• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Apa Saja Gejala Alergi yang Sering Muncul dan Kapan Harus Melakukan Pemeriksaan?

Alergi adalah reaksi berlebihan atau tidak terkendali dari sistem kekebalan tubuh terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya, seperti makanan tertentu, debu, bulu hewan, obat-obatan, atau perubahan cuaca. Kondisi ini semakin sering ditemukan pada anak maupun orang dewasa terutama di kota besar dan dapat muncul dengan gejala yang sangat beragam. Sebagian gejalanya ringan dan dapat hilang dengan sendirinya, tetapi sebagian lainnya dapat berkembang menjadi kondisi berat yang memerlukan pertolongan medis segera.

Jika Anda atau orang tersayang mengalami gejala pada kulit seperti ruam merah dan biduran, segera konsultasi ke dokter spesialis kulit. Kavacare dapat membantu Anda untuk membuat janji temu dengan dokter di Primaya Hospital. Hubungi Kavacare Support di nomor WhatsApp 0811-1446-777.

Banyak orang tidak sadar bahwa gejala yang mereka alami, seperti bersin berulang, ruam kulit, atau batuk berkepanjangan sebenarnya merupakan tanda alergi. Bahkan, beberapa pasien baru mengetahui bahwa mereka memiliki alergi setelah mengalami reaksi yang cukup serius. Oleh karena itu, memahami tanda-tanda alergi dan mengetahui kapan harus melakukan pemeriksaan sangat penting untuk mencegah komplikasi.

gejala alergi

Gejala Alergi yang Sering Muncul

Ini adalah bentuk alergi yang paling sering terjadi. Gejalanya meliputi:

1. Gejala pada Hidung dan Sistem Pernapasan

Ini adalah bentuk alergi yang paling sering terjadi. Gejalanya meliputi:

  • Bersin berulang terutama pagi hari
  • Hidung berair atau tersumbat
  • Gatal di dalam hidung
  • Batuk kering
  • Sesak napas pada beberapa kasus

Gejala ini biasanya dipicu oleh debu rumah, tungau, serbuk sari, bulu hewan, atau perubahan cuaca.

2. Gejala pada Kulit

Kulit merupakan organ yang sangat sensitif terhadap reaksi alergi. Beberapa bentuk yang sering terjadi:

  • Ruam merah
  • Rasa gatal hebat
  • Biduran (urtikaria)
  • Kulit kering dan bersisik
  • Dermatitis kontak akibat sentuhan dengan sabun, logam, atau lateks

Reaksi kulit biasanya muncul setelah terpapar alergen secara langsung atau akibat alergi makanan.

3. Gejala pada Sistem Pencernaan

Alergi makanan dapat menyebabkan:

  • Mual
  • Muntah
  • Sakit Perut
  • Diare
  • Bibir atau lidah terasa geli

Anak-anak paling sering mengalami alergi makanan seperti susu, telur, kacang, dan seafood.

4. Gejala pada Mata

Mata mudah bereaksi terhadap alergen yang terhirup. Gejalanya meliputi:

  • Mata berair
  • Gatal pada mata
  • Mata merah
  • Pembengkakan kelopak

Kondisi ini sering disebut sebagai konjungtivitis alergi.

5. Gejala Tenggorokan dan Sistem Mulut

Beberapa orang mengalami:

  • Tenggorokan gatal
  • Kesulitan menelan
  • Sensasi seperti tersedak
  • Pembengkakan pada bibir atau lidah
Baca Juga:  Obat Antibiotik: Bolehkah Tidak Dihabiskan?

Pembengkakan bisa berbahaya jika menghalangi jalan napas.

Faktor Pemicu Alergi

Alergi dapat dipicu oleh berbagai hal. Beberapa pemicu yang paling sering antara lain:

1. Makanan

Beberapa jenis makanan dapat memicu reaksi alergi karena sistem imun salah mengenali protein di dalamnya sebagai ancaman. Reaksi alergi makanan bisa muncul dalam hitungan menit hingga jam.

  • Susu sapi:umum pada anak, menimbulkan ruam, diare, atau muntah.
  • Telur:biasanya menyebabkan biduran atau reaksi kulit lainnya.
  • Kacang tanah:salah satu pemicu alergi paling berbahaya karena dapat menyebabkan anafilaksis.
  • Seafood (udang, kepiting, kerang):sering menimbulkan gatal, ruam, atau pembengkakan bibir dan wajah.
  • Gandum:dapat menyebabkan gatal, ruam, atau gangguan pencernaan pada sebagian orang.

Reaksi bisa ringan hingga berat, sehingga identifikasi dini sangat penting terutama untuk anak yang memiliki riwayat alergi.

