• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Divertikulitis, Penyebab Perut Kembung dan BAB Berdarah

Semakin tua usia seseorang, maka semakin rentan terkena divertikulitis. Yaitu suatu kondisi ketika divertikula (kantung-kantung di usus besar) mengalami peradangan. Gejalanya yaitu berupa nyeri perut yang kadang disertai dengan demam menggigil.

Lalu, apakah kondisi ini bisa sembuh seperti sedia kala? Nah, bila Anda ingin mengetahui lebih lanjut seputar hal ini, maka silakan simak rinciannya berikut ini!

buat jani dokter primaya

Apa Itu Divertikulitis?

Divertikulitis yaitu kondisi ketika divertikula (kantung-kantung yang terbentuk di area pencernaan) mengalami infeksi atau peradangan. Sejatinya, divertikula sendiri bukan termasuk organ bawaan lahir, namun biasanya akan terbentuk setelah seseorang berusia di atas 40 tahun.

Karena dinding usus mulai melemah, maka divertikula ini akan terbentuk yang dinamakan divertikulosis. Selain itu, bagi mereka yang jarang makan-makanan berserat seperti halnya makan sayur dan buah-buahan, mereka juga rentan terbentuk divertikula pada saluran pencernaan khususnya pada usus besar (kolon).

Sejatinya, terbentuknya divertikula sendiri tidak berbahaya, bahkan sering kali tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, dalam kasus divertikulitis, divertikula mengalami peradangan sehingga bisa menimbulkan gejala ketidaknyamanan pada perut.

Penyebabnya sendiri belum pasti. Namun, kondisi ini memang sering terjadi pada usia 40 an ke atas. Pola makan yang kurang serat dan penggunaan obat-obatan tertentu juga bisa menjadi penyebab dari ย divertikulitis.

Bahkan, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi serius yang dapat membahayakan nyawa. tentunya, penting sekali untuk memeriksakannya ke dokter sedini mungkin sehingga risiko komplikasi tersebut dapat ditekan.

 

Nama Divertikulitis
Gejalaย Utama Nyeriย perut,ย kembung,ย BABย berdarah
Dokterย Spesialis Dokterย spesialisย penyakitย dalam
Penyebabย Utama Belumย pastiย apaย penyebabnya
Diagnosis Wawancaraย medis,ย pemeriksaanย fisik,ย danย USGย perut,ย CTย scan
Faktorย Risiko Faktorย usia,ย penggunaanย obat-obatan,ย faktorย diet
Pengobatan Obat-obatan,ย drainaseย jarum,ย operasi
Pencegahan Konsumsiย makananย tinggiย serat,ย perbanyakย minumย air,ย olahragaย rutin
Komplikasi Abses,ย obstruksiย usus,ย peritonitis

Faktor Risiko dan Penyebab Divertikulitis

Mengutip dari situs MedicalNewsToday, bahwa belum pasti apa penyebab dari kondisi ini. Namun, para peneliti menduga ada hubungan antara beberapa hal berikut ini dengan risiko seseorang mengalami divertikulitis:

  • Genetik
  • Infeksi bakteri.
  • Diet tinggi daging merah.
  • Diet rendah serat.
  • Obesitas
  • Tidak olahraga teratur.
  • Merokok
  • Pertambahan usia.
  • Penggunaan obat tertentu.
Baca Juga:  Hematochezia: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Proses yang menyebabkan peradangan pada divertikulitis sendiri diduga karena feses terjebak di antara divertikula sehingga menyebabkannya tersumbat. Nah, sumbatan ini bisa saja mengakibatkan peradangan serta pembengkakan.

Bahkan, akan menyebabkan adanya luka kecil pada dinding usus sehingga memungkinkan bakteri masuk dan menyebabkan infeksi yang akan memperparah gejalalnya.

Gejala Divertikulitis

Biasanya, penderita divertikulitis akan mengalami beberapa kondisi berikut ini:

Cara Dokter Mendiagnosis

Dalam mendiagnosis divertikulitis, dokter akan melakukan beberapa macam pemeriksaan berikut ini.

  • Wawancara medis untuk menanyakan riwayat kesehatan pasien.
  • Pemeriksaan fisik bagian perut.
  • Pemeriksaan colok dubur untuk mengetahui adanya gangguan pada dubur.
  • Tes darah untuk mengetahui infeksi pada usus besar.
  • Pemeriksaan feses untuk memeriksa zat tertentu dalam feses.
  • CT scan untuk mengecek divertikula.
  • Tes urine bertujuan untuk mengetahui apakah ada infeksi di saluran kemih.

