![macam macam cedera](https://primayahospital.b-cdn.net/wp-content/uploads/2023/07/macam-macam-cedera1.jpg)
Tidak hanya satu, ada macam macam cedera dengan penyebab berbeda-beda yang menimbulkan rasa kurang nyaman. Oleh karenanya, ketahui apa saja jenis cedera, penyebab, serta cara penanganannya dengan benar.
Hal itu bertujuan agar kegiatan sehari-hari tidak sampai terganggu akibat rasa sakit yang muncul. Terlebih tubuh cedera bisa mengalami komplikasi jika tidak mendapatkan penanganan dengan benar.
Sekilas Tentang Cedera
Sesuai namanya, cedera merupakan gangguan kesehatan yang muncul selama atau setelah tubuh melakukan aktivitas berat. Cedera sangat rawan dialami oleh olahragawan, atlet, dan pekerja berat seperti halnya kuli panggung ataupun tukang bangunan.
Penanganan cedera harus sesuai dengan kondisi serta penyebab cedera itu sendiri. Penyebabnya bisa karena terkilir, tubuh menanggung beban terlalu besar, konsentrasi olahraga di atas kemampuan tubuh, atau mengalami kecelakaan.
Menghindari berbagai penyebabnya merupakan keharusan agar tubuh tetap dalam kondisi normal dan mendukung untuk menjalankan kegiatan sehari-hari tanpa harus menanggung rasa sakit berlebihan.
Macam-Macam Cedera
Tubuh manusia tersusun atas tulang, otot, dan jaringan lain yang saling terikat. Saat mengalami guncangan atau rangsangan dengan intensitas tinggi secara tiba-tiba, biasanya akan timbul cedera.
Jenis-jenis cedera yang umum muncul ada banyak, tergantung dari pemicunya. Penasaran dengan apa saja itu? Penjelasan lengkapnya ada di bawah ini:
1. Strain
Penyebab kemunculan strain adalah terjadinya tarikan atau regangan yang berlebihan pada otot dan tendon, yaitu sebuah jaringan yang menghubungkan antara otot dengan tulang. Lokasi paling umum muncul strain yaitu pergelangan kaki, lutut, dan punggung.
2. Sprain Terkilir / Keseleo
Memaksakan diri untuk melakukan sesuatu dapat memicu sprain. Sprain sendiri merupakan cedera yang terjadi ketika persendian bergerak melebihi batas normalnya. Bagian tubuh yang paling sering mengalami sprain berupa pergelangan kaki, pergelangan tangan, dan lutut.
3. Patah Tulang
Cedera patah tulang merupakan kondisi dimana kesinambungan tulang rusak akibat benturan keras. Patah tulang paling sering terjadi setelah kecelakaan, jatuh dari ketinggian, dan tertindih benda berat.
4. Cedera Bahu
Pada kebanyakan kasus, cedera bahu sering sekali dialami oleh para olahragawan, seperti petenis, pemain golf, perenang, pemain bisbol, dan lainnya. Penyebabnya terjadinya yakni karena munculnya beban serta gerakan yang intens di area bahu.
5. Dislokasi dan Subluksasi
Sesuai namanya, kondisi ini terjadi saat tulang di sendi mengalami pergeseran atau keluar dari posisi normalnya, misalnya akibat kecelakaan atau terjatuh.
6. Cedera Siku
Siku menjadi anggota tubuh yang sering manusia gunakan untuk beraktivitas baik ringan maupun berat. Paling umum, cedera siku paling sering terjadi pada olahragawan yang gerakannya bertumpu pada siku.
7. Cedera Pinggang
Cedera pinggang bisa saja muncul karena insiden saat olahraga atau kecelakaan. Cabang olahraga dengan risiko cedera pinggang paling tinggi misalnya saja bersepeda, golf, dan angkat beban.
8. Cedera Lutut
Meski fungsi pentingnya tidak begitu manusia sadari, akan tetapi lutut merupakan anggota tubuh yang cukup sering mengalami cedera. Sebab bagian tersebut sering menjadi tumpuan berat badan, sehingga saat mendapatkan rangsangan terlalu intens, bagian ini akan mengalami tekanan.
9. Cedera Paha
Mungkin banyak yang mengira paha tidak bisa cedera. Pada dasarnya, paha bisa saja cedera saat otot hamstring mendapatkan tekanan karena beberapa aktivitas lari, mulai dari sprint, basket, dan sepakbola.
10. Cedera Pergelangan Kaki
Ada beberapa jenis cedera pergelangan kaki, mulai dari sprain, dislokasi, robekan tendon, hingga patah tulang. Seluruhnya perlu mendapatkan penanganan tepat untuk menghindari gejala lebih parah.
11. Cedera betis
Seringkali, cedera betis melibatkan tendon dan otot. Salah satu penyebab kemunculannya paling umum adalah terjadinya peregangan dan kontraksi yang berlebihan pada otot sehingga mengakibatkan robekan.
