Musik dapat menyentuh kita, menginspirasi kita, dan terkadang menyembuhkan kita. Hal ini terutama berlaku bagi orang dewasa lanjut usia, yang mungkin menghadapi isolasi, depresi, rasa sakit, penurunan kognitif, atau kesedihan. Dapatkah musik benar-benar membantu para lansia melewati banyak tantangan seiring bertambahnya usia?
Bila Anda memerlukan layanan perawat lansia di rumah, Anda bisa menghubungi homecare Kavacare. Kontak Kavacare Support melalui Whatsapp di nomor 0811 – 1446 – 777 hari ini untuk konsultasi kebutuhan perawatan orang terkasih Anda di rumah.
Apa Itu Terapi Musik?
Musik merupakan kekuatan luar biasa yang mampu membangkitkan emosi yang kuat, membawa kembali kenangan yang mengharukan, dan menjadi sarana untuk mengekspresikan diri. Karena kemampuannya ini, musik memiliki manfaat terapeutik yang dapat digunakan untuk mengelola berbagai macam kondisi individu, bahkan meningkatkan kualitas hidup.
Terapi musik adalah penggunaan musik dan/atau elemen musik (seperti suara, ritme, dan harmoni) untuk mencapai tujuan, seperti mengurangi stres atau meningkatkan kualitas hidup. Menggunakan musik sebagai alat terapi memiliki potensi yang baik untuk peningkatan kesejahteraan dan kesehatan lansia. Terapi musik dan aktivitas terkait musik menumbuhkan kenikmatan, sosialisasi, kesejahteraan, dan peningkatan kesehatan mental pada orang lanjut usia, yang biasanya semakin rentan terhadap isolasi dan menderita kondisi yang berkaitan dengan kesehatan mental, seperti depresi.
Manfaat Musik untuk Lansia
Orang-orang lanjut usia dapat memperoleh berbagai macam manfaat dari mendengarkan musik, karena musik memberi mereka saluran untuk kreativitas, sosialisasi, dan stimulasi mental. Berikut ini manfaat musik untuk lansia beserta penjelasan singkatnya.
1. Meredakan Stress
Menurut NCBI, musik mampu membangkitkan emosi positif yang kuat, dan meningkatkan suasana hati seseorang. Musik dapat menurunkan tingkat kortisol dalam tubuh, hormon yang berkontribusi terhadap perasaan stres dan kecemasan. Ini juga dapat memicu reaksi kimia lain di otak, sehingga merangsang perasaan positif. Hal ini tentu sangat bermanfaat bagi para lansia yang rentan terhadap perasaan stres akibat berbagai perubahan hal yang terjadi dalam hidupnya. Bernyanyi biasanya menjadikan seseorang berada sepenuhnya pada saat itu dan menikmati seluruh momen yang ada. Saat seseorang bernyanyi, kebanyakan dari mereka tidak akan memikirkan hal-hal yang biasanya menjadi fokus kecemasan pikiran di kebanyakan waktu.
2. Meningkatkan Kesehatan Fisik
Musik yang tepat dapat menjadi alat penyemangat untuk membantu para lansia menjadi lebih aktif secara fisik. Mereka akan membuat lebih banyak gerakan sembari mendengarkan musik, baik itu berjalan, menari, atau melakukan peregangan diiringi musik. Hal-hal tersebut kemudian dapat meningkatkan kesehatan jantung, kekuatan otot, kepadatan tulang, keseimbangan dan koordinasi, fleksibilitas.
Memutar atau mendengarkan musik membantu para lansia bernapas secara ritmis sehingga dapat meningkatkan kesehatan pernapasan, membantu melepaskan ketegangan tubuh, dan meningkatkan suasana hati, yang semuanya dapat berdampak positif pada kualitas hidup secara keseluruhan.
3. Meningkatkan Kesehatan Mental
Musik telah menunjukkan dapat mengurangi depresi secara signifikan di kalangan lansia. Ketika musik dimainkan dalam kelompok lansia, rasa kesepian yang semula melingkupi akan terpinggirkan secara otomatis saat para lansia menikmati sesi mendengarkan musik bersama. Mendengarkan musik atau berkreasi bersama orang lain merupakan kegiatan santai dan menyenangkan yang dapat membangun hubungan antarsenior.
