• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Cara Mengatasi Cegukan pada Bayi

Cara Mengatasi Cegukan pada Bayi

Cegukan adalah hal yang biasa terjadi Tapi, ketika melihat bayi cegukan, sebagian orang tua tak jarang merasa khawatir. Untungnya, cara mengatasi cegukan pada bayi tidak membutuhkan keahlian khusus. Sebab, cegukan bukanlah penyakit. Namun orang tua tetap perlu mengutamakan prinsip kehati-hatian dan kewaspadaan ketika menghadapi bayi yang cegukan, terutama jika cegukan sangat sering terjadi.

 

buat jani dokter primaya

Mengenal Cegukan pada Bayi

Ketika mengalami cegukan, orang dewasa cenderung merasa tidak nyaman. Maka tidak mengherankan bila orang tua mengasumsikan hal yang sama ketika mendapati buah hatinya cegukan. Sebetulnya, cegukan pada bayi adalah hal yang normal. Bahkan fenomena ini disebut menandakan bahwa bayi memiliki otak yang sehat dan berkembang dengan baik. Meski begitu, tak ada salahnya untuk mencari tahu cara mengatasi cegukan pada bayi.

Cegukan terjadi ketika diafragma menegang. Diafragma adalah otot di antara dada dan perut. Jika otot ini tiba-tiba berkontraksi atau menegang, orang akan menghirup napas pendek secara cepat. Ketika hal ini terjadi, pita suara akan otomatis tertutup dengan cepat pula sehingga menghasilkan suara cegukan.

Cegukan bisa membuat jengkel tapi umumnya bukan masalah serius dan bisa hilang sendiri tanpa penanganan apa pun. Pada bayi, cegukan bisa mengganggu pola tidur dan makan. Bayi yang terlahir prematur atau 3 minggu sebelum hari perkiraan lahir cenderung lebih rentan mengalami cegukan. Diperkirakan bayi prematur mengalami cegukan sekitar 15 per hari secara akumulasi, tidak terus-menerus. Bayi yang cegukan bahkan sudah bisa dideteksi di rahim mulai usia kehamilan 9 minggu.

 

Penyebab Cegukan pada Bayi

Seperti disinggung sebelumnya, penyebab cegukan disebut-sebut adalah suara yang terjadi akibat refleks ketika diafragma menegang dan pita suara menutup. Adapun fenomena menegangnya diafragma dan menutupnya pita suara terjadi ketika perut terisi oleh udara. Cegukan merupakan respons tubuh untuk mengeluarkan udara berlebih itu dari perut. Udara yang dipaksa keluar lewat pita suara yang tertutup menyebabkan suara cegukan.

Cegukan umumnya terjadi secara acak, tapi ada beberapa faktor yang bisa memicunya, seperti:

  • Minum susu berlebih: jika bayi minum terlalu banyak susu, udara bisa terjebak di dalam perut.
  • Minum terlalu cepat: ketika minum susu terlalu cepat, ada kemungkinan udara ikut masuk. Ini biasanya terjadi ketika bayi kelaparan.
  • Menelan udara: bayi rentan menelan udara ketika membuka mulutnya.
  • GERD: bayi yang mengalami GERD alias asam lambung naik cenderung lebih sering cegukan.
  • Tertawa kecil: saat bayi tertawa kecil, udara bisa turut masuk lewat mulut.
Baca Juga:  Bayi Baru Lahir Tidak Menangis? Waspadai Gejala Asfiksia Neonatorum

 

Apa Manfaat Cegukan pada Bayi?

Orang tua mungkin menganggap cegukan mengganggu aktivitasnya. Tapi bayi pada umumnya tidak terlalu terpengaruh. Justru ada penelitian yang mendapati temuan bahwa cegukan memicu aktivitas elektrik di otak yang bisa membantu bayi mempelajari cara mengatur pernapasan.

Dalam penelitian di University College London itu disebutkan penyebab cegukan memang tidak sepenuhnya jelas. Namun ada kemungkinan cegukan berkaitan dengan proses tumbuh kembang bayi. Apalagi bayi dalam kandungan pun sudah bisa mengalami cegukan dan sebagian besar bayi sering mengalami cegukan. Jadi orang tua sebaiknya tidak panik mencari-cari cara mengatasi cegukan pada bayi.

 

Bayi Sering Cegukan, Apakah Berbahaya?

Dari sekilas uraian sebelumnya, bisa dikatakan secara umum cegukan tidaklah berbahaya. Setiap hari bayi bisa mengalami cegukan hingga beberapa kali, terutama setelah minum susu. Namun ada risiko bayi yang sering cegukan terkena penyakit asam lambung.

