• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Cara Mengatasi Biang Keringat Anak

Cara Mengatasi Biang Keringat Anak

Biang keringat adalah salah satu masalah yang lazim terjadi pada anak-anak, terutama bayi. Apalagi di Indonesia yang termasuk wilayah tropis. Biang keringat anak sebetulnya tidak termasuk kondisi yang serius, tapi bisa membuat anak merasa sangat tidak nyaman sehingga menjadi rewel. Terlebih tidak jarang biang keringat dibarengi dengan gejala seperti demam dan sakit tenggorokan yang makin menambah ketidaknyamanan.

 

buat jani dokter primaya

Biang Keringat pada Anak

Biang keringat anak adalah masalah pada kulit yang kerap terjadi ketika kulit anak kepanasan. Pada kulit anak yang mengalami biang keringat akan muncul ruam seperti bercak merah dalam jumlah banyak. Pemicunya adalah penyumbatan pori-pori yang membuat keringat tertahan tak bisa keluar.

Saat udara panas, tubuh akan ikut menjadi panas. Tubuh kemudian akan mengaktifkan sistem pendinginan otomatis lewat produksi keringat yang dikeluarkan lewat kulit. Normalnya, keringat itu keluar melalui pori-pori kulit. Tapi, karena hal-hal tertentu, pori-pori itu bisa tersumbat. Walhasil, keringat terperangkap di pori-pori saat hendak mencapai permukaan kulit dan memicu munculnya ruam kemerahan yang terlihat dari luar.

Biang keringat anak paling sering terjadi pada musim kemarau atau saat udara terlalu panas. Sebab, tubuh akan mengeluarkan keringat lebih banyak ketimbang musim hujan. Namun harus digarisbawahi bahwa biang keringat juga bisa terjadi di tengah udara dingin, terutama jika anak sering memakai baju berlapis-lapis.

Terdapat tiga jenis biang keringat, yaitu:

  • Miliaria rubra: biang keringat yang juga disebut prickly heat ini terjadi di bagian kulit yang lebih dalam sehingga terasa lebih tidak nyaman. Ruam yang muncul berupa benjolan berwarna merah dan menimbulkan rasa gatal.
  • Miliaria crystallina: ini jenis biang keringat yang paling sering terjadi pada bayi. Benjolan ruam pada kulit umumnya tidak gatal dan tidak menimbulkan rasa sakit.
  • Miliaria profunda: jenis biang keringat ini lebih kerap muncul pada pria dewasa akibat olahraga berlebihan.
Baca Juga:  Diabetes: Gejala, Mencegah dan Mengatasi

 

Penyebab

Penyebab utamanya adalah tersumbatnya pori-pori sehingga keringat tak dapat keluar dari kulit. Adapun penyumbatan itu bisa terjadi karena beragam hal, misalnya:

  • Saluran keringat anak belum berkembang sempurna sehingga belum lancar mengeluarkan keringat dari pori-pori
  • Cuaca panas yang membuat kelenjar keringat bekerja lebih keras
  • Salep atau krim yang bisa menyumbat kelenjar keringat
  • Aktivitas fisik yang berlebihan sehingga keringat lebih banyak keluar
  • Mengenakan pakaian berlapis-lapis
  • Sirkulasi udara yang kurang baik di dalam ruangan sehingga udara panas terjebak
  • Bakteri Staphylococcus epidermidis yang memproduksi zat lengket pada kulit sehingga bisa memicu penyumbatan pori-pori

 

Gejala

Biang keringat pada anak bisa dikenali dari tanda dan gejala berikut ini:

  • Muncul bercak merah yang kadang membengkak
  • Kulit gatal
  • Ada benjolan kecil seperti jerawat
  • Merasa iritasi dan tidak nyaman

Tanda dan gejala itu umumnya terlihat pada wajah, leher, ketiak, atau dada. Pada bayi yang mengenakan popok, biang keringat juga bisa terjadi pada area genitalia.

Beberapa anak lebih rentan mengalami biang keringat karena tubuhnya memproduksi keringat berlebih. Misalnya anak yang memiliki gangguan autoimun berupa sindrom Morvan. Sejumlah jenis obat-obatan juga bisa memicu peningkatan kerja kelenjar keringat, seperti betanekol, klonidin, dan neostigmin. Demikian pula anak yang lebih sering beraktivitas di luar ruangan.

 

Cara Mengatasi Biang Keringat Anak

Biang keringat pada anak umumnya bisa diatasi sendiri di rumah baik dengan obat-obatan yang dijual bebas maupun secara alami. Tapi orang tua tetap perlu meningkatkan kewaspadaan dan selalu memantau perkembangan kondisi anak, khususnya para balita.

Coba beberapa cara berikut ini untuk meredakan gejala biang keringat anak:

  • Kenakan pakaian yang longgar pada anak
  • Pindahkan anak ke ruangan yang lebih sejuk
  • Jangan gunakan handuk untuk mengeringkan tubuh setelah mandi
  • Untuk ruam yang kecil, lap kulit dengan kain basah dan biarkan kering sendiri, lakukan setiap 5-10 menit sekali
  • Untuk ruam yang lebih besar, mandikan anak dengan air biasa, bukan air hangat
  • Oleskan lidah buaya ke area ruam
  • Jangan gunakan salep pada kulit
  • Oleskan losion atau bedak khusus biang keringat
  • Pastikan anak tidak kekurangan cairan
Baca Juga:  Paru Paru Basah: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Ruam akibat biang keringat anak umumnya dapat hilang dalam beberapa hari meski tanpa penanganan khusus. Tapi pastikan anak tetap merasa nyaman dengan memperhatikan suhu ruangan dan udara di rumah.

 

Kapan ke Dokter

Anak, terutama bayi, memiliki kulit yang lembut dan halus sehingga lebih sensitif dan rentan terhadap kondisi seperti udara kering dan panas. Karena itu, orang tua harus memperhatikan faktor risiko yang bisa menimbulkan biang keringat. Upaya pencegahan bisa dilakukan orang tua dengan memastikan anak tidak kepanasan baik di dalam maupun di luar ruangan. Jika biang keringat anak sudah muncul, coba lakukan penanganan mandiri di rumah. Bila ruam tak kunjung hilang setelah tiga hari atau dibarengi demam, segera kunjungi dokter agar anak mendapat pemeriksaan lebih lanjut.

 

Reviewed by

dr. Firdha Triasurya Ramdhani

Dokter Umum

Primaya Hospital Sukabumi

 

Referensi

Share to :

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below