2. Lingkungan

Alergen lingkungan biasanya masuk ke tubuh melalui udara dan memicu alergi pernapasan atau alergi mata. Ini adalah jenis alergi paling sering terjadi pada masyarakat Indonesia.

Alergen yang termasuk di dalamnya:

  • Debu rumah:mengandung serpihan kulit manusia, kotoran serangga kecil, dan mikroorganisme.
  • Tungau (dust mites):serangga mikroskopis yang hidup di kasur dan sofa, sering memicu bersin, hidung tersumbat, dan batuk.
  • Jamur (mold):tumbuh di tempat lembap; bila terhirup bisa memicu batuk dan sesak.
  • Serbuk bunga (pollen):meski Indonesia bukan negara empat musim, beberapa tanaman tetap menghasilkan serbuk yang memicu rhinitis alergi.

Gejalanya biasanya berupa bersin berulang, mata berair, hidung gatal, hingga batuk persistens.

3. Hewan Peliharaan

Alergi tidak disebabkan oleh bulu hewan semata, tetapi oleh proteinย yang terdapat pada air liur, kotoran, dan serpihan kulit (dander) hewan.

  • Kucing:pemicu alergi paling umum karena dander kucing sangat ringan dan mudah menyebar di udara.
  • Anjing:beberapa ras anjing menghasilkan alergen lebih tinggi dibanding yang lain.

Reaksi biasanya berupa bersin, mata merah, gatal, dan kadang sesak terutama pada penderita asma.

4. Obat-Obatan

Beberapa obat dapat memicu reaksi alergi setelah dikonsumsi. Reaksinya bisa muncul dalam bentuk ruam kulit hingga kondisi berat seperti anafilaksis.

Obat yang sering memicu alergi:

  • Antibiotik (misalnya penicillin):dapat menyebabkan ruam merah, gatal, dan pembengkakan.
  • Obat antiinflamasi non-steroid (OAINS):seperti ibuprofen atau aspirin, yang dapat menimbulkan sesak atau pembengkakan pada beberapa orang.
Baca Juga:  Meningkatkan ASI Eksklusif: Tantangan dan Solusi bagi Ibu

Reaksi alergi obat termasuk yang paling berisiko karena dapat muncul tiba-tiba dan membahayakan nyawa.

5. Cuaca

Perubahan cuaca dapat memicu reaksi alergi terutama pada pasien dengan sensitivitas tinggi terhadap kondisi lingkungan.

  • Udara dingin:dapat memicu gatal, ruam, atau biduran (cold urticaria).
  • Perubahan cuaca mendadak:dapat memperburuk rhinitis alergi dan memicu hidung tersumbat atau batuk.

Bahkan paparan AC yang terlalu dingin dapat menimbulkan reaksi pada kulit atau pernapasan.

6. Zat Kimia

Beberapa bahan kimia dalam produk sehari-hari dapat menyebabkan iritasi atau reaksi alergi kontak, antara lain:

  • Parfum:dapat menimbulkan sakit kepala, ruam, atau sesak pada orang sensitif.
  • Sabun dan sampo:bahan tertentu bisa memicu kulit kering, gatal, atau dermatitis.
  • Deterjen dan pewangi pakaian:sering menyebabkan iritasi kulit atau ruam karena residunya menempel pada pakaian

Reaksi biasanya muncul pada area kulit yang terpapar langsung.

Alergi dapat muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari bersin, ruam kulit, gatal, hingga reaksi berat seperti pembengkakan atau sesak napas. Pemicu alergi juga beragam, termasuk makanan, debu, bulu hewan, obat-obatan, hingga perubahan cuaca dan bahan kimia tertentu. Memahami gejala serta faktor pemicu sangat penting agar seseorang dapat menghindarinya dan mencegah reaksi yang lebih serius. Bila gejala terus berulang, mengganggu aktivitas harian, atau menimbulkan keluhan berat, pemeriksaan alergi dan konsultasi medis sangat dianjurkan untuk menentukan penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala alergi berulang, ruam yang tidak kunjung sembuh, atau reaksi setelah paparan makanan atau lingkungan tertentu, segera konsultasi ke dokter spesialis anak. Kavacare dapat membantu Anda untuk membuat janji temu dengan dokter spesialis anak di Primaya Hospital. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Kavacare Support di nomor WhatsApp 0811-1446-777.

Narasumber:

dr. Eddy Wiria, PhD
Co-Founder & CEO Kavacare

ย 

 

Referensi:

Share to :

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Sahabat Sehat Primaya

Select an available coupon below