposisi genetik terhadap penyakit ini.
Penyakit autoimun, termasuk Hashimoto, cenderung terjadi dalam keluarga, yang menunjukkan adanya pengaruh genetik.
Ini mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk mengalami masalah dengan sistem kekebalan tubuh.
Namun, meski faktor genetik dapat meningkatkan risiko, tidak semua orang dengan riwayat keluarga yang terkena Hashimoto pasti akan mengalaminya. Lingkungan dan faktor lain juga turut berperan.
2. Gangguan Autoimun
Penyakit Hashimoto adalah gangguan autoimun. Sistem imun tubuh keliru menyerang tiroid sebagai benda asing.
Gangguan autoimun ini terjadi ketika tubuh tidak dapat membedakan sel-sel tubuh sendiri dengan yang berasal dari luar. Imun tubuh yang keliru ini mengarah pada kerusakan tiroid.
Sebagai respons terhadap kesalahan pengenalan, sistem kekebalan tubuh memproduksi antibodi yang menyerang kelenjar tiroid.
Proses ini berlanjut dalam jangka waktu yang panjang dan merusak kelenjar tiroid.
Akibatnya, tiroid mengalami peradangan, yang pada akhirnya dapat mengganggu fungsinya dalam memproduksi hormon.
Hal ini dapat menyebabkan penurunan fungsi tiroid atau hipotiroidisme.
Gangguan autoimun seperti ini dapat dipicu oleh faktor-faktor tertentu, termasuk infeksi virus atau stres yang dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
3. Paparan Radiasi
Paparan radiasi, seperti pengobatan radiasi untuk kanker, bisa meningkatkan risiko terkena penyakit Hashimoto.
Radiasi dapat merusak jaringan tiroid dan menyebabkan peradangan kronis. Ini meningkatkan kemungkinan sistem kekebalan tubuh untuk menyerang tiroid.
Diagnosis Penyakit Hashimoto
Diagnosis penyakit Hashimoto dimulai dengan evaluasi medis dan pemeriksaan fisik. Dokter akan mencari tanda-tanda kelainan pada tiroid.
Pada pemeriksaan fisik, dokter akan merasakan area sekitar leher untuk mendeteksi pembengkakan pada tiroid.
Pembengkakan ini bisa menjadi tanda adanya peradangan pada kelenjar tiroid.
Selain itu, dokter akan memeriksa gejala-gejala lain yang berhubungan dengan hipotiroidisme, seperti kelelahan, berat badan naik, atau kulit kering.
Gejala-gejala ini membantu mengarahkan diagnosis ke arah penyakit Hashimoto.
Tes darah dilakukan untuk mengukur kadar hormon tiroid dan antibodi. Kadar tinggi dari antibodi TPO menunjukkan adanya gangguan tiroid autoimun.
Antibodi TPO (thyroid peroxidase) adalah salah satu indikator yang digunakan untuk mendeteksi penyakit Hashimoto.
Tes ini sangat berguna dalam membedakan Hashimoto dengan gangguan tiroid lainnya.
Ultrasonografi tiroid juga bisa dilakukan untuk mengevaluasi kondisi kelenjar tiroid. Pemeriksaan ini membantu mendeteksi pembengkakan atau perubahan struktur tiroid.
Ultrasonografi juga dapat membantu melihat apakah tiroid mengalami kerusakan atau peradangan yang disebabkan oleh serangan sistem kekebalan tubuh.
Ini dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai tingkat keparahan kondisi tiroid.
Cara Mengobati Penyakit Hashimoto
Pengobatan untuk penyakit Hashimoto bertujuan mengatur kadar hormon tiroid dan mengurangi gejala yang muncul. Berikut adalah beberapa metode pengobatannya.
1. Terapi Penggantian Hormon Tiroid
Pengobatan utama adalah dengan terapi hormon tiroid sintetis. Obat ini menggantikan hormon tiroid yang tidak diproduksi tubuh.
Dosis hormon tiroid disesuaikan dengan kondisi pasien. Pengawasan secara berkala dilakukan untuk memastikan kadar hormon tetap stabil.
2. Pemantauan Kadar Hormon Tiroid
Penting untuk memeriksa kadar hormon secara rutin. Ini memastikan pengobatan berjalan efektif dan dosis hormon tepat.
Dokter akan melakukan penyesuaian dosis jika diperlukan. Pengobatan ini membantu menjaga keseimbangan hormon dan mengurangi gejala.
3. Pengelolaan Gejala Lain
Beberapa gejala seperti kelelahan dan penambahan berat badan dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup. Olahraga dan pola makan sehat membantu meringankan gejala.
Selain itu, mengelola stres juga berperan penting dalam pengobatan penyakit ini. Perawatan tambahan mungkin diperlukan untuk kondisi lain terkait penyakit Hashimoto.
Komplikasi Penyakit Hashimoto
Jika tidak diobati, penyakit Hashimoto dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius yang mempengaruhi kualitas hidup. Salah satu komplikasi utama adalah hipotiroidisme berat.
Penyakit ini juga dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid atau gondok, yang dapat mengganggu pernapasan dan menelan.
Selain itu, penderita mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan kolesterol tinggi.
Penyakit Hashimoto dapat menyebabkan masalah mental, seperti depresi dan penurunan fungsi kognitif.
Dalam kasus yang parah, kondisi ini dapat berkembang menjadi koma myxedema, yang memerlukan penanganan segera.
Pencegahan Penyakit Hashimoto
Penyakit Hashimoto sulit dicegah karena terkait dengan faktor genetik dan autoimun. Namun, ada langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risikonya.
- Menjaga pola makan sehat dengan nutrisi seimbang
- Menghindari paparan bahan kimia atau radiasi yang berlebihan
- Memantau kesehatan tiroid secara rutin
- Mengelola stres dengan teknik relaksasi dan olahraga
- Mengonsumsi suplemen yang diperlukan berdasarkan anjuran dokter
Kapan Harus ke Dokter
Jika Anda merasa kelelahan yang tidak biasa, segeralah menemui dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Gejala ini bisa mengindikasikan masalah tiroid.
Perubahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan juga perlu dikonsultasikan. Hal ini dapat terkait dengan gangguan hormon tiroid.
Jika Anda mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem, itu bisa menjadi tanda dari gangguan tiroid. Konsultasi dengan dokter penting.
Gejala seperti sembelit, kulit kering, atau rambut rontok perlu diperiksa lebih lanjut oleh dokter untuk diagnosis yang tepat.
Narasumber:
dr. Iswina Reniarti Baharuddin, Sp.PD
Spesialis Penyakit Dalam
Primaya Hospital Hetasning
Referensi:
- Penyakit Hashimoto.https://www.alodokter.com/penyakit-hashimoto. Diakses 27 Maret 2025
- Penyakit Hashimoto.https://www.halodoc.com/kesehatan/penyakit-hashimoto?srsltid=AfmBOoqIrZ-ciGMm57PoBmZIAS6KygGoUjhSvR7HCVvspQbgwSd3uZX8. Diakses 27 Maret 2025
- Mengenali Penyakit Tiroiditis Hashimoto.https://rsud.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/mengenali-penyakit-tiroiditis-hashimoto-74. Diakses 27 Maret 2025
- Hypothyroidism by Country.https://digdeeper.neocities.org/txt/hypothyroidism_by_country.pdf. Diakses 27 Maret 2025
- Autoimmune Thyroid Disease and Atherosclerosis.https://www.ahajournals.org/doi/abs/10.1161/CIRCULATIONAHA.106.678326. Diakses 27 Maret 2025