Sebagai bagian dari program keluarga berencana, ada berbagai cara untuk mengendalikan kelahiran anak. Para pria pun dapat berperan serta dalam program ini, bukan hanya perempuan selaku ibu yang mengandung dan melahirkan. Salah satunya adalah lewat vasectomy.
Apa Itu Vasectomy?
Vasectomy adalah prosedur pembedahan sederhana yang bisa dilakukan para pria sebagai bentuk pengendalian kelahiran permanen. Prosedur ini bertujuan menghentikan aliran sperma ke dalam air mani. Dalam prosedur ini, dokter akan memotong atau menyumbat vas deferens, yakni saluran yang membawa sperma dari testis ke uretra. Dengan begitu, air mani yang dikeluarkan pria ketika mengalami ejakulasi tak mengandung sperma dan tak dapat menyebabkan kehamilan.
Terdapat setidaknya dua jenis vasectomy yang banyak dilakukan, yakni:
- Konvensional: dokter membuat beberapa sayatan kecil pada tiap sisi skrotum untuk mencapai vas deferens.
- No-scalpel: ini metode vasectomy yang lebih modern, aman, dan nyaman tanpa memerlukan sayatan.
Vasectomy adalah metode kontrasepsi permanen. Meski saluran yang dipotong dapat dipulihkan, seperti dijelaskan Hopkins Medicine, prosedur pemulihan ini tak selalu berhasil. Artinya, sekali dilakukan, pria tersebut kemungkinan besar tak akan bisa lagi memiliki anak sendiri. Karena itu, orang yang hendak menjalaninya harus memikirkan keputusan untuk menjalani vasectomy dengan matang.
Siapa yang Memerlukan Vasectomy?
Umumnya vasectomy menjadi pilihan bagi pria tertentu terkait dengan pengendalian kelahiran. Di antaranya pria yang:
- Telah berusia dewasa
- Sudah punya anak dengan jumlah yang diinginkan
- Ingin menggunakan metode kontrasepsi yang permanen
- Tak ingin metode kontrasepsi yang dijalankan mempengaruhi pasangan
- Hendak menghindari risiko kesehatan yang bisa muncul dari kontrasepsi hormonal
- Memiliki kondisi genetik yang tak ingin diturunkan kepada anak
Kapan Seseorang Memerlukan Vasectomy?
Seseorang mungkin memerlukan vasectomy ketika:
- Telah memutuskan tidak mau menambah anak lagi
- Menginginkan solusi kontrasepsi jangka panjang yang efektif
- Hendak menghindari metode kontrasepsi sementara atau yang memerlukan perawatan rutin
- Ingin menggunakan metode kontrasepsi yang hampir 100 persen efektif mencegah kehamilan
- Hendak menghindari efek samping dan risiko komplikasi dari metode kontrasepsi lain
- Tidak mau repot menggunakan kontrasepsi setiap kali hendak berhubungan seksual
- Ada risiko kehamilan bagi pasangan karena kondisi medis tertentu
Vasectomy mungkin bukan pilihan yang tepat bagi orang yang belum yakin tidak mau punya anak lagi di kemudian hari, mungkin akan punya pasangan lain di kemudian hari, atau berencana punya anak lagi dengan menjalani prosedur reversal vasectomy.
Manfaat/Tujuan Vasectomy
Vasectomy adalah cara yang efektif dan permanen untuk mencegah kehamilan. Prosedur ini menjadi opsi terbaik bagi individu yang sudah yakin benar tidak ingin memiliki anak. Vasectomy juga umumnya tak menimbulkan efek jangka panjang pada aktivitas dan performa seksual, termasuk kemampuan orgasme. Berikut ini rincian manfaat/tujuan vasectomy:
- Efektivitas tinggi dalam mencegah kehamilan
- Tak berpengaruh terhadap gairah seksual atau kadar hormon
- Prosedurnya sederhana dengan risiko komplikasi minimal
- Menghilangkan kebutuhan akan kontrasepsi sementara atau hormonal
- Lebih efisien daripada tubektomi yang serupa dengan vasectomy tapi untuk perempuan
- Tidak memerlukan rawat inap
Persiapan Sebelum Menjalani Vasectomy
Sejumlah persiapan diperlukan sebelum menjalani vasectomy. Hal pertama yang harus dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan keputusan. Dokter akan melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengecek apakah ada kondisi tertentu yang bisa menghambat prosedur.
