
Jika hidung tersumbat, meler, dan gatal disertai sering bersin-bersin hingga mata berair, mungkin itu berarti anda mengalami rhinitis. Kondisi ini sangat mengganggu aktivitas, termasuk membuat tidur tidak nyaman. Namun, dengan penanganan yang tepat, gejalanya bisa dikendalikan dan diatasi seperti dijelaskan dalam artikel berikut ini.
Mengenal Rhinitis
Rhinitis adalah peradangan pada mukosa atau selaput lendir hidung yang menyebabkan berbagai gejala, termasuk hidung tersumbat, bersin, gatal, dan keluarnya lendir. Dikutip dari artikel Rhinitis Subtypes, Endotypes, and Definitionsย di jurnal Immunology and Allergy Clinics, terdapat tiga jenis rhinitis yang diterima secara luas, yakni:
- Rhinitis alergi: disebabkan oleh reaksi alergi terhadap alergen di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat-zat pemicu alergi itu hingga menyebabkan peradangan di saluran hidung
- Rhinitis infeksi: jenis rhinitis yang tidak dipicu oleh reaksi alergi, melainkan infeksi seperti dari virus atau bakteri
- Rhinitis non-alergi, non-infeksi: mukosa hidung mengalami peradangan tanpa diketahui penyebabnya yang jelas
Seseorang bisa mengalami lebih dari satu jenis rhinitis sekaligus. Gejala juga bisa terjadi sepanjang tahun, musiman ataupun pada saat-saat tertentu, tergantung penyebabnya.
Rhinitis alergi lebih sering mendapat perhatian medis lebih banyak karena kerap terkait dengan kondisi lain seperti sinusitis dan asma. Selain itu, gejalanya bisa sangat mengganggu hingga menurunkan kualitas hidup penderitanya secara signifikan.
Gejalaย ย
Gejala rhinitis yang utama berkutat pada area hidung sesuai dengan bagian tubuh yang terpengaruh kondisi ini. Gejala itu meliputi:
- Hidung tersumbat: salah satu gejala yang paling umum, membuat sulit bernapas
- Bersin: bersin berulang kali tak terkendali, terutama ketika terpapar alergen
- Hidung berair: keluarnya ingus atau lendir dari hidung yang encer dan bening secara terus-menerus
Selain itu, individu yang mengalami rhinitis bisa merasakan gatal pada hidung, tenggorokan atau mata, terutama jika disebabkan oleh alergi. Pasien juga kadang mengeluhkan gejala kelelahan, sakit kepala, dan gangguan penciuman.
Penyebabย ย
Penyebab rhinitis bisa dikelompokkan menjadi dua, yakni:
Alergi
Rhinitis alergi disebabkan oleh reaksi sistem imun yang berlebihan terhadap alergen atau pemicu alergi. Alergen yang umum meliputi:
- Serbuk sari: bunga, rumput, dan pohon
- Debu: partikel kecil yang ada di dalam rumah
- Bulu hewan: misalnya dari anjing, kucing, dan hewan peliharaan lain
- Jamur: spora jamur yang ada di udara
Non-Alergi
Rhinitis ini terjadi tanpa adanya alergen. Di antaranya:
- Infeksi virus, seperti flu atau pilek
- Perubahan cuaca secara mendadak, misalnya ketika mendaki gunung
- Iritasi dari asap rokok, parfum, atau bahan kimia
- Obat-obatan tertentu yang digunakan pada hidung
- Kondisi medis kronis seperti asma, lupus, gangguan hormon, dan fibrosis kista
Cara Dokter Mendiagnosisย ย
Untuk mendiagnosis, dokter perlu melakukan serangkaian pemeriksaan yang mencakup:
- Anamnesis: menggali riwayat kesehatan pasien, termasuk gejala, paparan alergen, dan riwayat keluarga
- Pemeriksaan fisik: melihat kondisi dalam hidung yaitu pemerikasaan rhinoskopi anterior maupun posterior
- Tes alergi: untuk rhinitis alergi, tes kulit atau tes darah bisa dijalankan guna mengidentifikasi alergen secara spesifik
- Tes nasal endoskopi: digunakan untuk melihat lebih dalam kondisi saluran hidung jika diperlukan
Umumnya kombinasi anamnesis dan tes alergi menjadi metode yang paling efektif untuk mendiagnosis rhinitis alergi.
