
Apabila Anda mengalami gejala berupa perut keras dan sering sakit, maka bisa jadi hal itu merupakan gejala megakolon. Kondisi ini terjadi ketika usus besar mengalami pelebaran sehingga akan membuat feses maupun gas menumpuk di dalam usus.
Lalu, seperti apa penanganan dari megakolon dan bagaimana cara mencegah agar tidak sampai terjadi? Jika ingin tahu, yuk cari tahu rincian lengkapnya dalam artikel di bawah ini!
Apa Itu Megakolon?
Megakolon yaitu kondisi ketika kolon (usus besar) mengalami pelebaran atau pembesaran, yang tidak disebabkan oleh penyumbatan aliran usus (Obstruksi mekanis)
Kondisi ini tentunya dapat mengakibatkan beragam gejala pada sistem pencernaan. Misalnya sakit perut, perut kembung, perut keras, sembellit, mual, muntah,dan juga demam.
Pengobatannya sendiri bisa melalui obat-obatan maupun operasi. Tergantung dari pemeriksaan diagnosis dari dokter. Nah, dikarenakan ini merupakan kondisi yang berpotensi membahayakan nyawa, maka Anda harus segera memeriksakannya ke dokter sedini mungkin bila menemukan gejala-gejala yang muncul.
Nama | Megakolon |
Gejalaย Utama | Perutย kembung,ย nyeriย perut,ย sembelitย parah,ย perutย keras |
Dokterย Spesialis | Dokterย spesialisย penyakitย dalam |
Penyebabย Utama | Kelainanย bawaan,ย penyakitย tertentu,ย infeksiย usus |
Diagnosis | Wawancaraย medis,ย pemeriksaanย fisik,ย CTย scan,ย rontgenย perut |
Faktorย Risiko | Penyakitย radangย usus,ย penyakitย hirschprung,ย penyakitย neurologis |
Pengobatan | Obat-obatanย tertentuย danย operasi |
Pencegahan | Pastikanย untukย menggunakanย obat-obatanย secaraย tepat |
Komplikasi | Perforasiย usus,ย sepsis,ย obstruksiย usus |
Faktor Risiko
Risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami megakolon yaitu sebagai berikut:
- Penyakit radang usus. Contohnya sepereti Crohn disease atau kolitis ulserativa.
- Penyakit hirschprung. Berupa kondisi bawaan yang memengaruhi saraf pada kolon.
- Ketidakseimbangan elektrolit.
- Penyakit Chagas. Berupa infeksi parasit yang mengakibatkan kerusakan pada saraf di kolon.
- Penyakit neurologis. Contohnya berupa skleoris multipel ย atau Parkinson disease.
- Hipotiroidisme
Penyebab Megakolon
Untuk penyebabnya, maka kita bisa lihat berdasarkan masing-masing jenisnya seperti halnya di bawah ini:
Megakolon Toksik
Disebut juga toxic megacolon, yaitu salah satu tipe megakolon yang diakibatkan oleh infeksi bakteri Clostridium difficile. Kondisi ini juga bisa diakibatkan oleh radang usus seperti kolitis ulseratif atau Crohn disease.
Megakolon Kongenital
Merupakan jenis yang disebabkan oleh penyakit atau kelainan bawaan. Contohnya yaitu penyakit hirschsprung, penyakit Chagas, penyakit parkinson, atau pun gangguan seperti hipotiroidisme. Kondisi ini sering di sebut juga sebagai megakolon kronis.
Megakolon Akut
Disebut juga dengan sindrom Oglivie. Belum pasti apa penyebab dari kondisi ini. Karena, usus besar tiba-tiba mengalami pelebaran tanpa ada penyebab pasti.
Gejala Megakolon
Berikut ini beberapa gejala megakolon yang perlu Anda waspadai:
- Perut mengeras.
- Sakit perut.
- Mual dan muntah.
- Diare berdarah.
- Kembung
- Demam
- Jantung berdebar.
- Sembelit parah.
- Inkontinensia tinja.
Cara Dokter Mendiagnosis
Dokter dapat mendiagnosis kondisi ini melalui:
- Wawancara medis. Yaitu dengan menanyakan riwayat kesehatan sekaligus gejala atau keluhan pasien.
- Pemeriksaan fisik. Dilakukan dengan memeriksa bagian fisik pasien, khususnya bagian perutnya.
- Pemindaian. Contohnya dengan CT scan, foto rontgen, atau USG untuk melihat kondisi saluran pencernaan.
- Hitung darah lengkap. Berguna untuk mengetahui apakah ada kelainan pada darah atau tidak.
