• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Ingin Cabut Gigi? Inilah Beberapa Hal yang Harus Anda Ketahui!

cabut gigi

Kondisi seperti gigi berlubang, gigi goyang, atau pertumbuhan yang abnormal, maka dokter biasanya merekomendasikan kepada pasien mencabutnya. Lalu, seperti apa sih prosedur cabut gigi dan apakah itu sakit?

Nah, bila Anda ingin tahu selengkapnya terkait prosedur cabut gigi dan bagaimana perawatan sebelum maupun setelahnya, maka silakan simak rincian lengkapnya di bawah ini!

buat jani dokter primaya

Mengenal Tentang Cabut Gigi

Cabut gigi yaitu prosedur medis untuk mengangkat atau mencabut gigi. Jadi, gigi akan dicabut atau dikeluarkan dari soketnya di dalam tulang rahang. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut juga sebagai ekstraksi gigi.

Prosedur ini dapat bersifat sederhana atau bedah, Ini bergantung pada kondisi gigi, lokasi, dan tingkat kerusakan gigi. Untuk bedah, biasanya jika kondisinya sudah parah sehingga membutuhkan tahapan yang lebih kompleks.

Umumnya, cabut gigi menjadi pilihan terakhir dari perawatan gigi lain seperti penambalan dan saluran akar (root canal). Juga untuk pemasangan mahkota gigi dan perawatan yang tidak memungkinkan untuk perbaikan terhadap gigi.

 

Nama Tindakan Cabut Gigi
Tujuanย Utama Untukย mengatasiย gigiย berlubang,ย gigiย goyang
Dokterย Spesialis Dokterย spesialisย gigiย danย mulut
Siapaย yangย Butuh Pasienย denganย infeksiย atauย kerusakanย gusiย danย gigi
Persiapan Pemeriksaanย klinis,ย rontgenย gigi
Prosedur Bisaย denganย ekstraksiย sederhanaย danย bedah
Efekย Samping Nyeriย berkepanjangan,ย infeksi

Siapa Saja yang Memerlukan Cabut Gigi?

Prosedur medis satu ini diperlukan bagi mereka yang memiliki beberapa kondisi seperti berikut ini:

  • Pasien dengan gigi rusak parah. Khususnya akibat karies (gigi berlubang) yang tak bisa diperbaiki lagi
  • Pasien dengan infeksi gigi. Khususnya menyebar ke jaringan sekitar dan infeksi yang menyebabkan abses.
  • Anak-anak/remaja dengan pertumbuhan gigi susu abnormal. Misalnya gigi susu tak copot ketika gigi tetap sudah tumbuh.
  • Pasien dengan gigi patah yang tidak dapat di restorasi.
  • Pasien ortodontik, yang membutuhkan ruang untuk merapikan gigi (misalnya pencabutan premolar untuk perawatan kawat gigi).
  • Penderita penyakit gusi berat (periodontitis) yang mana gigi kehilangan daya cengkeram tulang dan menjadi goyang.
  • Pasien dengan gigi bungsu tumbuh miring atau impaksi. Ini tentunya dapat menimbulkan nyeri atau infeksi berulang.

Kapan Pasien Memerlukan Cabut Gigi?

Waktu yang tepat untuk melakukan pencabutan gigi yaitu ketika Anda menemukan kondisi berikut:

  • Adanya gejala nyeri intens pada gusi atau gigi yang tidak kunjung reda.
  • Gigi goyang akibat penyakit gusi atau pun karena benturan.
  • Gigi yang mengalami fraktur sampai akar.
  • Infeksi yang menyebar.
  • Infeksi yang membahayakan struktur jaringan lunak/tulang.
  • Gigi tumbuh tidak normal. Contohnya impaksi gigi bungsu atau gigi berjejal.
  • Perencanaan perawatan ortodontik yang mengharuskan ruang tambahan.
Baca Juga:  Kenali Seputar Infeksi Menular Seksual

Manfaat / Tujuan Cabut Gigi

Tujuan utama mengapa dokter menyarankan cabut gigi kepada pasiennya yaitu antara lain:

  • Menghilangkan sumber infeksi dan nyeri
  • Mencegah penyakit gigi dan gusi tidak menyebar ke jaringan sekitarnya.
  • Memfasilitasi perawatan ortodontik.
  • Mempersiapkan mulut untuk perawatan prostetik, seperti gigi palsu atau implan.
  • Menghindari komplikasi dari gigi yang tumbuh tidak normal.

