Cuaca panas ekstrem yang melanda berbagai wilayah Indonesia belakangan ini tidak hanya membuat tubuh terasa tidak nyaman, tetapi juga meningkatkan risiko dehidrasi dan gangguan kesehatan serius. Saat suhu udara meningkat, tubuh berusaha menurunkan suhu internal melalui keringat, yang menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit penting seperti natrium, kalium, dan magnesium. Jika kehilangan ini tidak segera diganti, tubuh akan mengalami dehidrasi, yaitu kondisi ketika asupan cairan tidak seimbang dengan cairan yang keluar. Dalam kondisi seperti ini, kebutuhan cairan tubuh harian meningkat signifikan, dari rata-rata 2โ2,5 liter menjadi 3โ3,5 liter per hari, terutama saat suhu udara luar mencapai lebih dari 35ยฐC. Kekurangan cairan bukan hanya menimbulkan rasa haus, tetapi juga memengaruhi fungsi jantung, ginjal, hingga otak. Karena itu, meningkatkan hydration awarenessย kesadaran untuk menjaga kebutuhan cairan tubuh harian menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh di tengah cuaca panas ekstrem.
Strategi Memenuhi Kebutuhan Cairan Tubuh Harian di Cuaca Panas
Menjaga hydration awareness tidak sekadar minum air saat haus, tetapi memastikan tubuh mendapatkan cairan dalam jumlah dan waktu yang tepat. Berikut langkah sederhana yang bisa dilakukan, antara lain:
- Minum Air Sebelum Merasa Haus
Banyak orang menunggu rasa haus muncul baru kemudian minum, padahal rasa haus merupakan tanda awal bahwa tubuh sudah mulai kekurangan cairan. Untuk menjaga kebutuhan cairan tubuh harian, biasakan minum air putih secara teratur, sekitar 150โ250 ml setiap 1โ2 jam sekali, meski tidak merasa haus. Cara ini lebih efektif dibandingkan minum dalam jumlah besar sekaligus karena membantu penyerapan cairan secara bertahap dan menjaga tubuh tetap terhidrasi sepanjang hari. - Gunakan Botol Minum Pribadi
Membawa botol minum sendiri bukan hanya kebiasaan praktis, tetapi juga cara mudah untuk memantau seberapa banyak cairan yang sudah diminum dalam sehari. Dengan botol berukuran tertentu, misalnya 500 ml, Anda bisa menghitung total asupan air harian dan memastikan kebutuhan cairan tubuh harian tercapai. Selain itu, botol pribadi juga lebih higienis dan membantu mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. - Pilih Minuman Sehat
Air putih adalah pilihan terbaik untuk menjaga hidrasi karena bebas kalori dan mudah diserap tubuh. Namun, variasi seperti air kelapa, infused water dengan potongan buah, atau jus alami tanpa tambahan gula juga bisa menjadi alternatif yang menyegarkan. Jenis minuman ini membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh harian sekaligus menambah asupan vitamin dan elektrolit alami yang penting saat cuaca panas. - Batasi Konsumsi Kafein dan Alkohol
Minuman seperti kopi, teh, atau alkohol bersifat diuretik, artinya dapat meningkatkan pengeluaran cairan tubuh melalui urin. Konsumsi berlebihan bisa membuat tubuh kehilangan cairan lebih cepat dan memperburuk risiko dehidrasi. Jika Anda ingin tetap minum kopi atau teh, imbangi dengan minum air putih dalam jumlah yang cukup agar kebutuhan cairan tubuh harian tetap terpenuhi. - Konsumsi Buah dan Sayur Tinggi Air
Selain minum air, asupan cairan juga bisa diperoleh dari makanan. Buah seperti semangka, jeruk, melon, dan sayuran seperti mentimun serta selada mengandung lebih dari 90% air. Mengonsumsi buah dan sayur tersebut secara rutin membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh harian sekaligus memberikan serat, vitamin, dan mineral penting untuk menjaga daya tahan tubuh. - Perhatikan Warna Urin
Warna urin dapat menjadi indikator sederhana untuk menilai status hidrasi tubuh. Jika urin berwarna bening atau kuning muda, itu tanda tubuh terhidrasi dengan baik. Namun, jika berwarna kuning pekat atau keruh, bisa jadi kebutuhan cairan tubuh harian Anda belum terpenuhi. Memeriksa warna urin setiap hari merupakan cara mudah untuk memastikan tubuh tidak kekurangan cairan. - Gunakan Pakaian Ringan dan Tidak Ketat
Saat cuaca panas ekstrem, pakaian yang terlalu tebal atau ketat dapat menghambat sirkulasi udara dan meningkatkan suhu tubuh, sehingga tubuh akan berkeringat lebih banyak. Pilih pakaian longgar, berbahan katun, dan berwarna terang agar kulit bisa โbernapasโ dan proses penguapan keringat lebih lancar. Dengan begitu, tubuh tetap sejuk dan pengeluaran cairan bisa lebih terkontrol, membantu menjaga kebutuhan cairan tubuh harian tetap seimbang.
Siapa yang Paling Rentan Mengalami Dehidrasi?
Tidak semua orang memiliki kemampuan yang sama dalam menjaga kebutuhan cairan tubuh harian. Beberapa kelompok lebih rentan mengalami dehidrasi, terutama saat cuaca panas ekstrem, di antaranya:
- Anak-anak, karena sistem pengatur suhu tubuh mereka belum sempurna.
- Lansia, yang sering kali tidak merasakan haus meskipun cairan tubuh sudah berkurang.
