Banyak orang berpikir bahwa vaksinasi hanya penting pada saat bayi atau balita. Begitu dewasa, kita merasa cukup kebal karena dulu sudah pernah divaksin. Padahal sistem kekebalan manusia berubah seiring dengan usia, gaya hidup, paparan lingkungan, dan kondisi kesehatan. Karena itu, vaksinasi dewasa pun kini menjadi kebutuhan tidak hanya untuk mencegah penyakit menular, terapi kanker dan juga menjaga kualitas hidup agar tetap produktif dan aman. Berikut ini artikel yang membahasnya.
Mengenal Vaksinasi Dewasa
Vaksinasi adalah proses memperkenalkan sistem kekebalan tubuh pada versi kuman atau virus yang dilemahkan, dimatikan, atau hanya berupa fragmen proteinnya. Tujuannya sederhana: melatih tubuh untuk mengenali dan melawan ancaman tersebut sebelum infeksi yang sebenarnya terjadi. Lantas apakah vaksinasi dewasa masih diperlukan? Jawaban singkatnya, iya.
Vaksinasi dewasa adalah serangkaian imunisasi yang diberikan setelah seseorang melewati usia remaja (≥18 tahun) untuk menambah atau memperbarui perlindungan terhadap berbagai penyakit menular. Terdapat tiga alasan utama kenapa vaksinasi dewasa sangat krusial, yakni:
- Pemberian vaksin sewaktu kecil tidak memberikan jaminan kekebalan yang tetap seumur hidup (kecuali vaksin TT/Tetanus Toxoid yang telah lengkap). Di samping itu, vaksinasi/imunisasi yang telah terbukti memiliki peran yang sama pentingnya dengan diet dan olahraga dalam menjaga kesehatan. Selain aman dan efektif, beberapa penyakit yang dapat menyebabkan kematian yang dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi terhadap penyakit tersebut. Pencegahan penyakit tentunya akan menghindarkan keluarga dan lingkungan sekitar dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi sehingga biaya perawatan akibat penyakit akan dapat dihemat.
- Ancaman penyakit baru seperti Covid-19 dan penyakit yang kembali muncul seperti herpes zoster (cacar ular).
- Immunosenescenceatau memudarnya kondisi imunitas seiring dengan bertambahnya usia.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), vaksinasi berperan penting dalam mencegah lebih dari 30 penyakit yang berpotensi fatal di seluruh dunia. Ini termasuk vaksinasi dewasa yang menjadi penguat atau booster imunisasi yang diberikan sebelumnya ketika masih kanak-kanak.
Siapa Saja yang Memerlukan Vaksinasi Dewasa?
Secara umum, vaksinasi dewasa menjadi kebutuhan bagi semua orang. Namun jenis dan frekuensinya bervariasi, tergantung usia, profesi, gaya hidup, kondisi medis, atau riwayat vaksin sebelumnya. Berikut ini kelompok yang paling dianjurkan:
Semua orang dewasa dengan usia ≥ 18 tahun
Kondisi khusus diantaranya dengan anjuran vaksin tertentu dengan syarat:
- Vaksinasi pada usia lanjut
- Vaksinasi pada kehamilan
- Vaksinasi pada tenaga Kesehatan
- Vaksinasi pada tenaga penyaji makanan
- Vaksinasi pada pelaku perjalanan
- Vaksinasi pada jamaah haji dan umroh
- Vaksinasi pada imunokompromais (imunitas rendah/kanker), penyakit kronis, diabetes/ penyakit jantung
- Vaksinasi pada penyakit autoimun
Kapan Seseorang Memerlukan Vaksinasi?
Waktu vaksinasi dewasa tergantung jenis vaksin, usia, dan status imunisasi sebelumnya. Berikut ini panduan vaksinasi dewasa secara umum:
| Jenis Vaksin | Usia yang Dianjurkan |
| Influenza | Setiap tahun (semua usia ≥18 tahun) |
| Tdap/Td (tetanus, difteri, pertusis) | Booster setiap 10 tahun |
| Hepatitis B | Belum pernah divaksin; semua usia dewasa |
| Hepatitis A | Pelancong atau ada risiko tinggi (pecandu, penderita penyakit hati) |
| HPV (human papillomavirus) | 18-26 tahun (bisa sampai 45 tahun dengan rekomendasi dokter) |
| Pneumokokus (PCV15, PPSV23) | ≥50 tahun atau kondisi kronis |
| Herpes zoster | ≥50 tahun |
| Meningokokus | Pelancong, mahasiswa di asrama, atau militer |
| MMR (campak, gondongan, rubela) | Jika belum punya bukti imunisasi |
| Covid-19 (booster) | Semua orang dewasa |
Penting untuk melakukan pengecekan riwayat vaksin pribadi melalui catatan medis atau konsultasi ke dokter untuk menentukan jadwal booster yang sesuai.
Manfaat dan Tujuan
Tujuan utama vaksinasi adalah mencegah penyakit. Adapun vaksinasi dewasa secara spesifik memiliki tujuan dan manfaat yang lebih luas. Di antaranya:
Mencegah penyakit parah dan kematian
Vaksinasi dewasa terbukti dapat secara signifikan mengurangi risiko komplikasi serius yang memerlukan rawat inap, terutama pada lansia dan penderita penyakit kronis.
Mengurangi beban biaya pengobatan
Dengan pencegahan penyakit yang berpotensi berakibat fatal, risiko adanya beban biaya pengobatan pun bisa dihindari. Ini termasuk biaya perawatan, obat-obatan, dan hilangnya produktivitas.
Melindungi komunitas (herd immunity)
Ketika sebagian besar populasi divaksin, rantai penularan penyakit terputus. Dengan demikian, kelompok yang paling rentan dan tak dapat divaksin (misalnya bayi baru lahir, pasien kemoterapi, atau orang dengan alergi vaksin) bisa terlindungi.
