Biduran anak merupakan kondisi munculnya ruam di kulit mirip gigitan nyamuk disertai rasa gatal. Jika kondisi ini terjadi pada anak, tentunya akan membuat anak tidak nyaman dan rewel. Lantas, bagaimana cara mengobatinya?
Biduran atau yang dikenal dengan kaligata memang bisa terjadi pada anak, tidak hanya orang dewasa saja. Ada berbagai penyebab muncul biduran dengan tanda-tanda yang khas, biasanya menimbulkan sensasi gatal yang parah.
Namun, orang tua tidak perlu panik ketika anak terkena biduran. Sebab, ada cara mengatasi kondisi ini dengan aman untuk anak. Lebih jelasnya, simak informasi di bawah ini!
Apa itu Biduran?
Biduran secara medis dikenal juga dengan urtikaria, yaitu suatu kondisi yang terjadi pada permukaan kulit muncul ruam, bercak, dan bentol yang terasa gatal. Kondisi ini cukup umum terjadi dan biasanya akan hilang dengan sendirinya.
Namun, kaligata bisa berubah ukuran dan menyebar dalam hitungan jam. Setiap manusia memiliki potensi mengalami kondisi ini setidaknya sekali dalam hidup. Biduran bisa muncul dimana saja seperti wajah, punggung, dan sebagainya.
Gejala gatal-gatal yang mengganggu umum terjadi, terkadang disertai pembengkakan dan penumpukan cairan di bagian tubuh tertentu. Jika hal ini terjadi, kondisi ini disebut sebagai angioedema, yang bisa terjadi pada anak dan orang dewasa.
Oleh karena itu, ketika anak mengalami gejala kaligata, maka segera lakukan penanganan yang tepat untuk membantu mengurangi gejala yang mengganggu kenyamanan anak. Lalu, apa saja ciri dan gejala biduran pada anak?
Ciri dan Tanda Biduran
Ada beberapa tanda kulit mengalami kaligata, seperti ada perubahan warna kulit memerah. Kemudian muncul benjolan atau ruam tiba-tiba pada kulit tanpa alasan tertentu. Benjolan ini biasanya menyebabkan gatal dalam beberapa jam.
Benjolan atau bentol mungkin akan membengkak dan kemudian hilang setelah jangka waktu tertentu. Berikut gejala biduran lainnya yang perlu diketahui, yaitu:
- Sensasi terbakar atau panas pada kulit
- Pembengkakan bentol pada kulit
- Luas bentol atau ruam di kulit bervariasi
- Kulit merah dan gatal yang cukup parah
Ketika anak mengeluhkan gejala di atas, maka perlu diwaspadai anak mengalami kaligata. Biduran pada anak atau bayi biasanya akan hilang dalam sehari, beberapa hari, dan bertahan berminggu-minggu sesuai tingkat kondisinya.
Dalam beberapa kasus, gatal akibat biduran bisa bertahan selama beberapa hari. Sedangkan, orang dengan gatal kronis memiliki gejala berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun, tentunya mengganggu aktivitas saya rasa tidak nyaman.
Penyebab Biduran pada Anak
Meskipun penyebab biduran pada anak belum Anda ketahui pasti, tetapi ada beberapa hal yang bisa menimbulkan ruam dan reaksi gatal. Hal ini perlu mendapat perhatian ketika gejalanya muncul. Berikut penyebab biduran pada anak, yaitu:
1. Alergen
Ketika tubuh memiliki alergi, maka biduran akan berkembang dan juga bereaksi dengan menimbulkan gejala. Reaksi ini terjadi jika konsumsi sesuatu atau menyentuh yang membuat anak alergi, penyebabnya mungkin berupa:
- Obat-obatan antibiotik tertentu
- Alergi susu dan alergi makanan lainnya
- Alergi beberapa tanaman, termasuk jelatang, dan poison
- Zat aditif dalam beberapa makanan dan produk lainnya
2. Pemicu Kontak Fisik
Penyebab biduran pada anak bisa muncul mungkin karena ada kontak fisik dengan faktor yang memicu terjadinya kondisi ini. Hal ini penting diketahui agar menghindari penyebab kaligata ini. Berikut pemicu fisik menyebabkan biduran:
- Menggaruk atau menggosok kulit
- Suhu ekstrem atau perubahan suhu
- Terpapar panas saat olahraga atau stres
3. Kondisi Kesehatan Tertentu
Faktor yang dapat menyebabkan munculnya biduran pada anak bisa dari kondisi kesehatan tertentu, seperti kulit kering dengan kontaminan infeksi bakteri yang membuat kulit rentan mengalami biduran. Berikut ini penyebab biduran karena faktor kondisi kesehatan: sebagai contoh anak bermain di pasir dengan kuku yang kotor anak mudah menyebabkan anak biduran.