Jika bayi mengalami GERD, cegukan bukanlah satu-satunya gejala. Bayi yang memiliki penyakit asam lambung biasanya juga menunjukkan gejala seperti:

  • Batuk
  • Meludah atau gumoh
  • Rewel
  • Menangis
  • Melengkungkan punggung, terutama selama atau setelah minum susu

Jika mendapati buah hati Anda menunjukkan gejala itu, sebaiknya temui dokter untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut.

 

Cara Mengatasi Cegukan pada Bayi

Kebanyakan cegukan pada bayi akan hilang sendiri tanpa penanganan apa pun. Namun orang tua boleh-boleh saja menerapkan cara mengatasi cegukan pada bayi yang aman, terutama jika bayi terlihat tidak nyaman. Misalnya:

  • Hentikan sementara pemberian susu, lalu menepuk-nepuk punggung bayi dengan lembut untuk mengeluarkan udara dari perutnya lewat sendawa.
  • Gendong dan peluk bayi agar tenang sembari menunggu cegukan hilang sendiri dalam beberapa menit.

Perlu digarisbawahi bahwa tidak ada obat atau suplemen yang terbukti dapat digunakan sebagai cara mengatasi cegukan pada bayi. Bila ragu-ragu, sebaiknya datangi dokter anak untuk berkonsultasi.

 

Bolehkah Memberi Susu Saat Bayi Cegukan?

Ketika bayi sedang cegukan, ibu disarankan menghentikan dulu pemberian susu. Sebab, ada kemungkinan bayi akan tersedak jika terus diberi minum susu saat ada udara terjebak di perut. Sebaiknya bantu bayi untuk bersendawa dengan menepuk punggungnya perlahan sembari digendong.

Baca Juga:  Cara Mengatasi Perut Kembung pada Bayi

Jika bayi sering cegukan saat minum susu, coba berikan susu dalam jumlah kecil saja tapi dengan interval lebih pendek. Hal ini bisa meminimalkan udara yang tertelan oleh bayi saat minum. Cara lainnya adalah menggendong bayi dalam posisi tubuh tegak setelah minum susu agar sistem pencernaan lebih mudah bekerja.

 

Bagaimana Cara agar Bayi Tidak Muntah Setelah Minum ASI?

Bayi kadang muntah atau gumoh setelah minum susu. Ibu bisa mencegah hal ini dengan menerapkan cara sebagai berikut:

  • Sendawakan bayi di sela-sela dan setelah minum susu
  • Susui bayi dalam situasi yang tenang dan sepi agar tidak ada distraksi yang bisa menganggu proses menyusui
  • Susui bayi dalam interval pendek alih-alih memberikan minum dalam jumlah banyak sekaligus, disarankan ASI diberikan tiap 2 jam
  • Jika menyusui sambil tiduran, usahakan posisi kepala bayi lebih tinggi daripada tubuhnya
  • Jangan menyusui bayi sambil sibuk beraktivitas

 

Kapan Harus ke Dokter?

Sekali lagi, cegukan pada bayi umumnya bukanlah masalah serius. Selama bayi masih mau minum susu, aktif, dan tertawa, orang tua tak perlu khawatir berlebihan. Bahkan tak perlu pusing mencari cara mengatasi cegukan pada bayi karena akan hilang sendiri. Tapi bila orang tua ingin mencari tahu lebih banyak kenapa bayi cegukan atau ada gejala lain yang menyertai, dokter anak dapat membantu memberikan jawaban secara medis.

 

Reviewed by

dr. Frieda Handayani SpA (K)

Dokter Spesialis Anak-Konsultan Gastrohepatologi

Primaya Evasari Hospital

Referensi:

  • Event-related potentials following contraction of respiratory muscles in pre-term and full-term infants. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1388245719312362. Diakses 26 Agustus 2022
  • Acid Reflux (GER & GERD) in Infants. https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/acid-reflux-ger-gerd-infants. Diakses 26 Agustus 2022
  • Hiccups. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/hiccups. Diakses 26 Agustus 2022
  • How can I get rid of my newborn baby’s hiccups?. https://www.babycentre.co.uk/x1048439/how-can-i-get-rid-of-my-newborn-babys-hiccups. Diakses 26 Agustus 2022
  • Why Babies Spit Up. https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/feeding-nutrition/Pages/Why-Babies-Spit-Up.aspx. Diakses 26 Agustus 2022
  • Hiccups: A new explanation for the mysterious reflex. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1002/bies.201100194. Diakses 26 Agustus 2022
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below