• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Penyakit GERD Itu Apa? Kenali Gejalanya

Penyakit Gerd

Penyakit gerd itu apa? Pertanyaan ini mungkin muncul saat dokter yang memeriksa Anda menyampaikan nama penyakit yang Anda derita. Atau, saat Anda mengeluh sakit perut, dan teman Anda mengatakan nama penyakit ini. Disini, Anda akan mengenal lebih dalam mengenai apa itu GERD, gejala, penyebab, dan cara mengatasinya.

Mengenal Apa Itu Penyakit GERD

GERD merupakan singkatan dari Gastroesophageal Reflux Disease. Dalam Bahasa Indonesia, penyakit ini juga dikenal sebagai penyakit asam lambung. Penyakit ini terjadi saat asam lambung naik menuju kerongkongan. Penderita akan merasakan sensasi nyeri di dada dan perut. Mulut juga terasa pahit dan kerongkongan terasa panas.

buat jani dokter primaya

Lalu, mengapa penyakit ini bisa terjadi? Pada dasarnya otot yang menutup antara lambung dan kerongkongan melemah. Otot ini dinamakan Lower Esophageal Sphincterย (LES). Otot ini terletak pada bagian bawah kerongkongan.

Otot ini membuka saat Anda menelan makanan. Dan menutup setelah makanan masuk lambung, sehingga asam lambung tidak akan keluar menuju kerongkongan. Tetapi, saat otot LES melemah, otot tidak bisa menutup sempurna. Asam lambung pun dapat keluar dan naik ke kerongkongan. Kondisi inilah yang menyebabkan penyakit GERD.

Gejala

Penyakit ini bisa dialami oleh siapa saja. Gejala yang muncul biasanya sama pada semua penderita GERD, seperti:

  • Terasa sensasi terbakar atau perih didada,
  • Mulut terasa asam atau pahit,
  • Mual dan muntah,
  • Bau mulut,
  • Ada rasa nyeri seperti angin masuk didada,
  • Terasa nyeri pada ulu hati yang timbul dan hilang,
  • Sakit saat menelan,
  • Terasa seperti ada yang mengganjal di tenggorokan,
  • Suara berubah serak,
  • Gigi menjadi sensitif.

Penyebab

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, penyebab GERD adalah melemahnya otot bagian bawah kerongkongan. Lalu, mengapa hal ini bisa terjadi? Berikut ini beberapa alasannya:

  • Obesitas,
  • Kehamilan (biasanya lambung tertekan oleh janin dalam kandungan sehingga asam lambung mudah keluar ke kerongkongan),
  • Usia lanjut yang menyebabkan otot kerongkongan melemah,
  • Kebiasaan tidur atau berbaring setelah makan,
  • Gastroparesis (melemahnya otot dinding lambung yang membuat pengosongan lambut berjalan lambat),
  • Gangguan jaringan ikat, misalnya lupus,
  • Hernia,
  • Ada luka pada kerongkongan karena pernah operasi pada area dada atau perut bagian atas,
  • Obat-obatan (misalnya, aspirin, antidepresan, dan lainnya).
Baca Juga:  Pentingnya Vaksin Pneumonia untuk Anakย 

Selain beberapa penyebab diatas, ada juga beberapa kebiasaan yang membuat GERD bertambah parah. Misalnya:

  • Merokok (baik pasif atau aktif),
  • Diet ekstrim,
  • Makan dalam porsi besar,
  • Makan tengah malam,
  • Makan makanan berlemak, pedas, atau asam,
  • Minum minuman beralkohol, mengandung kafein, atau soda,
  • Stres dan serangan panik.

Cara Dokter Mendiagnosis Penyakit GERD

Saat Anda berkunjung ke dokter dan menanyakan penyakit gerd itu apa, ada beberapa metode diagnosis yang dipakai. Yang pertama adalah wawancara. Berikut ini beberapa informasi yang dokter ingin tahu:

  • Gejala yang Anda rasakan,
  • Frekuensi asam lambung naik,
  • Makanan atau minuman yang Anda konsumsi sebelumnya,
  • Aktivitas fisik yang membuat GERD Anda terasa lebih parah,
  • Penyakti yang diderita sebelumnya,
  • Obat-obatan yang dikonsumsi.

