• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Peranan Trombosit pada Proses Hemostasis dan Trombosis

Hemostasis adalah suatu proses alamiah dari tubuh untuk membuat darah tetap cair dan berada di dalam pembuluh darah, serta berperan penting menghentikan pendarahan jika terjadi kerusakan pembuluh darah. Pada proses hemostasis ada tiga komponen utama yaitu : Pembuluh darah, trombosit, dan faktor-faktor koagulasi.

Trombosit merupakan nama lain dari platelet. Komponen dalam darah ini memiliki peran penting dalam proses pembekuan darah. Selain itu, kadar trombosit normal juga bisa menjadi penanda bahwa fungsi hemostasis kita normal dan jika kadar trombosit kita rendah maka kita bertendensi mengalami pendarahan.

buat jani dokter primaya

Jadi, bila Anda ingin tahu secara mendalam terkait trombosit dengan kadar normal, maka silakan simak dulu rincian lengkapnya dalam artikel berikut ini!

Mengenal Trombosit Yang Normal

Trombosit yaitu bagian dari sel darah yang berperan dalam pembekuan darah. Jadi, komponen darah ini berperan penting dalam menutup luka ketika pembuluh darah cedera. Trombosit disebut juga sebagai platelet.

Bila kadar trombosit dalam darah tidak normal ( apakah jumlah trombosit rendah atau fungsi trombosit yang tidak normal ), maka luka kecil dengan pendarahan tentunya akan sulit sekali berhenti. Ini justru bisa berdampak besar terhadap efek samping lainnya seperti halnya infeksi maupun gejala lainnya.

Trombosit ini terbentuk dalam sumsum tulang dari sel besar yang bernama megakariosit. Setelah terlepas ke dalam sirkulasi darah, nantinya trombosit hidup selama sekitar 7โ€“10 hari. Selanjutnya akan dihancurkan oleh limpa dan dikeluarkan dari tubuh.

Tubuh secara otomatis menjaga jumlah trombosit agar tetap stabil melalui mekanisme umpan balik (feedback loop) yang canggih. Karena jika kadar trombosit turun, maka luka susah mengalami proses pembekuan darah. Dan sebaliknya, jika kelebihan akan mengakibatkan trombosis atau pembekuan darah.

Kadar Trombosit Normal

Untuk lebih jelasnya terkait kadar trombosit normal, maka Anda bisa melihat rinciannya dalam tabel berikut ini:

Perlu Anda ketahui, bahwa nilai ini bisa sedikit bervariasi. Namun, angka di atas tetap menjadi acuan utama dalam mendiagnosis kesehatan darah.

Kadar Trombosit saat Terkena DBD

Saat seseorang mengalami demam berdarah, maka trombosit akan menurun. Kondisi ini disebut juga sebagai trombositopenia.

Oleh karena itu, saat seseorang mengalami DBD, maka mereka akan membutuhkan donor darah sehingga kadar trombosit normal kembali.

Baca Juga:  Penyakit Rakitis: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Mengingat DBD termasuk sebagai kondisi medis yang membutuhkan perawatan cepat dan sigap, maka pemeriksaan tambahan seperti cek darah lengkap dan denyut nadi normal pun akan dibutuhkan.

Gejala Trombosit Tidak Normal

Gejala trombosit yang tak normal bervariasi sesuai jenisnya. Berikut ini rinciannya:

1.ย Trombositopenia (Kadar Trombosit Terlalu Rendah)

Trombositopeniaย terjadi apabaila kadar trombosit di bawah normal atau terlalu rendah. Untuk gejalanya sendiri yaitu:

  • Mudah memar (hematoma spontan).
  • Bintik merah kecil di kulit (petechiae).
  • Mimisan atau gusi berdarah tanpa sebab.
  • Perdarahan menstruasi berlebihan.
  • Darah dalam urine atau tinja.
  • Luka sulit berhenti berdarah.

2.ย Trombositosis (Kadar Trombosit Terlalu Tinggi)

Kadar trombosit yang terlalu tinggi atau trombositosis akan menghasilkan gejala seperti:

  • Sering sakit kepala.
  • Dada terasa nyeri (angina).
  • Penglihatan kabur.
  • Tangan atau kaki terasa panas
  • Tangan atau kaki kesemutan.
  • Risiko stroke atau trombosis vena dalam (DVT).