Pencegahan Cedera
Daripada harus merasakan sakit yang berpotensi mengalami komplikasi, ada baiknya untuk melakukan tindak pencegahan sejak dini. Caranya tidak rumit, yaitu seperti di bawah ini:
1. Menggunakan Perlengkapan dan Pelindung Memadai
Baik saat berkendara atau berolahraga, sebaiknya gunakan perlengkapan keamanan berstandar SNI. Jangan asal memilih produk karena takutnya ketika terkena sedikit benturan malah rusak dan tingkat pengamanannya menjadi rendah.
2. Gunakan Teknik Olahraga yang Tepat
Bagi para olahragawan pemula, usahakan untuk menggunakan jasa mentor berpengalaman. Pada dasarnya, setiap jenis olahraga memiliki gerakan tersendiri yang tingkat kesulitannya berbeda-beda.
4. Jangan Berlebihan
Menjalankan olahraga memang baik untuk membantu menjaga kesehatan tubuh, akan tetapi tetap harus Anda lakukan sesuai kemampuan tubuh. Terlalu memaksakan diri akan memberikan efek buruk berkepanjangan.
5. Lakukan Pendinginan
Selain pemanasan, dalam olahraga juga penting melakukan pendinginan. Tujuannya adalah agar otot lebih rileks dan tidak tegang. Dengan begitu Anda tidak akan mudah mengalami cedera ringan ataupun berat.
6. Lanjutkan Aktivitas Secara Perlahan
Bagi yang pernah mengalami cedera, jangan langsung menjalankan aktifitas-aktifitas berat termasuk olahraga secara intens. Coba konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter agar mendapatkan saran paling tepat.
Cara Dokter Mendiagnosa
Pertama-tama, dokter akan mengajukan pertanyaan mengenai apa yang pasien alami sebelumnya serta riwayat kesehatannya. Langkah berikutnya adalah memeriksa dengan memanfaatkan berbagai perlengkapan berteknologi tinggi seperti:
- USG musculoskeletal
- Foto rontgen
- CT Scan 256 slices untuk mendapatkan gambar dengan tampilan lebih detail dan jelas
- MRI 1,5 T dengan 8 channel untuk membantu mempermudah diagnosis pasien
Penanganan Cedera
Ada dua cara penanganan cedera yang dokter sesuai dengan tingkat keparahan kondisi pasien yaitu dengan operasi atau tanpa operasi.
Penanganan non operasi, meliputi:
- Pemberian obat-obatan: Setelah mendeteksi cedera, langkah berikutnya adalah dokter akan memberikan obat anti inflamasi non steroid, misalnya yaitu aspirin dan ibuprofen. Manfaat utamanya adalah untuk mengurangi rasa nyeri dan meredakan pembengkakan.
- Imobilisasi: Imobilisasi adalah cara yang bertujuan untuk mengurangi pergerakan anggota tubuh guna mencegah kerusakan yang semakin parah. Tindakan yang masuk dalam imobilisasi adalah bidai, splint, dan gips.
- Terapi dan rehabilitasi: Tindakan terasi bisa berupa berupa pijat, penggunaan arus listrik, gelombang suara, maupun latihan gerak. Manfaat pentingnya adalah mengembalikan fungsi tulang sampai siap beraktivitas kembali.
Pendekatan operasi, meliputi :
- Operasi terbuka: Orang yang mengalami cedera olahraga seperti patah tulang maupun robekan ligamen dan otot biasanya dokter sarankan untuk menjalankan operasi terbuka.
- Tindakan arthroscopy: Ada satu keunggulan dari arthroscopy yakni sayatannya sangat minim sehingga nyeri dan risiko infeksi lebih kecil. Di samping itu, waktu penyembuhannya cepat.
Kapan Harus Periksa ke Dokter
Tidak perlu menunda terlalu lama, ketika Anda mengalami cedera, usahakan langsung temui dokter untuk berkonsultasi dan memeriksa kondisi tulang secara lebih detail. Sebab terkadang luka yang terlihat kecil dari luar, ternyata malah mengancam keselamatan. Terlebih jika sudah muncul gejala seperti di bawah ini:
- Kelemahan dan ketidakmampuan melakukan aktivitas dan menopang badan
- Terlihat adanya benjolan atau perubahan bentuk
- Bengkak dan nyeri bertambah parah
- Terdengar bunyi saat sendi digerakkan
- Kesulitan bernapas
- Kehilangan keseimbangan
- Demam
Ada banyak komponen tubuh yang memiliki peran penting. Menjaga kondisinya agar tetap dalam kondisi baik dan terhindar dari macam macam cedera menjadi PR penting yang tidak boleh Anda abaikan begitu saja.
Reviewed by
dr. L. Yudhantoro, Sp.OT, AIFO-K, FICS
Dokter Spesialis Ortopedi
Primaya Hospital Karawang
Referensi:
- Common Types of Injuries and How They Affect Your Body. https://www.cornerstoneuc.com/2021/11/26/common-types-of-injuries-and-how-they-affect-your-body/. Dikutip pada 24 Juni 2023.
- Wounds and Injuries | Fracture | Bruises – MedlinePlus. https://medlineplus.gov/woundsandinjuries.html. Dikutip pada 24 Juni 2023.