
Apakah Anda pernah mengalami BAB berdarah yang disertai dengan sakit perut? Jika ya, maka bisa jadi itu merupakan gejala kolitis ulseratif. Biasanya, kondisi ini juga disertai dengan diare terus menerus sehingga berisiko terkena dehidrasi.
Nah, buat Anda yang ingin tahu secara mendalam seputar kondisi ini. Yuk simak terlebih dahulu rincian lengkapnya dalam artikel berikut!
Apa Itu Kolitis Ulseratif?
Kolitis ulseratif yaitu suatu penyakit radang usus kronis yang termasuk penyakit spesifik dari radang usus besar (koliltis) dan IBD (inflammatory bowel disease). Jadi, penyakit ini termasuk penyakit radang usus kronis selain daripada Crohn disease.
Penyakit ini akan menyebabkan ulkus (luka) pada dinding usus besar dan rektum (bagian usus yang menghubungkan ke anus). Jadi, perut akan merasa tidak nyaman, nyeri, kram, penurunan berat badan, hingga diare dengan darah atau nanah. Sering kali, penderita kondisi ini memiliki keinginan mendesak untuk BAB namun setelah di toilet tidak dapat BAB.
Gejala yang tampak dari penyakit ini akan hilang dan kambuh dengan sendirinya selama bertahun-tahun, bahkan bisa jadi seumur hidup. Jadi, penting sekali untuk memeriksakan diri ke dokter apabila Anda memang mengalami gejala ini sedari awal sehingga penanganan bisa dilakukan sedini mungkin.
Jenis-jenis kondisi ini pun cukup beragam jika dibedakan berdasarkan tempat terjadinya luka atau peradangan. Di antaranya yaitu sebagai berikut:
- Yaitu kondisi ketika terjadi peradangan di seluruh usus entah itu usus besar atau usus kecil.
- Proktitis ulseratif. Jenis kolitis ulseratif paling umum. Yaitu peradangan pada rektum yang dapat menyebabkan perdarahan pada dubur.
- Kolitis distal. Disebut juga sebagai kolitis sisi kiri atau kolitis terbatas. Yaitu ketika peradangan terjadi pada sisi kiri usus besar.
Proctosigmoiditis. Kondisi ketika peradangan terjadi pada usus besar dan ujung bawah kolon sehingga akan susah BAB walaupun perut mulas.
Nama | Kolitis Ulseratif |
Gejalaย Utama | BABย berdarah,ย nyeriย perut,ย nyeriย dubur |
Dokterย Spesialis | Dokterย spesialisย penyakitย dalam |
Penyebabย Utama | Belumย diketahuiย pasti |
Diagnosis | Wawancaraย medis,ย pemeriksaanย fisik,ย danย pemeriksaanย lanjutan |
Faktorย Risiko | Usiaย 15-34ย tahun,ย riwayatย genetik |
Pengobatan | Obat-obatan,ย operasi |
Pencegahan | Belumย adaย pencegahanย pasti |
Komplikasi | Perdarahanย hebat,ย dehidrasi,ย ususย besarย robek |
Faktor Risiko
Entah pria maupun wanita, mereka sama-sama berpeluang mengalami kolitis ulseratif. Namun, usia yang sering kali terkena yaitu mereka yang berada pada rentang 15-35 tahun.
Penyakit ini menurun secara genetik atau turun temurun dari orang tua ke anak. Karena warisan genetik tersebut, mereka juga sering kali mengalami kondisi ini seumur hidupnya.
Penyebab Kolitis Ulseratif
Walau penyebab dari gangguan pencernaan ini belum pasti, namun ada kaitan antara beberapa hal berikut dengan kolitis ulseratif:
Gangguan Imun
Hingga kini, belum pasti apa penyebab kolitis ulseratif. Walau demikian, beberapa peneliti menemukan dugaan bahwa kondisi ini merupakan sebab dari kekeliruan respons sistem imun tubuh. Jadi, sistem imun akan menyerang sel-sel sehat pada saluran pencernaan. Karena itu, terjadi luka sekaligus inflamasi atau peradangan di dinding usus besar.
Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang kurang higienis dapat menyebabkan seseorang lebih rentan terhadap paparan bakteri, virus, atau parasit tertentu yang dapat menjadi asal seseorang terkena kondisi ini.
Faktor Psikologis
Stres berkepanjangan juga bisa menjadi salah satu penyebab utama dari kolitis ulseratif. Apalagi, jika bersamaan dengan depresi maupun gangguan kecemasan.
Penggunaan Obat-obatan
Obat-obatan seperti halnya antibiotik, OAINS (Obat antiinflamasi nonsteroid), atau pil KB dapat mengakibatkan kondisi ini baik secara langsung maupun tidak langsung karena sifatnya yang mengiritasi sistem pencernaan.
Gejala Kolitis Ulseratif
Mengutip dari situs Healthline, bahwa kondisi ini umumnya mengalami gejala yang berubah-ubah dari waktu ke waktu. Bahkan kadang tidak akan mengalami gejala apa pun juga atau disebut juga masa remisi. Berikut ini beberapa macam gejala yang sering kali muncul dari kondisi ini:
Gejala Umum
Inilah beberapa jenis keluhan dan gejala yang paling umum diderita oleh para pengidap kolitis ulseratif:
- Nyeri perut.
- BAB berdarah.
- Diare
- Perut berbunyi.
- Demam
- Kekurangan nutrisi.
- Nyeri dubur.
- Penurunan berat badan.
Gejala Lainnya
Selain gejala di atas, kondisi ini juga bisa menimbulkan berbagai macam gejala lainnya seperti halnya:
- Nyeri sendi.
- Sendi bengkak/memar.
- Masalah kulit.
- Sariawan
- Mual
- Nafsu makan berkurang.
- Mata meradang.
Cara Dokter Mendiagnosis
Di tahap awal, dokter akan melakukan wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan tambahan seperti:
- Kolonoskopi
- Pemeriksaan feses.
- Tes darah.
- CT scan.
- Foto rontgen.
- MRI
Pencegahan Kolitis Ulseratif
Belum ada metode pencegahan yang efektif untuk hal ini.
Pengobatan Kolitis Ulseratif
Pengobatan dapat dilakukan melalui dua metode berikut ini:
Pemberian Obat-obatan
- Obat imunosupresan.
- Obat antiinflamasi.
- Suplemen zat besi.
- Pereda nyeri.
- Obat penghambat TNF.
- Anti diare
Operasi
Komplikasi
Peradangan pada dinding usus tentunya dapat mengganggu pencernaan. Tak jarang, kondisi ini menjadikan perdarahan pada feses atau pun mengeluarkan lendir.
Selain itu, gangguan pencernaan satu ini dapat menjadikan organ usus besar menjadi bengkak. Hal tersebut dapat menimbulkan komplikasi perforasi (perlubangan jaringan usus). Akibatnya, feses bocor ke dalam perut.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan diri Anda ke dokter spesialis penyakit dalam apabila Anda mendapati gejala di atas yang disertai dengan:
- Demam
- Meriang
- Sakit perut.
- Perut kembung.
- Muntah-muntah.
- Perdarahan pada BAB.
- Perubahan frekuensi BAB.
Narasumber:
Spesialis Penyakit Dalam
Primaya Hospital Bekasi Utara
Referensi:
- What Is Ulcerative Colitis? https://www.healthline.com/health/ulcerative-colitis. Diakses pada 19 Maret 2025.
- Ulcerative colitis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459282/. Diakses pada 19 Maret 2025.
- Does Coffee Cause Ulcerative Colitis Flare-ups? https://www.healthline.com/nutrition/coffee-and-ulcerative-colitis#takeaway/. Diakses pada 19 Maret 2025.
- Nutrition and supplementation in ulcerative colitis. ย ย https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9231317/. Diakses pada 19 Maret 2025.
- Beverage consumption and ulcerative colitis.https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/35206479/. Diakses pada 19 Maret 2025.
- Coffee and caffeine intake reduces risk of ulcerative colitis. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/38073066/. Diakses pada 19 Maret 2025.