Ada sejumlah cara untuk mengeluarkan batu ginjal yang gejalanya bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup. Sebagai contoh, nephrolithotomy umumnya dilakukan ketika ukuran batu ginjal terlalu besar dan sulit dikeluarkan lewat proses buang air kecil biasa.
Mengenal Nephrolithotomy
Nephrolithotomy adalah istilah untuk menyebut prosedur bedah yang dilakukan untuk mengeluarkan batu ginjal yang berukuran besar dan keras sehingga sulit dihancurkan dan dikeluarkan dengan prosedur non-bedah. Untuk melakukan prosedur ini, dokter perlu membuat sayatan pada tubuh agar dapat mengakses batu ginjal dan mengangkatnya.
Terdapat beberapa teknik yang dapat diterapkan dalam prosedur nephrolithotomy, antara lain:
- Terbuka: diperlukan sayatan besar pada area pinggang untuk mengakses ginjal dan mengangkat batu secara langsung.
- Perkutan: dokter hanya perlu membuat sayatan kecil pada kulit dan memasukkan alat medis yang disebut nefroskop untuk mengetahui lokasi batu dan mengangkatnya.
- Laparoskopi: menggunakan alat bedah kecil yang disebut laparoskop yang dimasukkan ke ginjal dengan sayatan kecil.
Di antara ketiga teknik nephrolithotomy tersebut, metode perkutan percutaneous nephrolithotomy (PCNL) paling banyak dipilih karena memberikan sejumlah manfaat yang tak dimiliki teknik lain. Seperti dikutip dari UOFMHealth, prosedur terbaik untuk batu ginjal yang besar dan kompleks adalah PCNL.
Namun pilihan prosedur bedah bergantung pada berbagai faktor, seperti ukuran dan lokasi batu serta kondisi kesehatan umum pasien sesuai dengan hasil pemeriksaan dokter. Sebelum menjalankan prosedur ini, dokter akan membahas manfaat dan risikonya dengan pasien.
Siapa Saja yang Memerlukan Nephrolithotomy
Pasien batu ginjal mungkin memerlukan nephrolithotomy jika batu di dalam ginjal berukuran sangat besar (lebih dari 2 sentimeter) atau lokasinya membuat metode lain seperti extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL) atau ureteroskopi tak efektif. Karena nephrolithotomy tergolong sebagai operasi terbuka, ada risiko yang mesti diperhatikan sehingga perlu pemeriksaan oleh dokter sebelum menentukan apakah seorang pasien memerlukan prosedur ini atau tidak.
Kapan Seseorang Memerlukan Nephrolithotomy
Biasanya dokter merekomendasikan nephrolithotomy bagi individu dengan batu ginjal yang sulit diatasi dengan metode non-bedah atau teknik bedah minimal invasif lain. Berikut ini beberapa kondisi yang biasanya menandakan seseorang memerlukan nephrolithotomy:
- Batu ginjal berukuran lebih dari 2 sentimeter atau memiliki karakteristik tertentu yang kemungkinan besar tak bisa dihancurkan atau dihilangkan dengan metode lain, misalnya tingkat kekerasan atau kepadatannya tinggi
- Menimbulkan gejala yang parah, terutama nyeri tak tertahankan di area pinggang dan saat berkemih
- Aliran urine terhambat oleh batu ginjal
- Mengalami infeksi berulang pada saluran kemih atau ginjal
- Terapi non-bedah sudah dilakukan tapi tak efektif dalam mengatasi batu ginjal
Manfaat/Tujuan
Manfaat/tujuan utama nephrolithotomy adalah bisa mengangkat batu ginjal yang tak dapat keluar sendiri atau dikeluarkan dengan penanganan lain. Dengan terangkatnya batu ginjal, ada manfaat lain yang bisa diperoleh, seperti:
- Mengurangi risiko komplikasi yang serius, termasuk kerusakan ginjal
- Menghilangkan rasa nyeri parah yang bisa mengganggu rutinitas
- Mencegah infeksi saluran kemih berulang
- Memulihkan aliran urine yang normal
Selain itu, khusus untuk nephrolithotomy perkutan dan laparoskopi, pasien bisa pulih lebih cepat daripada operasi terbuka karena menggunakan prosedur invasif minimal.
Persiapan Sebelum Menjalani Nephrolithotomy
Sebelum menjalani nephrolithotomy, pasien mesti menjalani serangkaian tes. Tes darah dan urine dilakukan untuk mengecek tanda-tanda infeksi atau masalah lain. Selain itu, pemindaian tomografi terkomputasi (CT scan) dapat menunjukkan lokasi batu di dalam ginjal yang hendak diangkat.