Kolonoskopi atau pemeriksaan dengan bantuan selang dan kamera juga dapat dokter lakukan. Namun, ini dilakukan jika kondisi divertikula sedang tidak mengalami peradangan. Jika sedang mengalami peradangan, maka berisiko pecah yang menyebabkan komplikasi tertentu.

Pencegahan Divertikulitis

Memang, karena penyebabnya belum diketahui pasti, maka pencegahannya pun masih belum pasti juga. Walau demikian, ada beberapa upaya yang bisa Anda lakukan yang mungkin akan membantu mencegah kondisi ini seperti halnya:

  • Konsumsi makanan yang mengandung serat tinggi.
  • Olahraga secara rutin setiap harinya.
  • Hindari kebiasaan merokok.
  • Jangan minum obat-obatan tanpa resep dokter.
  • Perbanyak minum air putih.

Pengobatan Divertikulitis

Perawatan pada penyakit ini tentunya akan disesuaikan dengan gejala, penyebab, sekaligus tingkat keparahannya. Berikut ini beberapa pengobatan yang dapat dokter berikan:

  • Obat-obatan pereda nyeri.
  • Antibiotik untuk mengatasi infeksi.
  • Diet tinggi cairan.
  • Infus cairan/nutrisi (agar usus istirahat).
  • Pemasangan selang ke lambung.
  • Drainase dengan jarum.
  • Operasi anastomis.
  • Operasi kolostomi.
Baca Juga:  Bayi Sesak Napas dan Sering Rewel? Waspadai Tetralogy of Fallot!

Tentunya, pengobatan-pengobatan ini dapat berbeda-beda antara satu pasien dengan pasien lainnya. Dokter akan menentukan sendiri mana metode yang tepat untuk pasien satu dengan pasien lain.

Komplikasi

Untuk kondisi yang serius, divertikulitis bisa menyebabkan beragam komplikasi yang mengancam nyawa. Di antaranya yaitu:

  • Obstruksi usus. Penyempitan pada usus besar.
  • Terbentuknya nanah pada divertikula.
  • Peradangan pada peritoneum (dalam rongga perut).
  • Berupa saluran tidak normal antara kandung kemih dan kolon.
  • Perforasi usus. Kebocoran pada dinding usus.
  • Perdarahan pada dubur.

Kapan Harus ke Dokter?

Apabila Anda mengalami gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas, maka segera kunjungi dokter spesialis penyakit dalam. Terlebih, jika Anda mengalami gejala yang disertai demam tinggi dan nyeri perut tak tertahankan. Dengan memeriksakan ke dokter sedini mungkin, maka risiko komplikasi pun dapat Anda cegah.

Narasumber:

dr Resky Arisna

Dokter Umum

Primaya Hospital Betang Pambelum

Referensi:

  • Everything You Need to Know About Diverticulitis. https://www.healthline.com/health/diverticulitis. Diakses pada 25 Maret 2025.
  • Diverticular disease and diverticulitis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK506997/. Diakses pada 25 Maret 2025.
  • Diverticulosis and diverticulitis. https://medlineplus.gov/diverticulosisanddiverticulitis.html. Diakses pada 25 Maret 2025.
  • Bladder diverticulum. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK580557/. Diakses pada 25 Maret 2025.
  • Acute diverticulitis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459316/. Diakses pada 25 Maret 2025.
  • Diverticular disease. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28494576/. Diakses pada 25 Maret 2025.
  • Esophageal diverticula. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532858/. Diakses pada 25 Maret 2025.
  • Diverticular disease and diverticulitis. https://www.nhs.uk/conditions/diverticular-disease-and-diverticulitis/. Diakses pada 25 Maret 2025.
  • Diverticular disease and diverticulitis. https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/stomach-liver-and-gastrointestinal-tract/diverticular-disease-and-diverticulitis/. Diakses pada 25 Maret 2025.
  • Meckel’s diverticulitis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5219046/. Diakses pada 25 Maret 2025.

Diverticular disease. https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/diverticulosis-diverticulitis. Diakses pada 25 Maret 2025

Share to :

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Tanya Sasya

Select an available coupon below