• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Merokok Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Prostat, Cek Faktanya!

Kanker prostat

Di balik kepulan asap rokok yang tampak nikmat, tersimpan segudang bahaya yang mengintai kesehatan. Bukan cuma paru-paru atau jantung yang menjadi target, kebiasaan merokok juga bisa mempengaruhi kanker prostat. Menurut sejumlah penelitian, risiko kematian akibat kanker prostat pada orang yang terbiasa merokok lebih besar. Untuk memahami lebih mendalam bagaimana keterkaitan merokok dengan risiko kematian kanker prostat, simak artikel berikut ini.

Mengenal Kanker Prostat

Prostat adalah kelenjar kecil di bawah kandung kemih dan mengelilingi saluran yang membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh atau uretra. Kelenjar yang ukurannya sebesar kacang kenari ini hanya dimiliki pria. Kanker prostat terjadi ketika sel-sel di kelenjar itu mulai tumbuh secara tidak normal dan tak terkendali hingga membentuk tumor.

buat jani dokter primaya

Kanker ini biasanya tumbuh dengan lambat, tapi ada juga kemungkinan berkembang dengan cepat dan menyebar ke bagian tubuh lain. Gejala awal kanker prostat sering kali tak terasa. Tapi, seiring dengan perkembangan penyakit, pasien bisa mengalami kesulitan berkemih dan nyeri panggul serta terdapat darah dalam urine.

Sejumlah faktor risiko umum kanker prostat meliputi:

  • Berusia di atas 50 tahun
  • Ada riwayat keluarga yang menderita kanker prostat, terutama ayah atau saudara laki-laki
  • Pola makan tidak sehat
  • Kebiasaan merokok

Di antara sederet faktor risiko itu, bisa dikatakan merokok kerap diabaikan. Merokok biasanya hanya dikaitkan dengan risiko penyakit jantung dan paru-paru. Namun, dalam penelitian yang terbit di jurnal European Urology, diketahui pria yang merokok memiliki risiko kematian akibat kanker prostat lebih tinggi dibanding mereka yang tidak merokok.

Hubungan antara Merokok dan Kanker Prostat

Merokok adalah kebiasaan yang merugikan kesehatan dan telah terbukti menyebabkan berbagai penyakit, termasuk beberapa jenis kanker. Terdapat lebih dari 7.000 bahan kimia yang terkandung di dalam rokok dan sedikitnya 70 di antaranya bersifat karsinogenik alias dapat memicu kanker. Banyak penelitian yang menemukan kaitan rokok dengan kanker, terutama kanker pada bagian dari sistem pernapasan yang terkena dampak langsung rokok.

Adapun ihwal hubungan antara merokok dan kanker prostat, penelitian โ€œSmoking and Risk of Prostate Cancer and Prostate Cancer Death: A Pooled Studyโ€ di European Urology memang tak mendapati korelasi positif antara kebiasaan merokok dan kanker prostat. Artinya, orang yang terbiasa merokok tidak lantas lebih berisiko terkena kanker prostat daripada nonperokok.

Baca Juga:  Reaksi Tubuh Saat Terinfeksi Virus Corona

Tapi peneliti menemukan bahwa angka kematian akibat kanker prostat lebih tinggi pada pasien yang terbiasa merokok. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kemungkinan kanker yang lebih agresif dan respons pengobatan yang lebih buruk pada perokok.

Hasil penelitian itu selaras dengan riset yang terbit di jurnal Cancer Causes & Controlย bahwa merokok tembakau berkaitan dengan keagresifan kanker prostat. Pada pasien yang merupakan perokok, penyakit kanker prostat yang diderita lebih agresif ketimbang pasien yang bukan perokok.

Berdasarkan studi, perokok memiliki tingkat kematian hingga 30 persen lebih tinggi akibat kanker prostat dibanding mereka yang tidak merokok. Hal ini menunjukkan bahwa merokok tidak hanya berkontribusi pada kemunculan kanker, tapi juga mempengaruhi hasil pengobatan dan kelangsungan hidup pasien.

Terdapat beberapa kemungkinan mekanisme bagaimana merokok tembakau dapat menjadi faktor yang memicu atau meningkatkan keagresifan kanker prostat:

Paparan Karsinogen Langsung

Berbagai karsinogen dari asap rokok, seperti polycyclic aromatic hydrocarbonsย (PAHs), nitrosamine, aromatic amines, dan logam berat seperti kadmium, diserap oleh paru-paru dan masuk ke sirkulasi darah. Zat-zat ini kemudian dapat mencapai jaringan prostat dan secara langsung merusak DNA sel prostat hingga terjadi mutasi yang mengarah pada pertumbuhan sel kanker.

Stres Oksidatif

Merokok menghasilkan radikal bebas yang dapat merusak sel, protein, dan DNA di tubuh. Kondisi ini dikenal sebagai stres oksidatif yang dapat menyebabkan kerusakan DNA pada sel-sel prostat. Bila kerusakan ini tak bisa diatasi oleh sistem tubuh, mutasi genetik dapat terjadi dan meningkatkan kemungkinan perubahan sel normal menjadi sel kanker.

Peradangan Kronis (Inflamasi)

Merokok memicu respons peradangan kronis di seluruh tubuh. Jika berlangsung lama, inflamasi itu bisa menciptakan lingkungan yang mendukung bagi pertumbuhan sel kanker.

Baca Juga:  Tumor Wilms: Kenali Gejala dan Cara Mengobatinya

Gangguan Hormonal

Keseimbangan hormon, terutama testosteron, berperan penting dalam fungsi prostat dan perkembangan kanker prostat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa merokok dapat mempengaruhi kadar hormon tersebut dalam tubuh dan meningkatkan risiko pertumbuhan sel prostat. Meski begitu, masih diperlukan riset lebih lanjut untuk memastikan efeknya pada risiko kanker.

Pelemahan Sistem Kekebalan Tubuh

Sistem kekebalan tubuh bertugas mendeteksi dan menghancurkan sel-sel abnormal, termasuk sel kanker. Fungsi sistem ini bisa terganggu akibat merokok sehingga sel kanker lebih berpeluang tumbuh dan berkembang.

Berdasarkan uraian di atas, merokok jelas memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan, khususnya dalam hal kanker prostat. Dengan bukti-bukti yang ada, penting bagi masyarakat untuk menyadari risiko ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Menghentikan kebiasaan merokok tidak hanya dapat mengurangi risiko kanker, tapi juga bisa meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Narasumber:

dr. Sandha Medika Permana, Sp.U

Spesialis Urologi

Primaya Hospital Bekasi Utara

 

Referensi:

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below