• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Sering Terjadi Pada Wanita, Apa Itu Nyeri Kepala Tipe Tegang?

Pernahkah Anda mengalami ketegangan kepala? Rasanya seperti kepala diikat tali atau ditekan benda berat.ย  Kondisi ini disebut dengan nyeri kepala tipe tegang atau tension type headache (TTH).

buat jani dokter primaya

Nyeri kepala jenis ini sering terjadi pada usia remaja hingga dewasa. Dilansir dari National Library of Medicine, kondisi ini menyerang hingga 4% populasi secara umum dan lebih banyak terjadi pada wanita.

Kondisi ini sebenarnya tidak berbahaya, tetapi sensasinya dapat mengganggu aktivitas. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui penyebab utamanya. Dalam artikel kali ini akan dibahas lebih lengkap mengenai nyeri kepala tipe tegang.

Gejala

Nyeri kepala tipe tegang adalah kondisi di mana kedua sisi kepala terasa seperti ditekan benda berat, dan dapat disertai nyeri dan kaku di sekitar dahi, belakang kepala dan leher.ย Kondisi ini juga dikenal dengan sebutan nyeri kepala stress.

Sakit kepala tipe tegang dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu tipe episodik dan kronis. Gejala yang ditimbulkan dari kondisi ini bisa berbeda pada setiap orang.

ย Pada Tipe Episodik, serangan nyeri kepala berlangsung dari 30 menit hingga seminggu. Rasa sakitnya muncul secara bertahap dan sering kali hilang timbul, muncul kurang dari 15 hari dalam satu bulan.

ย Pada Tipe Kronis nyeri kepala muncul lebih dari 15 hari hingga 3 bulan. Sakit kepala yang ditimbulkan lebih kuat dari tipe episodik.

Gejala lain nyeri kepala tipe tegang antara lain:

  • Intensitas nyeri ringan atau sedang
  • Muncul pada sore hari,
  • Rasa kelelahan,
  • Susah tidur,
  • Cepat marah,
  • Susah berkonsentrasi,
  • Nyeri otot,

Penyebab

Penyebab utama kondisi ini belum diketahui secara pasti, namun stress menjadi salah satu faktor penyebab utama. Beberapa hal yang dapat memicu nyeri kepala tipe tegang antara lain

  • Cemas,
  • Depresi,
  • Terlalu sering memicingkan mata,
  • Terlalu banyak mengonsumsi alkohol dan minuman mengandung kafein,
  • Dehidrasi,
  • Kurang tidur,
  • Kurang olahraga,
  • Terpapar sinar matahari yang terlalu terik,
  • Kelaparan,
  • Postur tubuh yang buruk,
  • Infeksi sinus,
  • Gangguan gigi dan rahang,
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri lebih dari 10 hari,
  • Faktor usia,
  • Ukuran kacamata yang tidak sesuai,
Baca Juga:  Syok Kardiogenik, Kenali Gejala dan Penanganannya

Cara Dokter Mendiagnosis

Dokter akan melakukan anamensis (tanya jawab) dan pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis nyeri kepala tipe tegang. Dokter akan menyampaikan beberapa pertanyaan terkait sensasi nyeri kepala yang Anda alami, seperti lokasi, tingkat keparahan, dan lain sebagainya.

Selain itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik seperti menekan otot di sekitar pundak dan leher. Pada tahap ini, dokter juga akan memeriksa kondisi leher pasien apakah melami luka atau tidak.

Apabila keluhan nyeri kepala tegang cukup berat, dokter akan menyarankan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab utamanya. Beberapa pemeriksaan penunjang yang diperlukan meliputi:

  • CT scan atau MRI kepala untuk mendeteksi apakah ada kelainan pada otak.
  • Tes lumbal pungsi yang bertujuan untuk memeriksa kemungkinan peradangan atau infeksi pada otak.
  • Tes ketajaman penglihatan untuk mendeteksi kelainan refraksi yang menyebabkan pasien sering memicingkan mata.
  • Sleep study untuk mengetahui apakah pasien mengalami gangguan tidur.

Cara Mengatasi

Ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengatasi nyeri kepala tegang agar gejalanya cepat reda dan tidak mudah kambuh. Selain mengonsumsi obat anti nyeri seperti ibuprofen atau paracetamol saat gejalanya muncul, dokter dapat meresepkan obat-obatan yang lebih kuat, seperti:

  • Ketorolac,
  • Naproxen,
  • Ketoprofen,

Disamping obat-obatan untuk meredakan nyeri, dokter juga bisa meresepkan obat antidepresen golongan trisiklik dan antikonvulsan atau pelemas otot.

Baca Juga:  Vaksin Corona Untuk Anak, Perlukah? Ini Menurut CDC

Komplikasi

Meskipun tidak separah migrain, tapi nyeri kepala tegang yang tidak ditangani dengan tepat menyebabkan nyeri kepala sering kambuh sehingga mengganggu aktivitas Anda.

Komplikasi yang dapat terjadi adalah rebound headache, yaitu sakit kepala akibat mengonsumsi obat pereda nyeri secara berlebihan. Akibatnya tubuh akan terbiasa dengan obat sehingga mengalami semacam ketergantungan. Saat konsumsi obat dihentikan, gejala nyeri kepala akan muncul kembali.

Pencegahan

Nyeri kepala dapat dicegah dengan mengubah pola hidup dan mengelola stres dengan melakukan beberapa cara berikut:

  • Terapi relaksasi,
  • Terapi perilaku kognitif,
  • Terapi pijat,
  • Akupuntur,

Kapan Harus ke Dokter?

Walaupun nyeri kepala tipe tegang sering terjadi dan tidak berat, tapi Anda tak boleh meremehkannya. Anda harus segera ke dokter apabila mengalami gejala-gejala di atas yang tidak perbaikan dengan obat yang dijual bebas. Makin cepat Anda berkonsultasi dengan dokter, nyeri bisa segera diatasi.ย  Nyeri kepala tipe tegang yang timbul dalam waktu lama akan lebih sulit disembuhkan sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui penyebab utamanya dan menyarankan terapi yang tepat.

Narasumber:

dr. Andira Larasari, Sp. S

Spesialis Saraf

Primaya Evasari Hospital

 

Referensi:

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.