Selesma atau dalam istilah medis sering disebut common cold atau common flu adalah infeksi yang disebabkan oleh virus yang menyerang saluran pernafasan bagian atas (hidung dan tenggorokan).
Kelompok virus yang menyerang sendiri cukup beragam, namun yang paling sering menyerang yaitu dari kelompok rhinovirus. Berbeda dengan influenza yang disebabkan oleh virus influenza.
Virus tersebut dapat menyerang setiap orang dari berbagai kelompok usia. Namun, anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan terkena infeksi selesma. Hal ini karena sistem imunnya masih lemah atau masih belum sempurna.
Umumnya, selesma sembuh dalam waktu beberapa hari. Bahkan tanpa obat-obatan medis pun akan membaik dengan sendirinya. Walau demikian, bila gejalanya tidak kunjung sembuh, maka segera konsultasikan dengan dokter.
Faktor risiko
Ini dia faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit selesma yang harus Anda ketahui:
- Usia bayi dan anak kecil
- Paparan virus dari penderita
- Pergantian musim
- Melemahnya sistem imun tubuh
- Merokok
Perbedaan Gejala Selesma dan Influenza
Gejala selesma cukup ringan dengan keluhan yang akan sembuh dalam waktu 2 โ 3 hari dengan total infeksi antara 7 โ 10 hari. Berikut gejalanya:
- Bersin
- Lendir menetes ke tenggorokan
- Demam (jarang terjadi pada dewasa)
- Hidung tersumbat
- Pilek
- Mata berair
- Sakit tenggorokan
- Batuk
Lalu, untuk gejala influenza sendiri hampir sama seperti di atas. Hanya saja, tingkat keparahannya lebih tinggi. Bahkan seringkali disertai dengan sakit kepala, nyeri otot, tubuh pegal-pegal, demam tinggi (di atas 38,3 celcius), dan juga risiko komplikasi.
Pencegahan
Bila Anda tidak ingin terjangkit penyakit ini, maka penting sekali untuk melakukan upaya pencegahan seperti:
- Cuci tangan dengan sabun
- Selalu jaga kebersihan diri
- Jaga kebersihan lingkungan
- Gunakan masker di tempat umum
- Pakai alat makan pribadi
Pengobatan
Ada beberapa metode pengobatan selesma yang bisa kita lakukan dari rumah seperti:
- Istirahat yang cukup
- Konsumsi madu
- Konsumsi vitamin dan suplemen
- Konsumsi probiotik
- Meditasi
- Irigasi hidung (bila perlu)
- Perbanyak cairan dengan minum air
Bila gejala yang kalian rasakan cukup mengganggu aktivitas sehari-sehari, maka bisa mengonsumsi obat-obatan sesuai dengan gejala dan resep dokter, seperti:
- Antihistamin
- Penurun demam
- Pereda nyeri
- Dekongestan
- Pereda batuk
Kapan harus ke dokter?
Segera kunjungi dokter umum atau dokter penyakit dalam apabila Anda mengalami beberapa gejala seperti:
- Demam persisten (lebih dari 3 hari)
- Batuk terus menerus (2 minggu lebih)
- Sakit saat menelan
- Sakit kepala terus menerus
- Hidung tersumbat persisten
Perawatan darurat diperlukan apabila Anda mengalami tanda-tanda yang parah dan kritis seperti:
- Nyeri dada hebat
- Muntah terus menerus
- Sakit kepala berat
- Kebingungan
- Sesak napas
- Pusing hebat
- Warna kulit membiru
- Demam muncul ruam kulit
- Bernafas cepat
Walaupun tergolong penyakit ringan yang tidak membahayakan, namun bila Anda mengidap selesma maka perlu mendapatkan perawatan yang optimal. Dengan begitu, tidak terjadi risiko komplikasi yang parah.
Narasumber:
dr. Tiara Alfitriana
Dokter Umum
Primaya Hospital Sukabumi
Referensi:
- Cold versus flu. https://www.cdc.gov/flu/symptoms/coldflu.htm. Diakses pada 15 Januari 2024
- Common cold. https://www.cdc.gov/antibiotic-use/colds.html. Diakses pada 15 Januari 2024
- The common cold. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7151789/. Diakses pada 15 Januari 2024
- Flu and colds: In depth. https://www.nccih.nih.gov/health/flu-and-colds-in-depth. Diakses pada 15 Januari 2024
- Facts about the common cold. https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/influenza/facts-about-the-common-cold. Diakses pada 15 Januari 2024
- Common cold. https://www.nhs.uk/conditions/common-cold/. Diakses pada 15 Januari 2024
- Human rhinoviruses. https://journals.asm.org/doi/10.1128/CMR.00077-12. Diakses pada 15 Januari 2024
- Common colds: Protect yourself and others. https://www.cdc.gov/features/rhinoviruses/index.html. Diakses pada 15 Januari 2024
- Flu symptoms & complications. https://www.cdc.gov/flu/symptoms/symptoms.htm. Diakses pada 15 Januari 2024