Cara Mengatasiย ย
Penanganan rhinitis mesti disesuaikan dengan jenis dan tingkat keparahan gejala. Beberapa pilihan penanganan yang biasa diambil meliputi:
Farmakologis
- Antihistamin oral atau topikal untuk meredakan gejala bersin dan gatal
- Kortikosteroid intranasal untuk mengurangi peradangan pada mukosa hidung
- Dekongestan (penggunaan jangka pendek) untuk meredakan hidung tersumbat
- Imunoterapi (untuk kasus alergi berat) guna membantu mengurangi sensitivitas terhadap alergen tertentu
Non-farmakologis
- Irigasi hidung dengan larutan salin untuk membersihkan bagian dalam hidung
- Menghindari pemicu alergi
- Penggunaan air humidifier atau penjernih udara
- Modifikasi lingkungan agar tak terpapar alergen
Komplikasiย ย
Rhinitis bisa memicu berbagai komplikasi bila tak mendapat penanganan yang baik. Komplikasi itu meliputi:
- Sinusitis kronis
- Infeksi telinga tengah (otitis media)
- Gangguan tidur obstruktif, termasuk sleep apnea
- Asma
- Polip hidung (tumbuhnya jaringan kecil dalam hidung)
- Gangguan kognitif dan konsentrasi
- Kecemasan dan depresi
- Penurunan kualitas hidup secara signifikan
Pencegahanย ย
Rhinitis dapat dicegah dengan sejumlah langkah, seperti:
- Mengidentifikasi dan menghindari alergen atau zat yang bisa memicu gejala yang timbul
- Mencuci tangan secara rutin untuk mencegah penyebaran infeksi bakteri dan virus
- Mengenakan masker untuk meminimalkan paparan zat penyebab iritasi dan alergi
- Menjaga kebersihan rumah untuk menyingkirkan debu atau tungau pemicu alergi
- Menghindari asap rokok dan paparan polusi udara lain
- Meningkatkan sistem imun dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, cukup tidur, dan berolahraga rutin
Kapan Harus ke Dokter?
Konsultasi dengan dokter diperlukan jika gejala berlangsung lebih dari 2 minggu dan tak kunjung reda dengan obat yang dijual bebas. Juga ketika gejala sudah mengganggu aktivitas sehari-hari dan mengalami demam disertai nyeri di area wajah.
Penting untuk menindaklanjuti gejala yang berlangsung lama karena mungkin itu tanda adanya komplikasi yang lebih serius. Konsultasi dengan dokter spesialis bisa membantu penanganan yang lebih efektif.
Narasumber:
Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher
Primaya Hospital Makassar
Referensi:
- Review of Rhinitis: Classification, Types, Pathophysiology. https://www.mdpi.com/2077-0383/10/14/3183#B5-jcm-10-03183. Diakses 23 Desember 2024
- Nonallergic rhinitis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/nonallergic rhinitis/symptoms-causes/syc-20351229. Diakses 23 Desember 2024
- Rhinitis Subtypes, Endotypes, and Definitions. https://www.immunology.theclinics.com/article/S0889-8561(15)00112-5/fulltext. Diakses 23 Desember 2024
- Hay Fever / Rhinitis. https://www.aaaai.org/conditions-treatments/allergies/hay-fever-rhinitis. Diakses 23 Desember 2024
- Allergic Rhinitis. https://jamanetwork.com/journals/jama/article-abstract/2816078. Diakses 23 Desember 2024
- Non-allergic rhinitis: a case report and review. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC2835646/. Diakses 23 Desember 2024
- Diagnosis and treatment of non-allergic rhinitis: focus on immunologic mechanisms. https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/1744666X.2020.1858804. Diakses 23 Desember 2024
- Rhinitis. https://www.msdmanuals.com/home/ear-nose-and-throat-disorders/nose-and-sinus-disorders/rhinitis#Allergic-Rhinitis_v28482713. Diakses 23 Desember 2024