Persiapan Sebelum Menjalani

Sebelum pencabutan, dokter gigi akan melakukan serangkaian evaluasi menyeluruh seperti halnya:

  • Pemeriksaan klinis. Untuk memriksa kondisi rongga mulut dan gigi yang akan dicabut.
  • Rontgen gigi. Berguna dalam melihat posisi akar, kondisi tulang, serta struktur anatomi sekitarnya.
  • Riwayat kesehatan pasien. Penting bagi pasien dengan kondisi medis tertentu (misalnya diabetes, hipertensi, penggunaan pengencer darah, gangguan jantung).
  • Pemberian antibiotik profilaksis. Bila pasien memiliki risiko infeksi tinggi (misalnya penderita endokarditis atau pasien imunokompromais).
  • Diskusi informed consent. Menjelaskan risiko, manfaat, dan alternatif tindakan.

Prosedur dan Pelaksanaan

A. Cabut Sederhana

Dilakukan pada gigi yang tampak utuh dan dappat dijangkau dengan mudah dengan prosedur:

  • Pemberian anestesi lokal.
  • Penggunaan elevator untuk melonggarkan gigi.
  • Penjepitan dan pencabutan dengan forceps.
  • Kontrol perdarahan dan penutupan luka.

B. Cabut Bedah

Dilakukan jika gigi tertanam (impaksi), patah di bawah garis gusi, atau dalam posisi sulit.

  • Pemberian anestesi lokal (kadang dengan sedasi atau anestesi umum).
  • Sayatan gusi dan pengangkatan tulang di sekitar gigi.
  • Pemotongan gigi bila diperlukan.
  • Pengangkatan gigi, pembersihan area, dan penjahitan luka.

Perawatan Pasca Cabut Gigi

Pasien harus mengikuti panduan berikut ini ketika prosedur telah selesai:

  • Menggigit kasa steril selama 30โ€“60 menit. Fungsinya yaitu untuk menghentikan perdarahan.
  • Menghindari berkumur, meludah, atau menyedot (pakai sedotan) selama 24 jam pertama agar bekuan darah tidak lepas.
  • Menghindari merokok dan minuman panas.
  • Kompres dingin pada pipi sehingga pembengkakan berkurang.
  • Minum obat pereda nyeri atau antibiotik sesuai resep dokter.
  • Makan makanan lunak dan hindari makanan terlalu panas/dingin selama beberapa hari.
Baca Juga:  Efektivitas Angkak Sebagai Obat Tradisional Demam Berdarah

Adakah Efek Samping Setelah Cabut Gigi?

Jika mengacu pada situs Medicalnewstoday, bahwa efek samping dari prosedur ini bisa terjadi, terutama bila instruksi pasca perawatan tidak diikuti. Contohhnya berupa:

  • Nyeri & bengkak ringan dalam 1โ€“3 hari.
  • Perdarahan berkepanjangan, terutama jika pasien memakai pengencer darah.
  • Infeksi dengan gejala berupa demam, bau mulut, atau nyeri hebat.
  • Dry socket(alveolar osteitis). Ketika bekuan darah terlepas sebelum luka sembuh.
  • Kerusakan struktur sekitar. Contoh pada gigi sebelah, saraf atau sinus.
  • Kesulitan membuka mulut sementara (trismus).

Tindakan Cabut Gigi di Primaya Hospital

Primaya Hospital menawarkan layanan cabut gigi yang komprehensif dan aman yang di dukung oleh:

  • Fasilitas radiologi gigi digital (panoramic, periapikal) untuk diagnosis akurat.
  • Teknologi yang modern dengan sterilitas tinggi.
  • Layanan anestesi yang aman untuk pasien.
  • Layanan farmasi dan perawatan lanjutan untuk pengelolaan nyeri dan pencegahan infeksi.
  • Paket tindakan terjangkau dan transparan, dengan informasi biaya dan tindakan yang jelas.
  • Tersedia rawat jalan atau rawat inap, tergantung kompleksitas prosedur dan kondisi pasien.

Dokter gigi umum dan spesialis bedah mulut berpengalaman dari Primaya Hospital akan secara ramah dan profesional melayani Anda nantinya.

Narasumber:

drg. Narita Dwi Mulya

Dokter Gigi Umum

Primaya Hospital Karawang

 

Referensi:

  • What to Expect During a Tooth Extraction. https://www.healthline.com/health/tooth-extraction. Diakses pada 20 Mei 2025.
  • http://www.uthscsa.edu/patient-care/dental/services/extraction-abscess-tooth-decay. Diakses pada 20 Mei 2025.
  • A bleeding socket after tooth extraction. https://doi.org/10.1136/bmj.j1217. Diakses pada 20 Mei 2025.
  • What to know about tooth extraction. https://www.medicalnewstoday.com/articles/327170. Diakses pada 20 Mei 2025.
  • ADA guide to extractions โ€” tooth and remnants. https://www.ada.org/en/~/media/ADA/Publications/Files/CDT_ADAGuidetoExtractions_ToothandRemnants. Diakses pada 20 Mei 2025.
  • Antibiotic prophylaxis prior to dental procedures. https://www.ada.org/en/member-center/oral-health-topics/antibiotic-prophylaxis. Diakses pada 20 Mei 2025.
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Sahabat Sehat Primaya

Select an available coupon below