Setelah itu, dokter juga dapat melakukan beberapa tes berikut ini:

  • Endoskopi, tes untuk mengambil sedikit jaringan pada kerongkongan untuk mendeteksi peradangan akibat asam lambung,
  • Tingkat keasaman (pH) kerongkongan akan diukur,
  • Foto rontgen pada area kerongkongan dan lambung,
  • Manometri esofagus, yaitu tes untuk mengukur kinerja dan kekuatan otot kerongkongan.

Cara Mengatasi Penyakit GERD

Ada beberapa cara yang digunakan untuk mengatasi penyakit GERD, seperti:

Penanganan mandiri

Anda dapat mengatasi penyakti GERD secara mandiri, seperti:

  • Mempertahankan berat badan ideal,
  • Berhenti merokok,
  • Menghindari makanan berat sebelum tidur.

Mengkonsumsi obat-obatan

Ada beberapa jenis obat yang bisa digunakan untuk mengatasi penyakit GERD, seperti:

  • Antasida (harus diresepkan dokter),
  • Penghambat reseptor H2, seperti Pepcid AC,
  • Proton Pump Inhibitor, obat asam lambun seperti Prilosec.

Operasi

Operasi disarankan untuk penderita GERD yang tidak kunjung sembuh dengan dua metode diatas. Disarankan, penderita GERD menjalankan hidup sehat selama perawatan ini.

Komplikasi

Bila penyakit GERD tidak segera diatasi dan diobati, dikhawatirkan penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi. Berikut ini beberapa komplikasi yang terjadi akibat penyakti GERD:

  • Esofagitisโ€“ peradangan parah pada kerongkongan yang bisa mengakibatkan pendarahan dan efek berbahaya lainnya.
  • Strikturโ€“ kerusakan akibat asam lambung pada kerongkongan yang menyebabkan kesulitan menelan.
  • Esofagus Barrettโ€“ kondisi dimana kerongkongan terpapar asam lambung berulang kali. Selain luka dan kerusakan jaringan, kondisi ini juga dapat memicu terjadinya kanker kerongkongan.
  • Aspirasi paruโ€“ kondisi dimana asam lambung masuk ke paru-paru dan merusak jaringan di dalam paru-paru.
Baca Juga:  Alkaptonuria: Penyakit Langka yang Perlu Diwaspadai

Pencegahan Penyakit GERD

Ada beberapa cara yang dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit GERD, seperti:

  • Mengunyah makanan secara perlahan (setidaknya 32 kali sebelum ditelan),
  • Menghindari makanan yang menyebabkan asam lambung naik (makanan pedas, berlemak, mengandung bawang, dan asam).
  • Mengolah makanan dengan cara sehat,
  • Tidak langsung tidur atau berbaring setelah makan (beri waktu setidaknya 3 jam sebelum tidur),
  • Tidak merokok dan minum minuman beralkohol,
  • Kelola stres,
  • Kurangi konsumsi kafein,
  • Mempertahankan berat badan ideal atau menurunkan berat badan bila memiliki obesitas,
  • Jangan mengkonsumsi obat pereda nyeri tanpa resep dari dokter.

Kapan Harus ke Dokter?

Bila Anda menemukan tanda-tanda berikut, segera pergi ke dokter:

  • Gejala-gejala GERD tidak mereda setelah minum obat,
  • Kesulitan menelan,
  • Muntah terus disertai dengan darah,
  • Berat badan turun tanpa penyebab jelas,
  • Gejala GERD terus terjadi selama 3 minggu.

Dengan pergi ke dokter, Anda tidak hanya mengetahui penyakit gerd itu apa. Tetapi, Anda mendapatkan perawatan dan solusi terbaik. Dengan begitu, Anda akan dapat sembuh dari penyakit ini.

Narasumber:

dr. Resha Dermawansyah Rusman, Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam

Primaya Hospital Hertasning

Referensi:

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below