• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Kanker Hati: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Kanker hati

Hati adalah salah satu organ vital manusia yang memiliki peran penting dalam detoksifikasi, metabolisme, dan penyimpanan nutrisi. Ketika kanker hati terjadi, fungsi tubuh bisa terganggu dan membahayakan nyawa. Artikel ini akan membahas gejala, penyebab, diagnosis, pengobatan, serta langkah pencegahan kanker hati.

Mengenal Kanker Hati

buat jani dokter primaya

Kanker hati terjadi ketika sel-sel abnormal di organ hati tumbuh secara tidak terkendali. Jenis yang paling umum adalah hepatocellular carcinoma (HCC), yang bermula dari hepatosit, sel utama dalam jaringan hati.

Hati terletak di bagian kanan atas perut dan berfungsi menyaring racun dari darah, memproduksi empedu untuk membantu pencernaan, serta menyimpan energi dalam bentuk glikogen. Meski hati memiliki kemampuan regenerasi, pertumbuhan sel kanker dapat mengganggu fungsinya secara signifikan.

Sebuah laporan terbaru mengungkapkan bahwa jumlah kematian akibat kanker hati di Inggris telah meningkat dua kali lipat dalam 20 tahun terakhir, menjadikannya penyebab kematian akibat kanker yang tumbuh paling cepat di negara tersebut. Para ahli menyatakan bahwa faktor utama di balik lonjakan ini adalah meningkatnya kasus obesitas, konsumsi alkohol berlebih, dan infeksi virus hepatitis.

Kanker hati sering kali tidak terdeteksi hingga mencapai tahap lanjut, sehingga sulit diobati. Selain itu, tingkat kelangsungan hidup pasien kanker hati jauh lebih rendah dibandingkan jenis kanker lainnya. Para dokter mendesak masyarakat untuk lebih sadar akan gejala kanker hati, seperti nyeri di bagian kanan atas perut, kulit menguning (jaundice), dan penurunan berat badan yang tidak wajar.

Pakar kesehatan juga menekankan pentingnya gaya hidup sehat, termasuk menjaga berat badan ideal, mengurangi konsumsi alkohol, serta mendapatkan vaksinasi hepatitis, sebagai langkah utama untuk mencegah kanker hati.

Gejala Kanker Hati

Pada tahap awal, kanker hati sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun, seiring perkembangan penyakit, gejala berikut bisa muncul:

  • Nyeri atau ketidaknyamanan di bagian kanan atas perut
  • Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
  • Hilangnya nafsu makan
  • Kelelahan berkepanjangan
  • Kulit dan mata menguning (jaundice)
  • Benjolan atau pembengkakan di perut
  • Warna tinja menjadi pucat
  • Demam ringan yang berulang

Penyebab Kanker Hati

Penyebab pasti kanker hati belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor risiko diketahui berperan, antara lain:

  • Infeksi hepatitis B atau C kronis yang memicu peradangan dan kerusakan hati jangka panjang
  • Sirosis hati akibat hepatitis kronis atau perlemakan hati (fatty liver). Studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Penyakit Dalam Indonesiaย meneliti hubungan antara perlemakan hati non-alkoholik (NAFLD) dan risiko fibrosis hati pada pasien dengan hepatitis B kronik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NAFLD dapat meningkatkan risiko fibrosis hati pada pasien tersebut, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko berkembangnya kanker hati.
  • Konsumsi alkohol berlebih yang merusak sel-sel hati.
  • Paparan aflatoksin dari makanan yang terkontaminasi jamur
  • Paparan bahan kimia berbahaya seperti arsenik dan vinil klorida
  • Riwayat keluarga dengan kanker hati (faktor genetik)
Baca Juga:  Auditory Processing Disorder: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Penelitian yang menganalisis data sampel BPJS Kesehatan Indonesia tahun 2019-2021 menemukan bahwa pasien dengan penyakit hati kronis memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker hati dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki penyakit hati. Secara khusus, pasien dengan hepatitis kronis memiliki risiko yang sangat tinggi untuk berkembang menjadi kanker hati.