Meski belum diketahui secara pasti penyebab biduran anak, namun kondisi ini bukan hal berbahaya. Biduran bisa hilang dengan sendiri dan cukup dengan melakukan perawatan mandiri di rumah jika masih menunjukan gejala awal.
Jenis-Jenis Biduran pada Anak
Ada beberapa jenis biduran yang mungkin terjadi pada anak maupun orang dewasa. Jika gejalanya masih ringan, bisa perawatan di rumah. Sementara jika kondisinya parah, maka perlu pemeriksaan ke dokter. Berikut jenis-jenisnya:
1. Biduran Akut
Jenis biduran ini disebabkan oleh alergi makanan seperti telur, ikan, susu, kacang-kacangan, pengawet makanan dan obat-obatan, serta gigitan serangga dan infeksi. Kondisi biduran ini berlangsung selama kurang dari 6 minggu.
2. Biduran Kronis
Jenis biduran ini penyebabnya sulit mengidentifikasinya, namun bisa muncul karena kemungkinan kondisi seperti infeksi. Kondisi gatal-gatal ini biasanya akan berlangsung selama lebih dari 6 minggu.
3. Biduran Fisik
Jenis biduran yang penyebabnya bisa terjadi karena ada rangsangan langsing pada kulit seperti paparan matahari, panas, cuaca dingin, dan berkeringat. Biduran jenis ini biasanya akan muncul pada bagian kulit yang merangsang secara fisik.
4. Angioedema
Angioedema merupakan kondisi timbulnya ruam yang disertai dengan pembengkakan. Kondisi ini biasanya mempengaruhi mata, bibir, kaki dengan sensasi nyeri dan panas. Kondisi serius memerlukan perhatian dan penanganan medis.
Cara Mengatasi Biduran pada Anak
Meskipun biduran merupakan kondisi wajar terjadi, namun sensasi gatal tak tertahankan dan terus-menerus bisa membuat anak tidak nyaman. Berikut beberapa penanganan biduran pada anak yang bisa Anda lakukan mandiri di rumah:
- Kompres dingin agar rasa gatal berkurang
- Pilih sabun atau pelembab untuk kulit sensitif
- Hindari perubahan suhu yang mendadak
- Gunakan pakaian katun longgar dan ringan
- Gunakan lotion kulit untuk melembabkan kulit
Jika kondisi biduran pada anak memicu reaksi yang serius, maka bisa segera konsultasi dan periksakan ke dokter. Dokter akan mungkin akan merekomendasikan beberapa obat yang bisa diminum oleh anak untuk mengobati biduran, di antaranya:
- Cetirizine cair atau tablet
- Diphenhydramine cair, kapsul atau tablet
- Tablet loratadin.
Sementara itu, jika anak dengan biduran terdapat tanda anafilaksis memerlukan perawatan darurat. Hal ini bertujuan untuk menghentikan reaksi alergi. Perawatan mungkin termasuk suntikan epinefrin yang dilakukan oleh dokter
Kapan Anak Harus ke Dokter?
Sebenarnya untuk mengobati biduran bisa melakukannya sendiri di rumah. Namun, jika gejalanya berlanjut lebih serius, maka perlu pemeriksaan dokter untuk mendapat penanganan yang tepat, termasuk pemberian obat jika diperlukan.
Jika kondisi gatal bertahan lebih dari 6 minggu, maka dokter mungkin saja merujuk ke dokter spesialis kulit. Biduran kronis membutuhkan perhatian medis, tes alergi mungkin diperlukan untuk mengetahui apa penyebab pastinya.
Demikian informasi seputar biduran anak yang penting para orang tua mengetahuinya. Ketika anak mengalami gatal dan ruam, maka perlu perawatan agar tidak menjadi lebih parah. Jika kondisinya parah, bisa bawa ke dokter atau rumah sakit.
Narasumber:
dr. Noor Anggrainy Retnowati, Sp. A
Spesialis Anak
Primaya Hospital Karawang
Referensi:
- Urticaria (Hives) in Children. https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=urticaria-hives-in-children-90-P01688. Diakses pada 16 Juni 2023.
- Hives. https://www.rch.org.au/kidsinfo/fact_sheets/Hives/. Diakses pada 16 Juni 2023.
- Hives (Urticaria). https://kidshealth.org/en/parents/hives.html. Diakses pada 16 Juni 2023.
- Hives (Children). https://www.webmd.com/first-aid/hives-children. Diakses pada 16 Juni 2023.
- Hives. https://www.nhs.uk/conditions/hives/. Diakses pada 16 Juni 2023.