• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Terapi Proton: Salah Satu Cara untuk Menangani Kanker

terapi proton

Terapi radiasi telah lama menjadi salah satu cara untuk menangani kanker. Seiring dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan seputar kanker, kini terdapat terapi radiasi yang lebih maju, yakni terapi proton. Terapi ini disebut-sebut lebih banyak memberikan manfaat dengan efek samping minimal, tapi masih terus dikembangkan lewat berbagai penelitian.

Mengenal Terapi Proton

Terapi proton adalah salah satu jenis terapi kanker yang paling menjanjikan. Terapi ini merupakan hasil pengembangan terapi radiasi yang kerap digunakan untuk mengobati berbagai jenis kanker. Terapi radiasi konvensional memanfaatkan teknologi sinar-X, sedangkan terapi menggunakan partikel subatomik yang disebut proton.

buat jani dokter primaya

Partikel bermuatan positif ini berfungsi menargetkan dan menghancurkan sel-sel kanker dengan tingkat presisi yang tinggi. Terapi proton memiliki keunggulan dalam hal pendistribusian dosis radiasi. Terapi ini bisa langsung menyasar tumor dengan dosis tinggi sehingga bisa menekan risiko kerusakan pada jaringan di sekitarnya yang masih sehat. Karena itu, terapi ini amat efektif sebagai metode pengobatan untuk tumor yang berada di dekat struktur kritis seperti mata, otak, dan tulang belakang.

Menurut penelitian yang diterbitkan Molecular and Clinical Oncology, penggunaan terapi proton terus meningkat dari tahun ke tahun. Terapi ini pun menunjukkan hasil yang signifikan dalam mengurangi efek samping jangka panjang dibanding terapi radiasi konvensional, khususnya dalam kasus kanker pada anak-anak dan tumor yang sulit dijangkau.

Siapa Saja yang Memerlukanย ย 

Terapi proton bisa memberikan manfaat dalam penanganan berbagai jenis kanker. Tapi dokter lebih sering merekomendasikan terapi ini kepada pasien kanker tertentu, seperti:

  • Kanker otak dan sistem saraf pusat karena lokasi tumor otak dekat dengan jaringan saraf yang sensitif
  • Kanker mata karena sinar proton bisa diarahkan dengan tingkat presisi yang tinggi sehingga bisa meminimalkan risiko terganggunya penglihatan
  • Kanker prostat untuk mengurangi risiko efek samping seperti disfungsi seksual dan inkontinensia urin
  • Kanker prediatrik karena anak-anak lebih rentan terhadap efek samping jangka panjang radiasi
  • Kanker paru-paru dan mediastinum demi menghindari paparan radiasi yang berlebihan pada jantung dan jaringan paru-paru yang sehat

Kapan Seseorang Memerlukanย 

Tim medis yang terdiri atas beragam dokter akan merekomendasikan terapi proton bila pemeriksaan menunjukkan pasien memerlukan terapi ini. Biasanya tim medis akan mempertimbangkan sejumlah faktor ketika mengambil keputusan ini, seperti:

  • Jenis dan lokasi tumor
  • Stadium kanker
  • Usia dan kondisi kesehatan umum pasien
  • Riwayat pengobatan sebelumnya
  • Risiko efek samping dari terapi radiasi konvensional

Terapi proton kerap menjadi rekomendasi saat:

  • Tumor berada di dekat organ-organ penting yang sensitif terhadap radiasi
  • Diperlukan dosis radiasi yang tinggi untuk mengontrol tumor
  • Pasien sebelumnya sudah menjalani terapi radiasi dan membutuhkan pengobatan tambahan
  • Pasien adalah anak-anak atau remaja yang lebih berisiko mengalami efek samping jangka panjang dari radiasi
Baca Juga:  Pemeriksaan Radiologi, Fungsi, Jenis, dan Kondisi Medis yang Dapat Dideteksi

Manfaat/Tujuanย ย 

Sama seperti terapi radiasi konvensional, tujuan terapi proton adalah menghancurkan sel-sel kanker. Namun terapi ini sekaligus bisa meminimalkan kerusakan pada jaringan sehat di sekitar area organ yang terkena kanker karena keunggulannya dalam hal menargetkan tumor secara presisi. Manfaat lainnya termasuk:

