Penyakit katup jantung tergolong sebagai masalah kesehatan yang berbahaya. Sebagai bagian dari penyakit kardiovaskuler, masalah pada katup jantung ini termasuk salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia. Karena itu, penting bagi kita untuk memahami gejala dan penyebabnya, termasuk langkah pencegahannya, guna terhindar dari risiko kesehatan akibat penyakit jantung tersebut.
Mengenal Penyakit Katup Jantung
Jantung kita ibarat pompa dengan empat bilik dan empat katup. Setiap katup memiliki flap yang bekerja layaknya pintu yang membuka dan menutup untuk memastikan pasokan darah ke jantung dan semua organ tubuh lain memadai, termasuk ke otot jantung.
Ketika terjadi penyakit katup jantung atau terdapat gangguan pada fungsinya, mekanisme buka-tutup itu pun turut terganggu. Akibatnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah sehingga beban otot jantung bertambah. Seiring dengan waktu, kelainan dapat menyebabkan berbagai masalah kematian, bahkan kematian.
Penyakit katup jantung pada dasarnya terdiri atas tiga jenis masalah, yaitu:
Regurgitasi: terjadi ketika katup tidak menutup rapat dan darah bocor kembali ke jantung alih-alih mengalir ke arteri dan ke seluruh tubuh.
Stenosis: kakunya flap katup yang membuat katup tak bisa membuka sepenuhnya dan menghalangi sebagian aliran darah keluar dari jantung.
Atresia: katup tidak terbentuk dengan sempurna dan tidak memiliki lubang untuk mengalirkan darah.
Ketiga masalah itu bisa mempengaruhi keempat katup di jantung, yakni mitral, trikuspid, aortic, dan pulmonari. Penyakit katup jantung umumnya berkembang dengan perlahan hingga sampai ke tingkat yang parah. Namun, dalam beberapa kasus, penyakit ini bisa pula memburuk dengan cepat.
Gejala
Gejala yang utama adalah adanya murmur jantung, yakni suara yang muncul ketika aliran darah melewati katup jantung yang tidak membuka dan menutup dengan benar. Suara itu terdengar seperti tiupan atau desingan pelan yang bisa didengarkan dengan jelas menggunakan stetoskop.
Gejala lain termasuk:
Gejala penyakit katup jantung bisa meliputi:
- Sesak napas atau sulit bernapas, khususnya ketika berbaring
- Pembengkakan di beberapa bagian tubuh, seperti kaki dan perut
- Jantung berdebar kencang (palpitasi)
- Nyeri dada
- Dada terasa tidak nyaman, terutama saat sedang beraktivitas atau dalam suhu dingin
- Pusing
- Kehilangan kesadaran
- Berat badan bertambah dengan cepat
- Merasa lesu dan lemas
Gejala penyakit katup jantung bervariasi antara satu orang dan yang lain. Gejala ini bisa ringan, sedang, atau parah. Bila dibiarkan tanpa perawatan, gejala itu bisa memburuk dan berujung pada gagal jantung hingga kematian.
Penyebab
Banyak penyebab penyakit katup jantung. Salah satunya adalah penyakit bawaan atau muncul sejak dalam kandungan. Bila merupakan bawaan, pemicunya adalah tidak sempurnanya perkembangan organ jantung selama masa kehamilan.
Orang juga bisa mengalami penyakit ini akibat kondisi kesehatan yang mempengaruhi ukuran atau fleksibilitas katup jantung, seperti infeksi, penuaan, gangguan imun, dan masalah jantung lain. Kondisi itu antara lain:
- Reumatik: infeksi bakteri yang menyebabkan radang tenggorokan dapat memicu reumatik. Jika tak diobati, infeksi itu bisa mencapai katup jantung.
- Endokarditis: lapisan bagian dalam jantung yang terkena infeksi dari darah bisa merusak katup jantung.
- Gagal jantung: masalah ini bisa muncul akibat penyakit katup jantung, tapi dapat juga menjadi penyebab. Gagal jantung terjadi ketika jantung tak mampu memberikan pasokan darah dan oksigen yang cukup ke organ tubuh lain.