Cara Dokter Mendiagnosis Kanker Hati

Untuk dapat mendiagnosis kanker hati, dokter umumnya perlu menjalankan serangkaian prosedur dan tes medis. Pertama-tama, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan untuk memahami lebih lanjut gejala dan faktor risiko yang mungkin ada. Dokter akan berfokus pada bagian perut pasien dan memeriksa kulit serta mata pasien untuk mengecek perubahan warna.

Untuk mendiagnosis kanker hati, dokter akan melakukan serangkaian tes berikut:

  • Pemeriksaan fisik dan riwayat medis untuk mengidentifikasi gejala dan faktor risiko
  • ย Pencitraan medis seperti USG, CT scan, MRI, atau angiografi untuk mendeteksi tumor dan penyebarannya
  • Tes darah untuk memeriksa kadar alfa-fetoprotein (AFP) dan fungsi hati
  • Biopsi hati untuk mengonfirmasi diagnosis dengan memeriksa sampel jaringan di bawah mikroskop

Cara Mengatasi Kanker Hati

Penentuan pendekatan medis untuk mengatasi kanker hati bergantung pada stadium penyakit serta usia dan kondisi kesehatan pasien secara umum. Cara yang biasa ditempuh antara lain:

  • Operasi untuk mengangkat tumor hati (reseksi) jika ukurannya masih kecil dan belum menyebar ke luar hati
  • Ablasi atau penghancuran tumor dengan menggunakan energi panas (radiofrekuensi), gelombang mikro, energi dingin, atau etanol, biasanya untuk pasien yang tak bisa menjalani operasi
  • Embolisasi atau penyumbatan pembuluh darah yang memasok darah ke tumor hati untuk mengecilkan tumor dan memperlambat pertumbuhannya
  • Terapi radiasi dengan sinar-X atau partikel berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker
  • Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk mematikan sel-sel kanker di seluruh tubuh
  • Terapi target menggunakan obat-obatan untuk menargetkan molekul-molekul tertentu yang terlibat dalam pertumbuhan dan penyebaran sel-sel kanker
  • Imunoterapi dengan obat-obatan yang membantu menguatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan sel-sel kanker
  • Transplantasi hati, yakni penggantian hati yang sakit dengan hati yang sehat dari donor, biasanya menjadi pilihan ketika kanker hati masih dalam stadium awal tapi sudah rusak parah
Baca Juga:  Defisiensi Vitamin E: Pentingnya Asupan dan Dampak Kesehatan

Komplikasi Kanker Hati

Kanker hati bisa memicu sederet komplikasi bak yang terjadi akibat penyakit itu sendiri maupun efek samping pengobatan yang dilakukan. Contohnya:

  • Gagal hati, yakni kondisi ketika fungsi hati menurun sehingga tubuh sulit mengeluarkan racun dan memproses nutrisi
  • Penyebaran kanker ke bagian tubuh lain
  • Kesulitan bernapas jika tumor berukuran besar dan mempengaruhi organ pernapasan
  • Perdarahan internal bila pembuluh darah pecah karena tekanan tumor
  • Infeksi akibat sistem kekebalan tubuh yang melemah
  • Malnutrisi karena penurunan nafsu makan dan kesulitan dalam menyerap nutrisi

Pencegahan Kanker Hati

Walau belum jelas benar apa penyebabnya, ada sejumlah langkah yang dapat diambil sebagai upaya pencegahan atau mengurangi risiko kanker hati. Di antaranya:

  • Aksinasi hepatitis B
  • Menghindari hepatitis C dengan menggunakan jarum suntik steril dan praktik seksual aman
  • Mengurangi konsumsi alkohol
  • Berhenti merokok
  • Menjaga gaya hidup sehat melalui olahraga rutin dan pola makan bergizi
  • Menyimpan makanan dengan benar untuk menghindari paparan aflatoksin

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala mencurigakan seperti nyeri perut bagian atas, benjolan di perut, perut bengkak, kehilangan nafsu makan, kulit menguning, atau tinja pucat. Deteksi dini meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan.

Narasumber:

dr. Muhammad Rizalul Amzad

Dokter Umum

Primaya Hospital Sukabumi

 

Referensi:

Share to :

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below