Keluarnya darah dari dalam pembuluh darah tidak selalu tampak hingga ke atas permukaan kulit. Dalam kasus tertentu, perdarahan bisa terjadi di dalam tubuh, termasuk di area persendian. Kondisi yang disebut hemarthrosis ini memerlukan penanganan yang tepat dan efisien untuk menghindari komplikasi yang lebih serius.
Mengenal Hemarthrosis
Hemarthrosis adalah kondisi medis yang ditandai dengan adanya perdarahan di dalam sendi. Perdarahan ini bisa dipicu cedera, trauma, atau gangguan pembekuan darah. Kondisi ini dapat terjadi pada berbagai sendi, seperti lutut, siku, dan pergelangan tangan.
Sendi adalah bagian tubuh yang berfungsi menghubungkan tulang-tulang dan membantu manusia menggerakkan tubuh untuk melakukan beragam aktivitas. Sendi juga termasuk rentan mengalami masalah seperti nyeri. Bila nyeri sendi kerap terjadi atau terasa intens, ada kemungkinan pemicunya adalah hemarthrosis.
Hemarthrosis kerap dijumpai pada individu yang mengalami hemofilia, yakni gangguan pembekuan darah yang disebabkan oleh kurang atau tidak adanya faktor pembekuan darah tertentu di dalam gen. Hemarthrosis pada pengidap hemofilia membutuhkan penanganan yang komprehensif dan terpadu karena risiko komplikasinya lebih besar.
Gejala
Tanda dan gejala hemarthrosis bisa bervariasi dari ringan hingga berat dan umumnya memburuk ketika terjadi perdarahan yang meluas. Gejala itu bisa meliputi:
- Nyeri yang kian terasa bila sendi digerakkan
- Pembengkakan karena adanya kumpulan darah di dalam sendi
- Kaku pada persendian yang terkena
- Kulit persendian memerah dan terasa hangat saat disentuh
- Ada sensasi terjepit atau tertekan di area sendi yang terkena
Penyebab
Seperti dikutip dari Kementerian Kesehatan, hemarthrosis bisa dibedakan menjadi dua berdasarkan penyebabnya, yakni:
- Hemarthrosis akibat cedera, seperti keseleo, otot meregang, dan ligamen yang robek. Cedera ringan hingga berat bisa memicu hemarthrosis pada satu sendi atau lebih
- Hemarthrosis akibat kondisi selain cedera, antara lain
- Gangguan darah,
- Penggunaan obat pengencer darah
- Kekurangan vitamin C
- Infeksi
- Osteoartritis atau peradangan sendi
- Kanker
- Komplikasi tindakan pembedahan
Penyebab umum hemarthrosis adalah gangguan pembekuan darah. Pada pengidap hemofilia, misalnya, perdarahan dalam sendi bisa terjadi bahkan setelah cedera ringan.
Cara Dokter Mendiagnosis Hemarthrosis
Dokter biasanya dapat mengidentifikasi hemarthrosis dengan memeriksa persendian secara visual. Dokter akan menilai gejala dan tanda-tanda hemarthrosis, seperti pembengkakan, kemerahan, dan keterbatasan gerak. Untuk mengonfirmasi diagnosis, dokter bisa meminta pasien menjalani prosedur seperti:
- Pemeriksaan darah untuk memastikan apakah terdapat gangguan pembekuan darah atau faktor pembekuan yang tidak mencukupi.
- Pemeriksaan radiologi seperti sinar-X atau resonansi magnetik (MRI) guna mendeteksi perubahan struktural pada sendi dan menilai tingkat perdarahan.
- Aspirasi sendi, yakni pengambilan sampel cairan dari dalam sendi dengan jarum untuk kemudian dianalisis lebih lanjut guna menentukan apakah terdapat darah yang berlebihan di dalam sendi.
- Pemeriksaan ultrasonografi untuk mendeteksi perdarahan dalam sendi dan memberikan gambaran real-time kondisi sendi.
