• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Mengenal TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation)

Tens

TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) adalah salah satu metode pengobatan nyeri yang makin populer. Selain bersifat non-invasif, efek samping metode ini relatif minim dibanding obat penghilang nyeri yang mesti dikonsumsi dalam jangka panjang. Artikel ini akan membahas metode TENS lebih lanjut.

Mengenal TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation)

TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) adalah metode terapi yang memanfaatkan stimulasi listrik melalui kulit untuk mengurangi rasa nyeri. Teknik ini dilakukan dengan meletakkan elektroda pada kulit untuk mengalirkan arus listrik berfrekuensi rendah pada saraf-saraf yang terkait dengan area yang mengalami nyeri. Arus listrik itu merangsang saraf dan berperan mengurangi sinyal nyeri yang disampaikan ke otak sehingga nyeri tak terasa.

buat jani dokter primaya

TENS telah digunakan secara luas dalam penanganan berbagai kondisi nyeri baik kronis maupun akut, seperti nyeri punggung, artritis, pascaoperasi, neuropati, dan berbagai kondisi nyeri muskuloskeletal lainnya. TENS menggunakan mesin khusus portabel berukuran kecil dan bertenaga baterai atau listrik. Biasanya terapi TENS dilakukan di rumah sakit agar lebih optimal dan efektif.

Ada tiga jenis TENS, yakni:

  • Konvensional: durasi 30 menit dengan intensitas rendah pada area nyeri untuk menciptakan sensasi nyaman
  • Mirip akupunktur: durasi tidak lebih dari 20 menit dengan intensitas tinggi pada otot atau titik akupunktur untuk menghasilkan kontraksi kuat
  • Singkat intens: durasi maksimal 5 menit dengan intensitas tinggi untuk menghasilkan parestesia atau sensasi seperti kesemutan maksimum

Dokter akan menyarankan jenis TENS yang tepat berdasarkan kondisi yang dialami dan kebutuhan pasien.

Siapa Saja yang Memerlukan TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation)

TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) kerap menjadi pilihan untuk mengatasi berbagai kondisi nyeri. Di antaranya:

  • Nyeri punggung dan leher: misalnya akibat postur yang buruk, cedera, atau pekerjaan fisik
  • Nyeri sendi dan artritis: peradangan sendi bisa menyebabkan nyeri yang signifikan dan memerlukan TENS untuk mengurangi ketidaknyamanan
  • Fibromyalgia: individu dengan kondisi yang menyebabkan nyeri kronis di seluruh tubuh ini juga bisa memanfaatkan TENS
  • Nyeri pascabedah: nyeri yang terasa seusai operasi biasanya dapat diredakan dengan TENS
  • Nyeri saraf: pasien dengan kondisi saraf tertentu, termasuk diabetes, mungkin membutuhkan perawatan ini

Kapan Seseorang Memerlukan TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation)

Dokter bisa merekomendasikan TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) ketika rasa nyeri sudah mulai mengganggu aktivitas sehari-hari hingga menurunkan kualitas hidup. Hal-hal berikut ini biasanya menjadi pertimbangan untuk menjalani TENS:

  • Terapi obat tak efektif atau menimbulkan efek samping yang tak diinginkan
  • Pasien tak dapat mengonsumsi obat penghilang nyeri dalam jangka panjang karena masalah kesehatan lain
  • Rasa nyeri mengganggu fungsi gerak, konsentrasi, atau suasana hati pasien
  • Hasil pemeriksaan menyeluruh memastikan metode TENS cocok bagi pasien
Baca Juga:  Laparoscopy Teknik Bedah Minimal Invasif

Manfaat/Tujuan TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation)

TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) menawarkan sederet manfaat yang membuatnya diminati banyak pasien dan tenaga medis. Manfaat utama terapi ini antara lain:

  • Meredakan rasa nyeri baik yang bersifat akut maupun kronis
  • Mengurangi ketergantungan pada obat penghilang nyeri yang sering memunculkan efek samping bila digunakan dalam jangka panjang
  • Perbaikan kualitas tidur dengan berkurangnya rasa nyeri
  • Mengurangi kekakuan otot, terutama pada pasien dengan nyeri punggung atau sendi

Menurut sejumlah studi, efektivitas TENS bervariasi, tergantung frekuensi dan intensitas arus yang digunakan, juga jenis nyeri yang dirasakan pasien.

