Penyakit demam berdarah dengue masih menjadi masalah kesehatan yang mesti diwaspadai hingga saat ini. Jutaan kasus demam berdarah terjadi setiap tahun di seluruh dunia. Menurut WHO, penyakit ini acap dijumpai di kawasan negara beriklim tropis ataupun subtropis, terutama Asia Tenggara dan kepulauan Pasifik, termasuk Indonesia.
Data Kementerian Kesehatan pada Januari 2019 menyebutkan jumlah penderita penyakit demam berdarah dengue sebanyak 13.683 orang dari 34 provinsi. Dari belasan ribu kasus itu, sebanyak 132 pasien meninggal dunia. Sedangkan jumlah kasus pada Januari 2018 sebanyak 6.167 dengan pasien meninggal 43 orang. Itu artinya terjadi peningkatan hingga dua kali lipat lebih.
Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang dibawa nyamuk Aedes, khususnya Aedes aegypti. Satu gigitan saja dari nyamuk ini bisa membuat manusia terkena penyakit demam berdarah.
Fase Penyakit Demam Berdarah
Orang yang terkena penyakit demam berdarah bisa tidak menunjukkan gejala sama sekali. Jikapun ada, gejala itu ringan. Misalnya demam. Tapi ada pula yang mengalami gejala infeksi berat hingga membuat jiwanya terancam. Umumnya penderita melewati tiga fase penyakit demam berdarah dari awal gejala sampai penyembuhan.
Fase Demam
Disebut juga sebagai febrile phase, fase ini ditandai dengan naiknya suhu tubuh hingga mencapai 40 derajat Celsius dan munculnya bintik atau ruam merah pada kulit. Demam tinggi ini biasanya dialami 2-7 hari dan diikuti turunnya sel darah trombosit. Suhu tubuh bisa tiba-tiba turun pada hari ketiga hingga keempat, lalu naik lagi secara mendadak pada hari berikutnya. Demam bifasik ini sering disertai dengan gejala lain, misalnya
- Muntah-muntah
- Sakit kepala
- Nyeri otot, tulang, dan sendi
- Badan lemas
- Sakit tenggorokan
Fase Kritis
Dalam fase kritis atau critical phase inilah pasien penyakit demam berdarah kerap lalai dan berisiko kehilangan nyawa. Sebab, pada fase ini suhu tubuh pasien menurun dan gejala demam tak lagi terasa. Yang tak disadari adalah terdapat potensi kebocoran plasma darah dan perdarahan di tubuh pasien, termasuk di hidung dan gigi, hingga memicu syok dan membuat nyawanya terancam.
Pasien semestinya sudah masuk rumah sakit untuk menjalani pemantauan dan pemeriksaan secara detail, terutama cairan di dalam tubuh. Fase kritis biasanya terjadi sekitar tujuh hari sejak gejala awal demam. Lama fase ini 24-48 jam. Bila pasien tak mendapat penanganan yang tepat, kondisinya akan makin parah dan jiwanya tak terselamatkan.
Fase Pemulihan
Pada recovery atau convalescent phase ini, pasien penyakit demam berdarah masuk masa pemulihan yang berlangsung selama 48-72 jam sesudah fase kritis. Meski disebut fase pemulihan, pasien belum sepenuhnya aman. Cairan dalam tubuh mesti terus dipantau agar tidak kurang ataupun berlebih.
Pasien dianjurkan meminum banyak air putih dan beristirahat total. Nafsu makan pasien umumnya sudah membaik pada fase ini. Tapi dokter yang memeriksa juga bisa memberikan infus bila dirasa perlu untuk menjaga kondisi pasien. Trombosit pasien akan naik hingga mencapai batas normal pada fase ini hingga pulih total.
Masa Kritis Penyakit Demam Berdarah
Turunnya suhu tubuh setelah naik secara mendadak adalah salah satu tanda masa kritis penyakit demam berdarah. Hilangnya demam ini kerap disalahartikan bahwa pasien sudah pulih. Padahal pasien justru perlu mendapat penanganan lebih intensif di rumah sakit untuk menyelamatkan jiwanya.
Kelompok yang rentan pada masa kritis penyakit demam berdarah adalah anak-anak. Orang tua yang tak menyadari anaknya mengalami masa kritis demam berdarah akan merasa demam yang sebelumnya ada hanya demam biasa. Apalagi bila di sekitarnya tak ada yang sedang dirawat karena terkena penyakit demam berdarah.
Tanda masa kritis selain hilangnya demam antara lain:
- Perut terasa nyeri
- Mual
- Masih merasa lesu
- Ada rasa gelisah
- Pucat
Pasien penyakit demam berdarah semestinya langsung dirawat di rumah sakit ketika sudah dinyatakan positif. Saat terjadi demam yang antara lain disertai munculnya bintik-bintik merah di kulit, segera periksakan diri dan minta tes darah untuk melihat kadar trombosit sesuai dengan anjuran dokter. Tindakan awal ini akan menentukan pemulihan kondisi pasien selanjutnya.
Ditinjau oleh:
dr. Budi darma Siahaan, Sp.Pd
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Primaya Hospital Betang Pambelum
Sumber:
http://p2p.kemkes.go.id/kesiapsiagaan-menghadapi-peningkatan-kejadian-demam-berdarah-dengue-tahun-2019/
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dengue-fever/symptoms-causes/syc-20353078
https://www.cdc.gov/dengue/healthcare-providers/clinical-presentation.html