- Teropong saluran cerna. Atau disebut juga endoskopi yaitu untuk memeriksa saluran pencernaan bagian dalam.
- Analisis elektrolit. Digunakan untuk memeriksa kadar elektrolit dalam tubuh.
- Biopsi. Proses pengambilan sampel jaringan kolon untuk mengecek apakah menderita penyakit Hirschprung atau tidak.
Pencegahan Megakolon
Pencegahan utama untuk penyakit ini memang belum diketahui pasti. Akan tetapi, megakolon bisa timbul dari suatu komplikasi penyakit lainnya. Dengan begitu, Anda bisa mencegahnya dengan menghindari faktor risiko terhadap masing-masing penyakit tersebut.
Jika Anda memiliki suatu penyakit kronis seperti penyakit Chagas atau penyakit Hirschsprung, maka penting untuk berkonsultasi terhadap dokter agar bisa mendapatkan perawatan yang tepat.
Anda juga bisa menghindari obat-obatan yang mungkin berisiko menyebabkan terjadinya megakolon.
Pengobatan Megakolon
Berbeda tingkat keparahan dan penyebabnya, maka beda pula pengobatannya. Berikut ini beberapa macam pengobatan yang kerap dokter lakukan untuk megakolon:
- Dekompresi. Yaitu metode untuk mengurangi tekanan gas pada perut dengan cara memasukkan selang melalui dubur.
- Kolonoskopi. Jika dekompresi tidak maksimal hasilnya, maka kolonoskopi bisa dilakukan sehingga hasilnya lebih maksimal.
- Obat pencahar. Fungsinya yaitu untuk melancarkan BAB dan mengeluarkan feses yang tidak mau keluar di usus besar.
- Obat neostigmine. Jenis obat yang berperan untuk meningkatkan gerakan otot pada usus besar sehingga feses dapat lebih mudah keluar.
- Larutan elektrolit. Jika terdapat gangguan elektrolit, maka dokter mungkin akan memberikan larutan elektrolit sehingga gangguan fungsi pencernaan akan sembuh.
- Operasi kolostomi. Yaitu dengan pembuatan lubang pada perut untuk alternatif pembuangan feses.
- Operasi kolektomi. Pembedahan yang digunakan untuk membuang usus besar yang mengalami pembesaran atau kerusakan.
- Antibiotik. Apabila ternyata ditemukan tanda-tanda infeksi, maka dokter mungkin akan memberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi tersebut.
Komplikasi
Apabila kondisi ini terus dibiarkan tanpa mendapatkan penanganan yang tepat, maka bisa menyebabkan ragam komplikasi seperti berikut ini:
- Sespsis atau infeksi aliran darah.
- Perforasi usus (dinding usus berlubang atau robek).
- Infeksi usus.
- Obstruksi usus.
- Syok yang dapat mengakibatkan penurunan kesadaran.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan diri Anda ke dokter spesialis penyakit dalam apabila mengalami beberapa kondisi berikut ini:
- Nyeri perut parah.
- Perdarahan pada rektum.
- Perut yang begitu keras.
- Terus menerus muntah.
- Demam menggigil.
Mengingat megakolon bisa menjadi kondisi serius, maka dengan melakukan pemeriksaan sedini mungkin, Anda dapat membantu mencegah komplikasi yang mungkin dapat mengancam jiwa.
Narasumber:
Dokter Umum
Primaya Hospital Sukabumi
Referensi:
- https://www.britannica.com/science/megacolon. Diakses pada 24 Maret 2025.
- https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/megacolon. Diakses pada 24 Maret 2025.
- Toxic megacolon. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547679/. Diakses pada 24 Maret 2025.
- Megacolon: What Is It, Causes, Symptoms, Treatment, and More. https://www.osmosis.org/megacolon. Diakses pada 24 Maret 2025.
- Toxic megacolon. https://journals.co.za/doi/10.10520/EJC-1d0a7cf27e. Diakses pada 24 Maret 2025.
- Toxic Megacolon. https://www.healthline.com/health/toxic-megacolon. Diakses pada 24 Maret 2025.
- Proctocolectomy and colectomy. https://www.crohnscolitisfoundation.org/what-is-crohns-disease/treatment/surgery/proctocolectomy-colectomy. Diakses pada 24 Maret 2025.
- Toxic megacolon. https://www.dovepress.com/toxic-megacolon-background-pathophysiology-management-challenges-and-s-peer-reviewed-fulltext-article-CEG. Diakses pada 24 Maret 2025.