Persiapan Sebelum Menjalani TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation)

Sebelum menjalani terapi TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation), ada sejumlah persiapan yang perlu dilakukan, antara lain:

Konsultasi dengan tenaga kesehatan:

  • Pasien harus berkonsultasi dengan dokter, fisioterapis, atau terapis lain yang berpengalaman dalam penggunaan TENS untuk memastikan prosedur ini tepat untuk pasien
  • Tenaga kesehatan akan mengevaluasi kondisi pasien dan menentukan indikasi penggunaan TENS yang sesuai.

Pemeriksaan kulit:

  • Area kulit yang akan ditempeli elektroda TENS harus dalam kondisi baik, tidak ada luka, infeksi, atau iritasi.
  • Jika perlu, area kulit dapat dibersihkan dan disiapkan sesuai dengan prosedur.

Pemilihan perangkat TENS:

  • Tenaga kesehatan akan memilih perangkat TENS yang sesuai dengan kondisi dan preferensi pasien.
  • Perangkat TENS memiliki beragam fitur dan pengaturan yang bisa disesuaikan.

Edukasi penggunaan:

  • Pasien akan diberi informasi tentang cara penggunaan perangkat TENS yang benar dan aman.
  • Pasien juga akan diberi tahu tentang tujuan, manfaat, dan potensi efek samping TENS.

Prosedur dan Pelaksanaan TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation)

Prosedur TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) sederhana, tapi tetap harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih untuk memastikan keamanan dan efektivitas terapi. Secara umum, prosedurnya berlaku seperti berikut ini:

  • Penempatan elektroda pada kulit di area yang mengalami nyeri dengan terlebih dahulu mengoleskan gel konduktif
  • Pengaliran dan pengaturan intensitas arus listrik sesuai dengan batas toleransi pasien
  • Pengaturan frekuensi dan durasi sesuai dengan tujuan terapi
  • Pemantauan respons pasien selama prosedur dan penyesuaian perangkat berdasarkan umpan balik (feedback) dari pasien
Baca Juga:  EGD: Prosedur Medis Evaluasi Kondisi Saluran Pencernaan Atas

Prosedur TENS biasanya dilakukan dalam beberapa sesi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien.

Perawatan Pasca TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation)

Sebagai prosedur non-invasif, TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) tidak memerlukan perawatan khusus sesudah terapi. Perawatan pasca-TENS yang biasa dilakukan termasuk:

  • Melakukan peregangan ringan guna menjaga otot tetap rileks
  • Memeriksa kulit untuk memastikan tak ada iritasi atau luka akibat elektroda
  • Meminum cukup air demi membantu proses pemulihan
  • Mencatat respons tubuh atau perubahan yang dirasakan seusai terapi agar dokter bisa menyesuaikan terapi selanjutnya berdasarkan informasi tersebut

Adakah Efek Samping Setelah TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation)

Metode terapi TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) pada dasarnya aman. Tapi tetap ada kemungkinan muncul efek samping ringan, seperti:

  • Iritasi kulit tempat elektroda dipasang
  • Rasa tidak nyaman ketika dialiri arus listrik
  • Kram otot ringan atau perubahan sensasi di area yang distimulasi, bisa hilang seusai terapi
  • Reaksi alergi terhadap bahan elektroda atau gel konduktif yang digunakan

TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) di Primaya Hospital

Primaya Hospital adalah salah satu rumah sakit yang menawarkan layanan TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) dengan perangkat modern serta tenaga medis profesional dan terlatih. Primaya Hospital memiliki dokter spesialis yang berpengalaman dalam menangani berbagai kasus nyeri kronis dan akut sehingga pasien bisa dipastikan memperoleh perawatan yang tepat dan efektif.

Narasumber:

dr. Yudistira, Sp. N

Speiais Neurologi

Primaya Hospital Bekasi Timur

 

Referensi:

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below