- Pekerja lapangan dan atlet, yang kehilangan cairan lebih banyak lewat keringat.
- Ibu hamil dan menyusui, yang memerlukan cairan tambahan untuk menjaga sirkulasi dan produksi ASI
- Pasien dengan penyakit kronis, seperti diabetes, gangguan ginjal, atau hipertensi.
Mereka perlu memperhatikan tanda awal dehidrasi dan memastikan kebutuhan cairan tubuh harian terpenuhi dengan baik.
Gejala Dehidrasi yang Perlu Diwaspadai
Memahami tanda-tanda dehidrasi adalah langkah penting dalam menjaga hydration awareness. Beberapa gejala yang menunjukkan bahwa tubuh kekurangan cairan antara lain:
- Rasa Haus Berlebihan dan Mulut Kering
Ini merupakan tanda paling awal tubuh kekurangan cairan. Saat kadar air dalam tubuh menurun, produksi air liur ikut berkurang sehingga mulut terasa kering dan lengket. Jika kebutuhan cairan tubuh harian tidak segera dipenuhi, rasa haus akan semakin intens dan tubuh mulai menunjukkan gejala dehidrasi yang lebih berat. - Kelelahan dan Pusing Akibat Penurunan Volume Darah
Ketika cairan tubuh berkurang, volume darah menurun sehingga suplai oksigen ke otak dan otot tidak optimal. Akibatnya, seseorang mudah merasa lelah, pusing, bahkan kehilangan keseimbangan. Dalam cuaca panas ekstrem, kondisi ini bisa cepat memburuk dan menyebabkan pingsan jika kebutuhan cairan tubuh harian tidak terpenuhi. - Kram Otot atau Jantung Berdebar Karena Ketidakseimbangan Elektrolit
Keringat yang keluar dalam jumlah banyak membawa serta elektrolit penting seperti natrium, kalium, dan magnesium. Ketika keseimbangannya terganggu, otot menjadi tegang dan mudah mengalami kram. Dalam kasus tertentu, kekurangan elektrolit juga dapat menyebabkan jantung berdebar lebih cepat. Pemenuhan kebutuhan cairan tubuh harian disertai cairan elektrolit sangat penting untuk menjaga kestabilan fungsi otot dan jantung. - Warna Urin Kuning Pekat atau Jumlahnya Sangat Sedikit
Urin merupakan indikator sederhana status hidrasi tubuh. Jika berwarna kuning pekat, itu menandakan tubuh menahan air karena kebutuhan cairan tubuh harian tidak terpenuhi. Dalam kondisi dehidrasi berat, frekuensi buang air kecil juga menurun drastis. Segera tingkatkan asupan cairan hingga warna urin kembali bening atau kuning muda sebagai tanda tubuh terhidrasi dengan baik. - Kulit Terasa Panas dan Kering
Saat tubuh kekurangan cairan, proses pengeluaran keringat terganggu. Akibatnya, suhu tubuh meningkat dan kulit terasa panas, kering, bahkan memerah. Kondisi ini menunjukkan bahwa tubuh tidak mampu menurunkan suhu dengan baik, sehingga berisiko menyebabkan - Penurunan Konsentrasi dan Kantuk Akibat Aliran Darah ke Otak Berkurang
Otak sangat sensitif terhadap perubahan kadar cairan. Kekurangan cairan menyebabkan pasokan oksigen dan glukosa ke otak menurun, sehingga seseorang mudah kehilangan fokus, lambat berpikir, bahkan mengantuk. Jika kebutuhan cairan tubuh harian terus diabaikan, fungsi kognitif bisa terganggu dan menurunkan produktivitas.
Cuaca panas ekstrem menuntut setiap orang untuk lebih sadar terhadap pentingnya menjaga kebutuhan cairan tubuh harian. Dehidrasi dapat terjadi tanpa disadari dan berdampak serius pada fungsi otak, jantung, serta ginjal. Dengan meningkatkan hydration awareness, membiasakan minum air secara teratur, serta memperhatikan tanda-tanda kekurangan cairan, Anda dapat melindungi tubuh dari efek berbahaya cuaca panas yang berkepanjangan.
Cegah dehidrasi sejak dini, jaga kesehatan dengan hidrasi yang cukup!
Untuk konsultasi mengenai status hidrasi, kebutuhan cairan, atau masalah kesehatan akibat cuaca panas, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter gizi dan penyakit dalam di Primaya Hospital. Jika Anda atau orang terdekat membutuhkan pendampingan homecare profesional di rumah, seperti pemantauan cairan, perawatan pasien pasca sakit, atau dukungan nutrisi, Kavacare siap membantu dengan tim perawat dan ahli gizi berpengalaman. Informasi lebih lanjut, hubungi Kavacare Support di nomor WhatsApp 0811 1446 777.
Narasumber:
dr. Eddy Wiria, PhD
Co-Founder & CEO Kavacare
Referensi:
- Fast Facts: Data on Water Consumption – Centers for Disease Control and Prevention (CDC). https://www.cdc.gov/nutrition/php/data-research/fast-facts-water-consumption.html. Diakses pada 14 Oktober 2024.
- How Much Water Do I Need to Drink? – Healthline. https://www.healthline.com/health/how-much-water-should-I-drink. Diakses pada 14 Oktober 2025.
- Beat The Heat Tips For Keeping Cool – World Health Organization. https://www.who.int/initiatives/initiative-against-extreme-heat-and-health-risks-in-workplaces-and-major-events/tips-for-keeping-cool. Diakses pada 14 Oktober 2025