- Pemindaian computed tomography (CT scan) untuk mendapatkan gambaran lebih rinci tentang struktur sendi.
Cara Mengatasi
Cara efektif untuk mengatasi hemarthrosis dengan meredakan nyeri dan pembengkakan adalah metode RICE atau rest, ice, compression, and elevation. Dengan metode ini, sendi yang terpengaruh harus diistirahatkan untuk meredakan tekanan dan peradangan. Bagian tubuh tempat persendian ini lalu diposisikan lebih tinggi untuk membantu mengurangi pembengkakan. Selain itu, kompres dingin diberikan pada area sendi yang terkena dan memberikan kompres untuk meredakan pembengkakan.
Penggunaan obat analgesik dan anti-inflamasi juga bisa membantu mengurangi gejala seperti nyeri dan peradangan. Sedangkan untuk individu dengan hemofilia yang mengalami hemarthrosis, pilihan penanganannya bisa mencakup:
- Pemberian faktor pembekuan darah (faktor VIII atau IX) lewat infus
- Aspirasi sendi untuk mengeluarkan cairan berlebih
- injeksi steroid untuk meredakan peradangan
- Pembedahan jika terjadi perdarahan berulang yang bisa memicu kerusakan jaringan
Komplikasi
Hemarthrosis memerlukan perawatan medis agar tak terjadi komplikasi seperti:
- Kerusakan sendi
- Keterbatasan gerakan yang bisa menurunkan kualitas hidup karena aktivitas sehari-hari terganggu
- Nyeri dan ketidaknyamanan yang konstan
- Infeksi
- Perburukan gangguan pembekuan darah
Pencegahan
Pencegahan hemarthrosis bisa dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat, termasuk melakukan olahraga ringan yang bisa menguatkan sendi dan otot. Misalnya joging, berenang, bersepeda, atau bermain tenis. Bagi individu dengan hemofilia, terapi faktor pembekuan darah juga efektif untuk mencegah perdarahan.
Aktivitas atau olahraga yang bisa meningkatkan risiko cedera pada sendi juga harus dihindari. Pengidap hemofilia terutama harus memilih aktivitas yang lebih aman dan menghindari kegiatan yang berisiko tinggi.
Kapan Harus ke Dokter?
Bila mengalami gejala hemarthrosis, penting untuk segera mencari bantuan medis. Terutama bila ada riwayat gangguan pembekuan darah, terutama hemofilia, atau bila gejala itu terjadi setelah cedera atau trauma pada sendi. Penanganan dini akan meningkatkan peluang kesembuhan dan mencegah komplikasi yang lebih membahayakan.
Narasumber:
dr. Muhammad Phetrus Johan, MKes, PhD, Sp. OT (K)
Spesialis Bedah Orthopedi
Primaya Hospital Makassar
Referensi:
- Management of joint bleeding in hemophilia. https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1586/ehm.12.27. Diakses 19 Desember 2023
- Hemarthrosis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525999/. Diakses 19 Desember 2023
- What Is Hemarthrosis?. https://www.webmd.com/osteoarthritis/what-is-hemarthrosis. Diakses 19 Desember 2023
- Joint Damage as a Result of Hemarthrosis. https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-88-470-0854-0_2. Diakses 19 Desember 2023
- Spontaneous Recurrent Hemarthrosis of the Knee: A Report of Two Cases with a Source of Bleeding Detected during Arthroscopic Surgery of the Knee Joint. https://www.hindawi.com/journals/crior/2016/1026861/. Diakses 19 Desember 2023
- Hemarthrosis. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2464/hemarthrosis. Diakses 19 Desember 2023
- A Review of Current Management of Knee Hemarthrosis in the Non-Hemophilic Population. https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/1947603520942937. Diakses 19 Desember 2023
- Overview of hemarthrosis. https://www.uptodate.com/contents/overview-of-hemarthrosis. Diakses 19 Desember 2023