Dokter biasanya juga menginstruksikan pasien berpuasa sejak tengah malam sebelum prosedur. Dokter dan tim medis pun perlu tahu apa saja obat-obatan, vitamin, atau suplemen yang sedang dikonsumsi. Sebab, ada kemungkinan beberapa jenis obat itu bisa mempengaruhi proses operasi sehingga harus disesuaikan atau dihentikan konsumsinya. Guna mengantisipasi risiko infeksi, dokter bisa meresepkan antibiotik sebelum prosedur berlangsung.
Prosedur dan Pelaksanaan
Prosedur dan pelaksanaan nephrolithotomy bergantung pada teknik yang digunakan. Secara umum, tahap-tahapnya meliputi:
- Setelah siap, pasien berbaring dengan posisi telungkup ataupun telentang di meja operasi untuk menerima anestesi sesuai dengan instruksi dokter
- Dokter memulai pembedahan dengan membuat sayatan untuk mengakses ginjal, yakni sayatan besar jika menggunakan teknik bedah terbuka dan sayatan kecil bila memakai metode perkutan atau laparoskopi
- Dengan bantuan visualisasi dari sinar-X dan instrumen bedah yang sesuai, dokter mengidentifikasi batu di dalam ginjal, lalu menghancurkan batu itu menjadi serpihan-serpihan kecil
- Serpihan batu lantas diangkat atau dibiarkan di tempatnya untuk dikeluarkan secara alami lewat urine
- Jika perlu, dokter akan memasang kateter khusus untuk membantu mengeluarkan serpihan batu bersama urine
- Setelah batu hilang, dokter menjahit atau memplester bekas luka sayatan
Umumnya seluruh tahap ini berlangsung selama 2-4 jam.
Perawatan Pasca Nephrolithotomy
Perawatan pasca nephrolithotomy dimulai di rumah sakit seusai prosedur. Biasanya pasien perlu menjalani rawat inap 1-2 hari untuk dipantau kondisinya, termasuk apakah ada komplikasi atau tidak. Selama masa pemulihan, tidak disarankan melakukan kegiatan fisik seperti mengangkat benda berat, mendorong, atau menarik selama 2-4 minggu setelah operasi.
Pasien umumnya bisa kembali bekerja dalam waktu sekitar 1 minggu. Bila menggunakan kateter, pasien mesti meminta pedoman perawatannya dari dokter dan berjaga-jaga bila terjadi perdarahan.
Adakah Efek Samping Setelah Nephrolithotomy
Terdapat beberapa efek samping ataupun risiko komplikasi yang bisa terjadi setelah nephrolithotomy, seperti:
- Nyeri dan ketidaknyamanan di area bekas sayatan atau sekitar ginjal
- Sakit saat buang air kecil
- Mual dan muntah
- Terdapat darah dalam urine
- Infeksi
- Reaksi terhadap anestesi
- Sembelit
Nephrolithotomy di Primaya Hospital
Primaya Hospital memiliki tim medis yang berpengalaman, terampil, dan memiliki keahlian dalam prosedur nephrolithotomy. Primaya juga telah dilengkapi dengan fasilitas serta teknologi medis terbaru untuk mendukung layanan nephrolithotomy yang dibutuhkan pasien.
Narasumber:
dr. Supris Yurit Erfin Pamungkas, Sp. PD
Spesialis Penyakit Dalam
Primaya Hospital Karawang
Referensi:
- Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL). https://www.mykidneystone.com/en-US/treatment-options/percutaneous-nephrolithotomy.html. Diakses 13 November 2023
- Percutaneous Nephrolithotomy. https://www.uofmhealth.org/conditions-treatments/adult-urology/percutaneous-nephrolithotomy. Diakses 13 November 2023
- Kidney stones in adults: Surgical management of kidney and ureteral stones. https://www.uptodate.com/contents/kidney-stones-in-adults-surgical-management-of-kidney-and-ureteral-stones. Diakses 13 November 2023
- Percutaneous nephrolithotomy. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/percutaneous-nephrolithotomy/about/pac-20385051. Diakses 13 November 2023
- Percutaneous nephrolithotomy: Current concepts. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2684301/. Diakses 13 November 2023
- Open surgery versus percutaneous nephrolithotomy for management of staghorn calculi. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9428571/. Diakses 13 November 2023
- Laparoscopic Nephrolithotomy in a Horseshoe Kidney. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7061815/. Diakses 13 November 2023