Menjaga kualitas hidup
Vaksinasi dewasa bisa menghindarkan orang dari risiko perawatan hingga komplikasi berat yang bisa menurunkan kualitas hidup.
Persiapan Sebelum Menjalani Vaksinasi Dewasa
Vaksinasi adalah prosedur yang relatif sederhana, termasuk vaksinasi dewasa. Namun terdapat beberapa langkah persiapan yang penting untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya:
- Konsultasi dengan dokter umum atau spesialis. Beritahukan riwayat penyakit, alergi, atau obat yang sedang dikonsumsi. Jangan lupa bawa catatan medis atau buku vaksin
- Pastikan kondisi tubuh dalam keadaan sehat. Hindari vaksinasi saat demam tinggi atau infeksi akut.
- Cek jadwal vaksinasi dan jenis vaksin yang sudah diterima agar tidak ada duplikasi atau jarak interval yang terlalu dekat.
- Jika sedang hamil atau merencanakan kehamilan, diskusikan vaksin yang aman dan vaksin yang harus dihindari.
Prosedur dan Pelaksanaan Vaksinasi Dewasa
Prosedur vaksinasi dewasa pada prinsipnya hampir sama dengan vaksinasi atau imunisasi anak. Tapi dosis dan cara pemberiannya kadang berbeda. Jenis vaksin yang akan diberikan akan ditentukan oleh kondisi yang disebut HALO yaitu singkatan dari Health (kondisi Kesehatan pada saat itu), Age (umur), lifestyle (pola hidup), dan Occupation (Pekerjaan). Berikut ini tahapan umumnya:
- Pendaftaran dan verifikasi identitas: petugas akan memastikan jenis vaksin sesuai usia dan kondisi.
- Screening kesehatan: pemeriksaan tekanan darah, suhu tubuh, dan pertanyaan singkat mengenai riwayat penyakit.
- Pemberian vaksin: umumnya dengan suntikan atau injeksi intramuscular, biasanya di lengan atas.
- Observasi pasca-vaksinasi: setelah disuntik, penerima vaksin diminta menunggu ±15-30 menit untuk mengantisipasi reaksi alergi akut.
Perawatan Pasca-Vaksinasi Dewasa
Tidak ada perawatan khusus seusai vaksinasi dewasa. Kebanyakan orang bisa langsung melanjutkan aktivitas harian. Namun terdapat beberapa hal yang dapat membantu mempercepat pemulihan, antara lain:
- Istirahat cukup dan minum banyak cairan.
- Kompres hangat di area suntikan jika terasa nyeri, yang biasanya hilang dalam 1-2 hari
- Hindari olahraga berat sementara karena aktivitas ekstrem bisa meningkatkan nyeri otot pasca-suntikan.
- Konsumsi makanan bergizi tinggi vitamin C dan protein untuk membantu proses pembentukan antibodi.
Adakah Efek Samping Setelah Vaksinasi Dewasa?
Adanya reaksi setelah vaksinasi dewasa merupakan tanda bahwa sistem imun sedang aktif. Sebagian besar efek samping ini bersifat ringan dan sementara, seperti:
- Nyeri, kemerahan, atau bengkak pada lokasi suntikan
- Demam ringan
- Rasa lelah atau nyeri otot
- Sakit kepala ringan
Efek samping seperti reaksi alergi berat sangat jarang terjadi. Bila muncul reaksi seperti sesak napas, bengkak luas, atau demam tinggi sampai lebih dari 39 derajat Celsius, segera konsultasi ke fasilitas kesehatan terdekat.
Vaksinasi Dewasa di Primaya Hospital
Primaya Hospital adalah salah satu rumah sakit yang menyediakan layanan vaksinasi dewasa dengan standar internasional. Pasien bisa melakukan konsultasi awal, screening kesehatan, hingga vaksinasi lengkap dalam satu alur pelayanan. Layanan vaksinasi dewasa di Primaya Hospital dapat diakses dengan terlebih dahulu membuat janji temu bersama dokter yang akan membantu menentukan jenis dan jadwal vaksin sesuai dengan kebutuhan tiap individu.
Narasumber:
dr. Mir`atul Ginayah, Sp.PD, Subsp.AI
Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi Imunologi
Primaya Hospital Makassar
Referensi:
- Vaccines and immunization. https://www.who.int/health-topics/vaccines-and-immunization. Diakses 12 Oktober 2025
- Immunosenescence: molecular mechanisms and diseases. https://www.nature.com/articles/s41392-023-01451-2. Diakses 12 Oktober 2025
- Adult immunization: Importance of Staying Up to Date with Vaccines. https://www.immunize.org/wp-content/uploads/catg.d/p4033.pdf. Diakses 12 Oktober 2025
- Vaccines for adults: Which do I need?. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/vaccines/art-20046750. Diakses 12 Oktober 2025
- Impact of Immunosenescence on Vaccine Immune Responses and Countermeasures. https://www.mdpi.com/2076-393X/12/11/1289. Diakses 12 Oktober 2025
- Manifesto on the Value of Adult Immunization: “We Know, We Intend, We Advocate”. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8625332/. Diakses 12 Oktober 2025
- Adult vaccination as part of a healthy lifestyle: moving from medical intervention to health promotion. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7857442/. Diakses 12 Oktober 2025
- 5 Reasons It Is Important for Adults to Get Vaccinated. https://www.cdc.gov/vaccines-adults/reasons/index.html. Diakses 12 Oktober 2025
- Severe pneumonia in the elderly: a multivariate analysis of risk factors. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4612842/. Diakses 12 Oktober 2025