  • Dosis radiasi bisa lebih terkontrol karena energi bisa dilepaskan di kedalaman tertentu di tumor
  • Risiko efek samping lebih rendah
  • Dosis radiasi bisa diberikan lebih tinggi pada kondisi tumor tertentu tanpa meningkatkan risiko pada jaringan yang sehat
  • Menjadi pilihan yang efektif untuk menangani tumor yang sulit dijangkau

Persiapan Sebelum Menjalani Terapiย ย 

Terdapat serangkaian langkah persiapan yang penting untuk menjalani terapi proton yang meliputi:

  • Konsultasi awal dengan tim onkologi radiasi untuk membahas rencana pengobatan dan potensi efek samping
  • Pencitraan diagnostik dengan computed tomography (CT)scan atau magnetic resonance imaging (MRI) untuk memastikan akurasi ukuran dan lokasi tumor
  • Perencanaan radiasi secara detail menggunakan perangkat lunak khusus untuk menentukan arah dan dosis terapi yang akan diberikan, termasuk dengan melakukan simulasi
  • Pembuatan alat khusus seperti masker dan penyangga tubuh untuk memastikan pasien tetap dalam posisi yang sama selama terapi berlangsung
  • Persiapan fisik dan mental pasien lewat edukasi seputar terapi proton oleh tim medis

Prosedur dan Pelaksanaan Terapiย ย 

Prosedur terapi proton umumnya melibatkan sejumlah langkah, antara lain:

  • Penentuan posisi: pasien berbaring di meja terapi menggunakan alat penunjang yang telah dipersiapkan. Tim medis akan memastikan posisi pasien sudah tepat menggunakan sistem pencitraan.
  • Pemberian radiasi: mesin terapi proton diarahkan ke bagian tubuh pasien sesuai dengan rencana pengobatan. Selama sesi, pemberian sinar proton akan dipercepat melalui akselerator partikel ke arah tumor dengan presisi tinggi. Pasien tidak akan merasakan apa-apa selama proses ini.
  • Pemantauan: tim medis akan memantau pasien dari ruang kendali selama sesi terapi menggunakan kamera dan interkom
  • Sesi berulang: terapi proton biasanya diberikan dalam beberapa sesi yang berlangsung sekitar 15-30 menit per sesi dan pasien bisa pulang seusai sesi dalam hari itu jika tim medis sudah mengonfirmasi tidak ada masalah yang terjadi terutama terkait dengan efek samping
Baca Juga:  Pemeriksaan CT Scan: Definisi, Tujuan, Keunggulan, dan Risikonya

Perawatan Pasca Terapiย ย 

Seusai terapi proton, pasien akan menjalani pemantauan dan perawatan selama beberapa saat oleh tim medis. Dalam beberapa hari, pasien akan diminta kembali untuk menjalani pemeriksaan rutin dan memantau hasil pengobatan serta mengecek apakah ada tanda-tanda kekambuhan tumor.

Meski terapi proton minim efek samping, pasien mungkin akan mengalami gejala ringan seperti kelelahan dan kulit kemerahan atau iritasi. Tim medis akan memberikan panduan mengenai cara mengatasi gejala ini. Pasien juga mungkin memerlukan dukungan psikologis dan program rehabilitasi guna membantu pemulihan kondisi fisik dan mental.

Adakah Efek Samping Setelah Terapiย 

Terapi proton terbilang memiliki efek samping yang rendah dibanding terapi radiasi yang biasanya. Namun tetap ada kemungkinan efek samping jangka pendek dan jangka panjang yang perlu menjadi perhatian, seperti:

Efek samping jangka pendek

  • Kelelahan
  • Iritasi kulit pada area yang menjalani terapi
  • Mual atau muntah, terutama jika terapiย  menyasar area perut
  • Sakit kepala bila area kepala yang mendapat penanganan terapi

Efek samping jangka panjang

  • Perubahan pada jaringan di area yang diobati
  • Risiko kanker sekunder, walau lebih rendah dibanding terapi radiasi konvensional
  • Masalah tumbuh-kembang anak-anak

Terapi Proton di Primaya Hospital

Primaya Hospital telah memanfaatkan teknologi terapi proton sebagai bagian dari komitmen untuk menyediakan terapi kanker yang efektif dan lebih maju. Dengan fasilitas terapiย  terbaru, Primaya Hospital menawarkan pendekatan individual yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap pasien.

Narasumber:

dr. Lola Dwi Syahtira

Dokter Umum

Primaya Hospital Sukabumi

 

Referensi:

Share to :

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below