- Aterosklerosis: pengerasan pembuluh darah yang menuju jantung akibat penumpukan plak di dalamnya.
- Aneurisma aorta torakalis: penggembungan pembuluh darah besar atau aorta yang terhubung dengan jantung.
- Penyakit autoimun: gangguan pada sistem imun, seperti lupus.
- Paparan radiasi dalam dosis tinggi: bisa menyebabkan penumpukan kalsium pada katup jantung sehingga katup menjadi keras dan tebal.
- Proses penuaan: dapat membuat kalsium menumpuk pada katup jantung.
Cara Mendeteksi
Beberapa orang tidak sadar memiliki penyakit katup jantung hingga kondisinya sudah serius. Bila terbiasa menjalani medical check-up atau pemeriksaan kesehatan menyeluruh secara rutin tiap tahun, penyakit ini bisa terdeteksi lewat serangkaian tes oleh dokter spesialis jantung. Tes dan konsultasi kesehatan ini bisa menjadi jalan terbaik untuk mendeteksi penyakit katup jantung sejak dini.
Adapun untuk mendiagnosis dan menentukan rencana pengobatan, dokter akan menerapkan sejumlah prosedur tes dan diagnostik, seperti:
- Pemeriksaan fisik: dokter menggunakan stetoskop untuk mengecek ada atau tidaknya suara murmur jantung serta memeriksa irama detak jantung.
- Sinar-X dada: bertujuan mendapatkan gambar bentuk jantung dengan sinar-X.
- Echocardiogram: mengecek kondisi jantung dengan gelombang suara.
- Elektrokardiogram: memeriksa aktivitas kelistrikan jantung.
- Stress test: menguji kinerja jantung ketika dalam aktivitas fisik.
- MRI: pencitraan resonansi magnetik guna mendapatkan gambar struktur jantung.
- Kateterisasi jantung: memasukkan slang kateter menuju jantung untuk mengambil sampel jaringan jantung dan melihat kondisinya secara lebih detail di monitor komputer.
Pengobatan
Ketika seseorang terdiagnosis mengalami penyakit katup jantung, dokter akan mengeceknya lebih lanjut guna menyiapkan rencana perawatan sesuai dengan kebutuhan sang pasien. Perawatan ini termasuk dengan obat-obatan dan terutama perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat. Untuk prosedur medis guna meningkatkan fungsi katup jantung, dokter bisa merekomendasikan:
- Valvuloplasti: memasukkan kateter dengan alat serupa balon kecil di ujungnya lewat pembuluh darah hingga mencapai katup jantung. Balon ini lalu dikembangkan untuk melebarkan katup.
- Transcatheter aortic valve replacement (TAVR): menggunakan kateter untuk mengganti katup yang rusak dengan katup buatan.
- Operasi penggantian atau perbaikan katup: memakai prosedur bedah baik secara tradisional maupun minimal invasif untuk mengganti atau memperbaiki katup yang rusak.
Pencegahan
Bila bukan merupakan bawaan, penyakit katup jantung dapat dicegah. Dokter terutama akan menyarankan penerapan pola hidup sehat. Caranya antara lain:
- Rutin beraktivitas fisik
- Menjaga berat badan
- Makan makanan dengan gizi seimbang
- Mengendalikan stres
- Menghindari asap rokok
Kapan Harus ke Dokter?
Orang yang memiliki risiko penyakit jantung sebaiknya rutin menjalani pemeriksaan oleh dokter spesialis jantung. Bila mendapati gejala murmur jantung, ada kemungkinan itu merupakan tanda penyakit katup jantung. Terutama bila ada gejala lain yang kian sering terasa.
Segera periksakan diri untuk mendeteksi sejak dini penyakit tersebut guna lebih memastikan rencana perawatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Jenis penanganan untuk setiap pasien berbeda, tergantung kondisinya dan tingkat keparahan penyakit.
Narasumber:
dr. Darwin Maulana, Sp.JP
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
Referensi:
https://www.pjnhk.go.id/artikel/penyakit-jantung-katup
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-valve-disease/symptoms-causes/syc-20353727