Partisipasi aktif dalam musik oleh para lansia berkontribusi terhadap kesejahteraan psikologis, dan kesehatan mental selama tahun-tahun transisi pensiun dan seterusnya. Lebih jauh lagi, melalui partisipasi musik, para lansia dapat mengekspresikan diri mereka secara kreatif dan berpartisipasi dalam pengalaman yang bermanfaat dan menarik.
4. Meningkatkan Kesehatan Otak (demensia, alzheimer, dsb)
Musik memiliki keterkaitan yang unik dengan memori. Selama menjalani hidup, kemungkinan besar seseorang akan mengasosiasikan lagu, artis, atau genre musik tertentu dengan kejadian atau peristiwa besar yang cukup membekas dalam ingatan. Lagu-lagu ini kemudian menjadi musik tema untuk hidup seseorang. Orang-orang lanjut usia dengan masalah ingatan, seperti penderita demensia dan penyakit Alzheimer, dapat menggunakan musik untuk menggali pengalaman dan kenangan masa lalu mereka.
Penderita demensia atau Alzheimer mungkin merasa sulit berkomunikasi. Kesulitan-kesulitan ini sering kali menyebabkan isolasi dan depresi. Kenangan musik sering kali tidak tersentuh oleh penyakit Alzheimer, menjadikan musik sebagai pilihan pengobatan yang lebih kuat. Ini dapat membantu mengurangi stres, kecemasan, depresi, dan agitasi. Musik memberikan cara bagi mereka untuk mengekspresikan diri dan berkomunikasi dengan pengasuhnya.
Musik yang familier membantu lansia penderita Alzheimer mempertahankan kenangan tentang pengalaman dan identitas mereka di masa hidupnya. Terapi musik membantu mereka tetap berpegang pada kenyataan dan hal-hal yang membuat mereka bahagia. Meski belum ada obatnya, terapi musik setidaknya dapat meningkatkan kualitas hidup penderita demensia dan Alzheimer.
Bagaimana Cara Mulai Menerapkan Terapi Musik?
Ada 2 jenis utama terapi musik, yaitu aktif dan reseptif. Anda tidak memerlukan bakat musik untuk dapat melakukan terapi musik, jadi siapa pun dapat berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari terapi ini.
Terapi Musik Aktif
Anda terlibat aktif dengan jenis terapi ini. Terapi ini biasanya melibatkan peserta untuk memainkan alat musik sederhana, menari, atau menyanyi. Aktivitas tersebut mendorong rangsangan fisik yang dapat bermanfaat bagi kesehatan fisik.
Terapi Musik Reseptif
Untuk terapi ini, biasanya perlu melibatkan beberapa waktu yang sengaja disisihkan untuk mendengarkan musik dengan penuh perhatian dan biasanya melibatkan rekaman atau musik yang diperdengarkan secara langsung, yang dikurasi secara khusus. Pilihan lagu sering kali mencerminkan budaya, generasi, dan pengalaman pribadi seseorang.
Anda tidak perlu menjadi musisi profesional untuk memanfaatkan alat terapi musik. Siapapun dapat menerapkan elemen terapi musik dalam kehidupan sehari-hari mereka, namun intervensi formal memerlukan terapis musik bersertifikat. Terapis musik bekerja di rumah sakit, pusat kesehatan mental, pusat senior, panti jompo, program kerohanian, sekolah, dan banyak lagi.
Narasumber:
dr. Keyvan Fermitaliansyah
Care Pro & Dokter Umum
Â
Referensi:
- Can Music Therapy Improve the Quality of Life of Institutionalized Elderly People? – PMC. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8872233/. Diakses 8 November 2023.
- Health Benefits of Music Therapy for Older Adults. https://www.webmd.com/healthy-aging/music-therapy-for-older-adults. Diakses 8 November 2023.
- Benefits Of Music Therapy For Seniors | Elder Care Alliance. https://eldercarealliance.org/blog/benefits-of-music-therapy-for-seniors/. Diakses 8 November 2023.
- How Music Can Help the Elderly and Their Mental Health – Bethesda. https://bethesdahealth.org/blog/2022/03/02/how-music-can-help-the-elderly-and-their-mental-health/. Diakses 8 November 2023.