• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Hiperlipidemia: Lemak Darah Tinggi Bisa Jadi Ancaman Tersembunyi

hiperlipidemia

Tahukah Anda bahwa kolesterol dan trigliserida yang terlalu tinggi di dalam darah bisa menjadi bom waktu bagi kesehatan? Kondisi ini dikenal dengan istilah hiperlipidemia, dan sering kali tidak menimbulkan gejala apa pun. Karena itu, banyak orang baru menyadarinya setelah terkena serangan jantung atau stroke. Yuk, kenali lebih lanjut dan cegah sebelum terlambat.

Apa Itu Hiperlipidemia?

Hiperlipidemia adalah kondisi saat kadar lemak (lipid) dalam darahโ€”terutama kolesterol dan trigliseridaโ€”melebihi batas normal. Lemak memang dibutuhkan tubuh untuk energi dan membangun sel, tapi bila kadarnya berlebihan bisa menyumbat pembuluh darah dan memicu penyakit jantung.

buat jani dokter primaya

Jenis-Jenis Lemak Darah:

  • LDL (Low-Density Lipoprotein): Disebut โ€œkolesterol jahatโ€ karena bisa menumpuk di dinding pembuluh darah.
  • HDL (High-Density Lipoprotein): Kolesterol โ€œbaikโ€ yang membantu membersihkan kelebihan kolesterol dari tubuh.
  • Trigliserida: Lemak yang digunakan sebagai cadangan energi.
  • VLDL: Membawa trigliserida dari hati ke jaringan tubuh.

Jenis-Jenis Hiperlipidemia

  • Hipercholesterolemia: Kolesterol tinggi, terutama LDL.
  • Hipertrigliseridemia: Trigliserida yang tinggi.
  • Kombinasi: Keduanya meningkat secara bersamaan.

Apa Penyebabnya?

Penyebab hiperlipidemia terbagi menjadi:

  • Faktor keturunan: Misalnya familial hypercholesterolemia.
  • Gaya hidup tidak sehat: Pola makan tinggi lemak jenuh, kurang olahraga, merokok, alkohol.
  • Penyakit tertentu: Diabetes, hipotiroidisme, gangguan hati/ginjal.
  • Obat-obatan: Steroid, beta-blocker, pil KB.
Baca Juga:  Kenali Jenis-Jenis Hepatitis dan Penanganannya

Apakah Ada Gejalanya?

Hiperlipidemia sering tidak menimbulkan gejala. Tapi bisa ditandai dengan:

  • Xanthelasma: Bercak kuning di kelopak mata.
  • Xanthoma: Benjolan lemak di kulit.
  • Arcus cornealis: Cincin putih keabuan di sekitar mata.

Bagaimana Cara Mendiagnosisnya?

Dokter akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan tes darah profil lipid (puasa 8โ€“12 jam).

Siapa yang Berisiko?

  • Riwayat keluarga kolesterol tinggi.
  • Merokok.
  • Obesitas.
  • Diabetes atau gangguan tiroid.
  • Usia di atas 60 tahun.
  • Kurang olahraga dan sering konsumsi makanan berlemak.

Bisakah Dicegah?

  • Makan makanan tinggi serat, rendah lemak jenuh.
  • Rutin berolahraga.
  • Jaga berat badan ideal.
  • Hindari rokok dan alkohol.
  • Rutin cek kolesterol.

Bagaimana Pengobatannya?

Selain gaya hidup sehat, dokter bisa memberikan:

  • Statin: Menurunkan LDL.
  • Fibrat: Menurunkan trigliserida.
  • Niacin: Meningkatkan HDL.
  • Ezetimibe: Mengurangi penyerapan kolesterol.
  • PCSK9 inhibitor: Untuk kasus berat.

Apa Komplikasinya Jika Tidak Diobati?

  • Aterosklerosis (sumbatan pembuluh darah).
  • Serangan jantung.
  • Stroke.
  • Penyakit arteri perifer.
  • Pankreatitis akut (jika trigliserida sangat tinggi).

Kapan Harus ke Dokter?

  • Riwayat keluarga kolesterol tinggi.
  • Ingin cek kolesterol rutin.
  • Punya penyakit seperti diabetes atau hipertensi.
  • Sudah menerapkan pola hidup sehat tapi kolesterol tetap tinggi.
Baca Juga:  Pernah Keracunan Makanan? Kenali Botulisme

Jangan tunggu sampai gejala datang. Deteksi dini dan pengelolaan yang tepat dapat mencegah komplikasi berbahaya.

Bila Anda ingin berkonsultasi lebih lanjut tentang hiperlipidemia atau memeriksakan kadar kolesterol Anda, silakan buat janji dengan dr. Mochamad Iqbal Hassarief Putra, SpPD, FINASIM di Primaya Hospital Bekasi Barat melalui jadwal praktik yang tersedia di halaman ini.

Narasumber:

dr. Mochamad Iqbal Hassarief Putra, SpPD, FINASIM

Spesialis Penyakit Dalam

Primaya Hospital Bekasi Barat

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Sahabat Sehat Primaya

Select an available coupon below