Persiapan umum sebelum menjalani vasectomy yang direkomendasikan dokter umumnya meliputi:
- Menghindari penggunaan obat tertentu yang bisa meningkatkan risiko perdarahan beberapa hari sebelum operasi, seperti aspirin, warfarin, dan ibuprofen
- Membawa celana dalam ketat atau celana atletik untuk dikenakan seusai prosedur guna menyangga skrotum dan meminimalkan pembengkakan
- Mencukur dan membersihkan area genital dengan menyeluruh pada hari operasi
- Membawa pendamping atau menyiapkan transportasi untuk pulang dari rumah sakit agar terhindar dari tekanan atau gesekan yang bisa terjadi ketika menyetir sendiri
Prosedur dan Pelaksanaan Vasectomy
Vasectomy mesti dilakukan di fasilitas medis atau ruangan dokter sebagai prosedur operasi. Biasanya prosedur ini berlangsung sekitar 30 menit. Langkah-langkahnya bergantung jenis vasectomy yang dipilih.
Konvensional
- Dokter memberikan anestesi lokal untuk menghilangkan rasa sakit selama prosedur
- Sejumlah sayatan kecil dibuat pada skrotum untuk mencapai saluran vas deferens
- Kedua sisi vas deferens dipotong, lalu ujungnya diikat atau ditempatkan jaringan di antaranya sebagai penghambat
- Sayatan ditutup dengan jahitan yang bisa hancur sendiri atau dibiarkan sembuh sendiri
Non-scalpel
- Dokter bisa menggunakan anestesi juga seperti metode konvensional
- Dokter mencari saluran vas deferens dan menahannya dengan klem
- Alat khusus digunakan untuk membuat lubang kecil sehingga saluran itu bisa dikeluarkan dan dipotong atau diikat
- Setelahnya, saluran vas deferens dikembalikan ke tempatnya
- Tidak perlu jahitan karena tak ada sayatan
Perawatan Pasca Vasectomy
Meski hanya operasi kecil, vasectomy tetap memerlukan perawatan agar mendatangkan hasil yang diharapkan dan mencegah risiko yang membahayakan. Perawatan yang diperlukan seusai prosedur ini umumnya mencakup:
- Menghindari kegiatan fisik yang berat selama beberapa hari
- Mengenakan celana dalam yang sesuai untuk mengurangi pembengkakan
- Menggunakan es untuk mengompres area jika terjadi pembengkakan dan muncul rasa nyeri
- Menjaga kebersihan area operasi guna mencegah infeksi
- Tidak berhubungan seksual selama beberapa hari sesuai dengan anjuran dokter
- Menjalani pemeriksaan lanjutan guna memastikan tak terdapat sperma di dalam air mani
Adakah Efek Samping Setelah Vasectomy
Vasectomy adalah prosedur yang sangat aman. Meski begitu, tetap ada risiko layaknya prosedur operasi lain. Berikut ini di antaranya:
- Reaksi peradangan pada sperma yang keluar saat operasi yang bisa memunculkan benjolan lunak di bawah kulit
- Nyeri dan pembengkakan testis, biasanya terjadi dalam setahun setelah operasi
- Infeksi pada skrotum
- Ketidaknyamanan atau nyeri pada skrotum
- Dalam kasus yang jarang terjadi, vas deferens bisa menyambung kembali sehingga menyebabkan kehamilan yang tak diinginkan.
Vasectomy di Primaya Hospital
Primaya Hospital menawarkan layanan vasectomy dengan fasilitas modern dan dokter berpengalaman. Layanan yang tersedia meliputi konsultasi pra-operasi, pelaksanaan prosedur, hingga pemantauan pasca-operasi. Dengan memilih vasectomy di Primaya Hospital, pasien bisa memperoleh perawatan berkualitas dengan pendekatan komprehensif dan personal.
Narasumber:
Spesialis Urologi
Primaya Hospital Bekasi Utara
Referensi:
- Vasectomy. https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/vasectomy. Diakses 15 Mei 2024
- What are the risks of vasectomy?. https://www.nichd.nih.gov/health/topics/vasectomy/conditioninfo/risk. Diakses 15 Mei 2024
- Post-vasectomy pain syndrome: diagnosis, management and treatment options. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5503923/. Diakses 15 Mei 2024
- Vasectomy. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK549904/. Diakses 15 Mei 2024
- Safety and effectiveness of vasectomy. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0015028200004829. Diakses 15 Mei 2024
- Long-term safety, health and mental status in men with vasectomy. https://www.nature.com/articles/s41598-018-33989-5. Diakses 15 Mei 2024