Penyebab dan Faktor Risiko Trombosit Tidak Normal

Ada beberapa penyebab trombosit dengan kadar yang tidak normal, baik itu kurang atau berlebih, berikut ini di antaranya:

  1. Trombositopenia
  • Infeksi virus (Dengue, HIV, Hepatitis C).
  • Obat-obatan (kemoterapi, heparin, antibiotik tertentu).
  • Gangguan autoimun (Lupus, ITP/Idiopathic Thrombocytopenic Purpura).
  • Kelainan sumsum tulang (leukemia, aplasia).
  • Konsumsi alkohol berlebihan.
  • Kondisi kehamilan (misalnya HELLP syndrome).
  1. Trombositosis
  • Primer (esensial). Karena gangguan sumsum tulang (misalnya essentialthrombocythemia).
  • Sekunder (reaktif). Akibat respons terhadap infeksi, peradangan kronis, anemia defisiensi besi, operasi.
  • Efek samping dari pengangkatan limpa (splenektomi).

Cara Mendiagnosis Kadar Trombosit

Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan darah rutin:

  • Hitung darah lengkap (CBC). Untuk mengetahui beberapa kandungan dalam darah, termasuk jumlah trombosit.
  • Peripheral blood smear. Mengevaluasi bentuk dan ukuran trombosit, apakah ada sel abnormal lain.
  • Tes sumsum tulang (biopsi). Jika dicurigai gangguan produksi trombosit.
Baca Juga:  Warfarin Obat Apa? Berikut Informasinya

Pemeriksaan penunjang lainnya yang mungkin dibutuhkan yaitu berupa:

  • Tes fungsi hati dan ginjal.
  • Tes imunologi (jika dicurigai ITP).
  • Tes infeksi virus (misalnya HIV, Hepatitis).

Obat dan Penanganan Trombosit Tidak Normal

  1. Untuk Trombosit Rendah
  • ITP ringan. Biasanya cukup observasi, bisa sembuh sendiri.
  • ITP berat atau perdarahan. Diberikan kortikosteroid (misalnya prednisone, metilprednisolon), anti-D, dan imunoglobulin intravena(IVIG).
  • Jika gagal, bisa diberikan rituximab, eltrombopag, atau Splenektomi
  • Transfusi trombosit diberikan pada kondisi akut dengan pendarahan yang mengancam jiwa
  • Pengobatan penyebab utama. Contoh infeksi dengue dengan terapi suportif, bukan hanya fokus pada trombositnya.
  1. Untuk Trombosit Tinggi
  • Trombositosis reaktif. Dengan cara mengobati penyakit dasarnya.
  • Essential thrombocythemia. Dengan pemberian obat penurun trombosit seperti hydroxyureaatau anagrelide.
  • Aspirin dosis rendah. Untuk mencegah penggumpalan darah jika ada risiko trombosis.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan atau periksakan diri Anda ke dokter spesialis penyakit dalam apabila mengalami gejala trombosit tidak normal seperti halnya berikut ini:

  • Perdarahan tak wajar misalnya jika terlalu berlebihan atau spontan.
  • Muncul bintik-bintik merah pada kulit tanpa sebab.
  • Terjadi pembekuan darah yang tidak biasa. Conthonya bengkak pada kaki sepihak.
  • Trombosit turun/turun drastis pada pemeriksaan darah rutin.
  • Ada riwayat keluarga dengan kelainan darah.

Narasumber:

DR. dr. Sahyuddin, Sp. PD, KHOM

Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan HematoOnkologi

Primaya Hospital Makassar

 

Referensi:

  • Thrombocytopenia (low platelet count). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/thrombocytopenia/symptoms-causes/syc-20378293. Diakses pada 18 Juni 2025.
  • https://medlineplus.gov/ency/article/000586.htm. Diakses pada 18 Juni 2025.
  • Thrombocythemia and thrombocytosis. https://www.nhlbi.nih.gov/health/thrombocythemia-thrombocytosis. Diakses pada 18 Juni 2025.
  • https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/thrombocytopenia. Diakses pada 18 Juni 2025.
  • The pathophysiology of thrombocytopenia. http://dx.doi.org/10.2147/HMER.S74612. Diakses pada 18 Juni 2025.
  • Thrombocytopenia in Patients With Myelodysplastic Syndromes. https://doi.org/10.1053/j.seminhematol.2010.02.006. Diakses pada 18 Juni 2025.
  • What is the normal platelet count range based on age? https://www.medicalnewstoday.com/articles/normal-platelet-count-by-age-chart#summary. Diakses pada 18 Juni 2025.
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Sahabat Sehat Primaya

Select an available coupon below